" jadi? Hari ini kau mau kemana? " tanya Jae Joong pada Hye Rin yang sedang memainkan ponselnya.
" bagaimana kalau kita keluar negeri saia? Bukankah akhir akhir ini kau santai tidak ada pekerjaan? " ucap Hye Rin. Jar Joong berfikir bahwa ucapan Hye Rin ada benar nya juga.
" benar juga, baiklah kalau itu yang kau inginkan, tapi apa kau tidak ada jadwal pemotretan? " tanya Jar Joong. Hye Rin menggeleng.
" tidak, aku sedang santai bulan ini, jadi kita bisa pergi. "
" baiklah, aku akan menyuruh anak buah ku untuk menyiapkan semuanya nanti, " Hye Rin mengangguk.
" tapi bagaimana dengan bisnis mu yang satu lagi? Apa tidak ada klient? "
" tentu saja bisnis itu masih berjalan, kebetulan klient kita berada di luar negeri, di Canada tepatnya, jadi kita bisa sekalian berbisnis dan liburan di sana, bukankah itu bagus? " jelas Jae Joong.
" baiklah. "
" oh iya, ngomong ngomong bagaimana dengan keluarga Kim dan anak sial itu? Kita akan membiarkan mereka hidup bahagia begitu saja? " tanya Hye Rin.Jae Joong menampilkan senyum smirk nya saat mendengar ucapan Hye Rin.
" tentu saja tidak, mereka tidak boleh hidup bahagia, apalagi anak pembawa sial itu, bagaimana mungkin kita bisa membiarkannya hidup bahagia. "
" lalu, apa yang akan kau lakukan? "
" kau lihat saja nanti, kita biarkan mereka bersenang senang dulu untuk menikmati hidup mereka, pulang dari Canada nanti mereka hanya tinggal melihat mayat adik tersayang mereka, " ucap Jae Joong puas.
" kau memang yang terbaik yeobo, " ucap Hye Rin dan memeluk Jae Joong. Jae Joong balas memeluk Hye Rin.
" tentu saja, mereka harus menebus dan merasakan apa yang selama ini kita rasakan. Bahkan jika anak sial itu tidak ada dari awal, kita akan hidup bahagia bersama keluarga kecil kita, " ucap Jae Joong penuh emosi.
" sudahlah, jangan mengingat baby lagi, dia sudah tenang di sana, yang terpenting kita harus mengganti nyawa baby dengan nyawanya agar kita impas, " Jae Joong mengangguk dan mengecup kening Hye Rin.
.
.
.
" Seokjin ingat, jangan kemana mana jika hyung belum datang, tunggu saja di dalam kelas bersama ibu guru, hyung tidak mau kejadian seperti kemarin terulang lagi, kau mengerti? " ucap Yoongi waspada.
" ne hyung, hyung tenang saja, aku akan mengikuti semua perintah hyung. "
" benar hyung, hyung tidak perlu khawatir, aku akan menemani Seokjin sampai hyung menjemput nya, aku sudah menjelaskan kepada appa semuanya kemarin, dan appa sangat minta maaf atas perlakuan nya selama ini pada Seokjin, " jelas Ken. Yoongi tersenyum mendengar ucapan Ken.
" kalian berdua memang anak pintar, kalau begitu masuk lah ke dalam kelas, jangan sampai terlambat, " ucap Yoongi.
" ne hyung, " Seokjin dan Ken berjalan bersama menuju kelasnya, sedangkan Yoongi masih di sana untuk memastikan Seokjin benar benar masuk ke dalam kelasnya dan aman.
" hhh, mengapa ada saja orang yang tidak suka pada mu Seokjin-ah. Padahal kau adalah anak yang baik hati dan penurut. Bahkan imo dan samchon mu sendiri membencimu hanya karena sebuah ketidaksengajaan, " lirih Yoongi sedih jika mengingat orang orang yang membenci Seokjin dan berniat untuk mencelakakan nya.Setelah memastikan Seokjin masuk kedalam kelas dengan aman, Yoongi berbalik badan dan masuk ke dalam mobilnya menuju kantor. Sesampainya di kantor, Yoongi melihat mobil Namjoon yang terparkir di depan perusahaan nya. Tidak biasanya Namjoon datang kesini. Yang ia tahu, Namjoon selalu datang ke cabang perusahaan satunya. Tanpa berlama lama lagi, Yoongi langsung masuk ke dalam dan mendapati Namjoon sedang duduk menunggu kedatangannya.
" Namjoon? Ada apa kemari? Apa kantor di sana ada masalah? " tanya Yoongi heran.
" tidak, tidak ada masalah sama sekali di sana hyung, aku kesini hanya ingin membahas masalah Seokjin. " Mendengar kata Seokjin, Yoongi langsung mengambil tempat duduk di samping Namjoon dan bertanya.
" ada apa dengan Seokjin? "
" sepertinya imo dan samchon sedang merencanakan sesuatu hyung, " ucap Namjoon.
" kau tahu darimana? Kau membututi mereka? " Namjoon menggeleng." tidak hyung, ini hanya perasaan ku saja. Beberapa hari ini mereka terlihat tidak menganggu Seokjin sama sekali. Aku heran dengan sikap mereka, pasti ada yang mereka rencanakan, tidak mungkin mereka akan melepaskan Seokjin begitu saja, apalagi tidak ada kabar sama sekali dari Shin ahjumma, ini membuat kecurigaan ku semakin besar hyung, " jelas Namjoon. Yoongi yang mendengarnya pun berfikir bahwa apa yang dikatakan Namjoon tidak ada salahnya. Semua yang dikatakan Namjoon bisa masuk ke dalam logikanya. Ia semakin takut untuk membiarkan Seokjin dalam keadaan sendirian, walaupun itu di sekolah, apa ia perlu menyewa bodyguard khusus untuk Seokjin?
" apa kita perlu menyewa bodyguard untuk menjaga Seokjin? "
" sepertinya ide bagus, tapi...apa Seokjin akan menyukainya? Bukankah Seokjin tidak suka jika dikawal seperti itu? " ucap Namjoon.
" benar juga. "
" lebih baik kita tetap berhati-hati jati dan tetap menjaga Seokjin saja hyung, dan jangan sampai kita lengah dari mereka. "
" hyung setuju dengan mu, jangan sampai kita lengah. "To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋Hai semua, maaf ya Er update nya lama. Soalnya kemarin kemarin Er ada urusan keluarga selama seminggu, jadinya nggak sempet buat nulis. Buat kalian yang udah setia nunggu cerita ini, Er mau ngucapin banyak banyak Terima kasih ke kalian, tanpa kalian, Er nggak akan kayak gini, makasih banyak semua nya❤❤
I💜U
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories (END)
Fiksi PenggemarYang diinginkan seorang anak berumur 5 tahun adalah kasih sayang dan kebahagiaan. Namun mengapa paman dan bibinya sendiri tega menghilangkan harapan itu dan membuat si kecil terluka. Sedangkan keenam hyung nya tengah mencari keberadaannya. Padahal a...