Akhir yang Bahagia

1.5K 98 7
                                    

Malam ini sesuai dengan janji Yoongi, dia membawa Seokjin berjalan jalan keliling ke tempat taman bermain. Dapat dilihat dari raut wajah Seokjin, bahwa dengan hal sederhana seperti ini saja, ia sudah sangat bahagia. Apa selama ini Seokjin hanya di rumah saja? Apa Jae Joong sama sekali tidak pernah mengajaknya jalan-jalan? Tidak ingin merusak suasana, Yoongi berhenti memikirkan itu.
" ayo Seokjin, kita jalan lagi, kau mau kemana? " tanya Hoseok.
" Seokjin ingin beli minum boleh hyung? " Hoseok tersenyum lalu mengangguk.
" tentu saja, ayo, " Hoseok langsung menggandeng Seokjin dan membelikan nya minum. Di saat-saat mereka membeli minum, tiba tiba terdengar suara tembakan yang mengarah ke arah mereka.

DOR!!!

Semua orang di sana langsung berlarian dan pergi dari sana untuk menghindari tembakan itu.
" siap, sepertinya mereka suruhan Jae Joong, hyung, " ucap Namjoon pada Yoongi. Yoongi mengangguk.
" Taehyung, kau, Jungkook, Jimin, dan Seokjin ajaklah Seokjin pergi dari sini! Masalah ini biar kami yang urusnya! " teriak Yoongi. Taehyung mengangguk dan langsung mengajak Seokjin keluar.
Namun belum sempat keluar, mereka sudah dihadang oleh paman mereka sendiri.
" sa-samchon? " yang lebih mengejutkan untuk mereka adalah, Jae Joong menghadang mereka dengan beberapa bodyguard di belakangnya dan masing-masing membawa pistol.

" apa yang akan paman lakukan? " tanya Taehyung memberanikan diri. Jae Joong hanya tertawa remeh.
" kalian tidak perlu takut padaku, aku tidak akan menyakiti kalian, aku hanya punya dendam dengan si pembunuh itu! " ucap Jae Joong dan langsung mengarahkan pistol itu ke Seokjin.
" paman! Apa paman gila?! Paman ingin menembak keponakan paman sendiri?! " teriak Jimin yang tidak habis pikir dengan jalan pikiran paman nya ini.
" tunggu Jimin, apa kau bilang? Gila? Tentu saja tidak, coba kau tanyakan sendiri dengan adik kesayangan mu itu, apa dia gila karena sudah membunuh anakku? " tanya Jae Joong dengan mata yang sudah berair karena teringat dengan anaknya.

" tapi Seokjin kan tidak sengaja! Lagipula waktu kejadian itu Seokjin masih sangat kecil, dia tidak tau apa apa! " ucap Jungkook.
" terserah itu sengaja atau tidak sengaja, yang penting aku tidak akan mengampuninya! " Jae Joong langsung menarik pelatuknya dan menembak Seokjin, sialnya pistol itu tidak mengenai Seokjin karena Jimin langsung menarik Seokjin lari dari sana. Jae Joong semakin emosi melihatnya. Ia memerintahkan seluruh bodyguard nya untuk mengejar Seokjin.
" kejar mereka! "
" baik! " para bodyguard itu langsung mengejar Taehyung, Jungkook, Jimin, dan Seokjin.
" Taehyung, Jungkook, sebaiknya kita berpencar saja agar mereka bingung! " perintah Jimin.
" baik hyung! " Jungkook langsung membawa Seokjin bersamanya.

Taehyung sendiri pergi ke arah dimana terkahir kali dia bersama Yoongi. Dia pergi menemui Yoongi karena dia tahu pasti Yoongi sudah menduga bahwa akan ada kejadian ini dan membawa pistol.
" hyung! " Yoongi menoleh ketika ia mendengar ada yang memanggilnya. Ia melihat Taehyung di sana dan langsung mendekat ke arah Taehyung.
" kenapa kau disini?! Dimana yang lain?! Kau tau disini berbahaya?! " ucap Yoongi yang khawatir dengan Taehyung.
" hyung, aku tahu bahwa kau membawa pistol, tapi bisakah kau ikut aku kali ini? Kami bertiga sedang dikejar oleh samchon, " ucap Taehyung. Yoongi yang mendengar itu, langsung membulatkan matanya.
" jadi samchon ada disini juga?! " tanya Yoongi, Taehyung mengangguk.
Yoongi langsung menarik Taehyung untuk menunjukkan dimana keberadaan Jae Joong sekarang.

Sedangkan Jungkook dan Seokjin sedang berlari dengan sekuat tenaga mereka, karena mereka sendiri dikejar langsung oleh Jae Joong. Dapat mereka dengar, bahwa sesekali Jae Joong menembakkan pistolnya untuk menakut-nakuti mereka. Namun Jungkook sudah tahu, sehingga dia menyuruh Seokjin untuk tidak menoleh ke belakang dan terus berlari. Namun sialnya mereka menemukan jalan buntu yang membuat mereka tidak bisa berkutik lagi. Mereka menoleh ke belakang, dan melihat Jae Joong yang dengan santainya berjalan ke arah mereka sambil memainkan pistolnya.
" kenapa tidak lanjut berlari? Apa jalannya buntu? "
" apa sudah siap menemui ajal mu Seokjin? " sambung Jae Joong.
" pa-paman, Seokjin minta maaf, " dapat Jungkook rasakan bahwa Seokjin sangat ketakutan sekarang, tubuhnya bergetar hebat.

" apa kau pikir dengan minta maaf anakku akan kembali dan hidup bahagia bersamaku? " tanya Jae Joong.
" paman! Kenapa paman tidak mengikhlaskan saja?! Dengan begini sama saja paman membiarkan anak paman tidak hidup tenang di sana! " ucap Jungkook.
" tidak mungkin, aku yakin dia malah senang jika aku membunuh si pembunuh itu, karena dia sudah mengambil nyawa anakku! " emosi Jae Joong. Baru saja Jae Joong akan menarik pelatuk dan menembak Seokjin, sudah terdengar suara tembakan dari arah lain.

DOR!!!

Ternyata Taehyung dan Yoongi sudah menghubungi polisi untuk menangkap Jae Joong. Jae Joong yang sudah tidak bisa berlari lagi karena kakinya terkena tembakan, hanya bisa menatap sinis ke arah Yoongi.
" berani berani nya kau melaporkan paman mu sendiri ke polisi Yoongi! " geram Jae Joong.
" kenapa tidak? Kau sendiri berani untuk membunuh ponakan mu sendiri! " balas Yoongi. Polisi yang melihat Jae Joong sudah tidak bisa kabur lagi, langsung mengangkat Jae Joong dan memasukkan Jae Joong ke dalam mobil.
" awas saja nanti! Aku akan membalas nya! " teriak Jae Joong tidak terima.
" silahkan. "

Mereka yang melihat Jae Joong sudah dibawa oleh polisi merasa lebih aman. Mereka tidak menyangka bawa hari ini Jae Joong akan berbuat seperti itu.
" tidak perlu takut lagi, dia sudah berada di dalam penjara. Kita sudah aman, " ucap Yoongi menenangkan adik adiknya. Mereka sendiri pun bahagia melihat Jae Joong sudah di dalam penjara dan mereka menjadi aman.
" terima kasih hyung atas semuanya, " ucap Seokjin. Mereka semua tersenyum mendengar ucapan terima kasih dari Seokjin.

END
Yeayyy, makasih semuanya yang udah dukung cerita ini, makasih juga yang udah nungguin cerita ini up. Maafin Er kalau Er up nya lama.
Er mau kasih tau kalian sesuatu, kalau ff ini akan jadi ff terakhir Er, karena Er akan keluar dari dunia penulis dan akan menjadi pembaca aja. Er takut nggak bisa bagi waktu untuk cerita baru dan malah menelantarkan cerita nya. Makasih banget yang udah dukung Er sampai sini🙏. Er nggak akan hapus ff Er yang udah dibuat kok. Sekali lagi makasih semuanya. Love you all❤

Memories (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang