Mengatakan yang Sebaliknya

1K 130 4
                                    

Siang ini Seokjin sama sekali tidak bersemangat, biasanya ada Ken disampingnya menemaninya sampai ke depan pintu gerbang sekolah. Sekarang, ia hanya sendirian sampai Yoongi menjemputnya. Benar saja, tak berapa lama sebuah mobil hitam berhenti di depan Seokjin.
" Seokjin, ayo naik, " ajak Yoongi. Seokjin hanya mengangguk lesu. Yoongi yang menyadari itu bertanya saat mereka sudah di dalam mobil.
" Seokjin? "
" iya hyung? "
" mengapa tidak bersemangat? Hyung juga tidak melihat Ken tadi, apa Ken sudah pulang duluan? " tanya Yoongi. Seokjin menggeleng.
" Ken hanya sekolah setengah hari hyung, ia menjemput eomma nya di bandara, " jelas Seokjin. Yoongi mengangguk mengerti.
" jadi ini yang membuat adik hyung sedih hm? "
" tidak hyung. "
" jadi apa? "
" tadi sewaktu ahjussi menjemput Ken, dia bilang pada Seokjin kalau tidak boleh dekat dekat dengan Ken lagi, katanya Seokjin tidak boleh berteman dengan Ken lagi, " jelas Seokjin sambil menahan air matanya.

Yoongi mengernyit bingung, kenapa Jong Suk tiba tiba tidak boleh Ken berteman dengan Seokjin? Memangnya salah Seokjin apa?
" jangan terlalu dipikirkan Seokjin, mungkin ahjussi sedang ada masalah, makanya menjadi sedikit lebih sensitif, " ucap Yoongi mencoba menenangkan dan memberi pengertian pada Seokjin.
" iya hyung. "
Selama perjalanan, Yoongi tidak hanya fokus menyetir, namun ia juga berfikir mengapa Jong Suk tidak memperbolehkan anaknya berteman dengan Seokjin. Ia sadar bahwa ada sesuatu yang janggal disini. Tidak mungkin tanpa sebab Jong Suk seperti itu. Setelah berpikir pikir, ia baru sadar, apa ini ada kaitannya dengan Jae Joong? Bukankah Jong Suk adalah rekan bisnis Jae Joong? Bisa saja Jae Joong sengaja menjelekkan Seokjin agar Jong Suk terpancing.
' dasar paman tidak tahu diri! Bukannya menjaga keponakannya, malah menjelekkan keponakannya di depan rekan bisnisnya agar ia terlihat baik, padahal ia sendiri adalah iblis nya! ' geram Yoongi.
Seokjin sendiri tidak banyak bicara selama perjalanan, mungkin masih memikirkan ucapan Jong Suk padanya tadi pagi.
.
.
.
" eomma! " Ken berlari ke arah Saera. Saera yang melihat itu langsung membuka tangannya lebar lebar untuk memeluk anak semata wayangnya.
" aigoo, anak eomma sudah besar sekarang, " ucap Saera sambil tersenyum.
" mengapa pakai seragam sekolah sayang? Apa tadi Ken sekolah dulu? " tanya Saera. Ken mengangguk ribut.
" iya eomma! "
" tadi aku sudah menyuruhnya untuk tidak usah sekolah, tapi ia tetap ingin sekolah, jadi aku putuskan setengah hari saja, " jelas Jong Suk. Saera mengangguk mengerti mendengar penjelasan Jong Suk.
" anak eomma kenapa ingin sekali ke sekolah hm? Pasti ada sesuatu, iya kan? " Ken mengangguk membuat Saera tersenyum.
" Ken punya teman di sekolah namanya Seokjin eomma, dia baik sekali, Ken juga meminjamkannya buku komik, " jelas Ken antusias.
" wah, anak eomma pintar sekali, " puji Saera yang membuat Ken bersorak senang.
" ayo kita pulang ke rumah sekarang, kau pasti lelah yeobo, " Saera mengangguk.
" sinikan kopermu, aku akan membawanya, " Saera memberikan kopernya pada Jong Suk.
" ayo kita pulang sayang. "
" ne eomma. "

Perjalanan menuju rumah mereka tidak terasa sama sekali, karena diiringi dengan obrolan dan candaan.
" kau istirahat lah di dalam yeobo dengan Ken, aku akan kembali kantor, " Saera mengangguk.
" ne kau pergilah, hati hati di jalan. "
" ne, kalau begitu aku pergi dulu, bye Ken. "
" bye appa. "
Jong Suk langsung naik ke dalam mobilnya dan pergi menemui Jae Joong. Sesampainya di kantor, Jong Suk langsung turun.
" hai, bagaimana? Istrimu sudah pulang? "
" ya, sudah ada di rumah bersama Ken, " Jae Joong mengangguk.
" Jangan lupa pesan ku, anakmu harus jauh jauh dari Seokjin, jangan sampai anakmu kenapa kenapa karena Seokjin, " ucap Jae Joong yang mulai memancing Jong Suk.
" Iya, terima kasih sudah memberi tahuku, tapi kenapa kau masih menampungnya jika kau tahu dia pembunuh? "
" aku kasihan dengan dia, dia masih terlalu kecil, jadi kuharap aku bisa merubahnya nanti, " Jong Suk mengangguk mengerti.
" kau memang paman yang baik. "
" terima kasih. "
Tanpa Jong Suk sadari, ada senyuman jahat yang dibuat oleh Jae Joong.

To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋

Memories (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang