Hukuman

1.8K 179 28
                                    

" SEOKJIN!! " teriak Hye Rin yang membuat ruangan menjadi menggema. Seokjin yang mendengar teriakan Hye Rin pun langsung berlari menghampiri Hye Rin yang berada di ruang tengah. Saat di ruang tengah, Seokjin mendapati Hye Rin yang tengah terduduk di lantai dengan ember air yang tumpah. Hye Rin yang melihat Seokjin pun menggeram marah.
" kau ini ingin membuatku mati hah?! Mengapa ada ember air di ruang tengah?! Kau sengaja?! " teriak Hye Rin. Jae Joong yang mendengar suara keributan dari ruang tengah, langsung melihat apa yang terjadi.
" astaga Hye Rin, mengapa kau bisa jatuh seperti ini? Ayo bangun, " Jae Joong langsung membantu Hye Rin berdiri.

" kau tanya saja pada anak itu! " tunjuk Hye Rin sambil memegang pinggulnya yang sakit. Seokjin yang dimarahi seperti ini hanya bisa menunduk saja.
" kau apa yang kau lakukan?! " marah Jae Joong.
" ma...maaf samchon, Jinie tidak sengaja, " lirih Seokjin. Meskipun itu bukan salah Seokjin sama sekali, tetap saja ia yang disalahkan.
" kau ini tidak henti hentinya membuat masalah!! " Jae Joong langsung menarik tangan kecil Seokjin kasar.
" hiks sakit samchon, " tangis Seokjin. Namun Jae Joong seakan menulikan pendengarannya dan membawa Seokjin ke gudang. Saat di gudang, Jae Joong melemparkan tubuh Seokjin hingga punggung Seokjin menabrak dinding.

Jae Joong melepaskan tali pinggangnya dan mulai memukuli Seokjin tanpa ampun.
" hiks ampun samchon, Jinie tidak sengaja hiks, " Seokjin kecil terus meminta ampun, namun Jae Joong tidak mengindahkan sama sekali.
" kau awas saja berani keluar dari gudang ini!! " ancam Jae Joong dan meninggalkan Seokjin sendiri di dalam gudang yang gelap.
" hiks eomma appa, Seokjin takut, " Seokjin hanya bisa menangis tanpa melakukan apa apa.
" kau apakan anak itu? " tanya Hye Rin.
" tentu saja memukulinya, " ucap Jae Joong enteng. Hye Rin yang mendengar itu pun tersenyum puas.
" baguslah, anak itu harus diberi hukuman memang. "

Hari sudah mulai malam, namun Jae Joong maupun Hye Rin tidak berniat untuk membuka gudang dan mengeluarkan Seokjin dari sana. Bahkan mereka tidak memberi makan Seokjin dari siang. Entah apa yang sudah terjadi pada Seokjin di dalam gudang sana, mereka tidak mau ambil pusing. Terdengar suara telepon dari handphone Hye Rin. Hye Rin segera mengangkatnya tanpa melihatnya terlebih dahulu.
" halo? "
" halo imo? Apa kalian ada di rumah? Kami akan ke sana, aku dan hyungdeul ingin mengajak Seokjin jalan jalan, " ucap Jungkook yang berada di seberang sana. Hye Rin yang mendengar ucapan Jungkook pun seketika menegang. Bagaimana jika mereka datang ke rumah dan mengetahui kondisi Seokjin?

" halo imo? "
" ah iya Jungkook, ada apa? "
" apa imo ada di rumah? Kami ingin mengajak Seokjin jalan jalan. "
" maaf sekali Jungkook, kami sedang tidak ada di rumah. Imo dan samchon juga sedang mengajak Seokjin jalan jalan, tidak apa kan? " Hye Rin berdoa di dalam hati agar Jungkook percaya dengan kebohongannya.
" ah begitu ya? Ya sudah, tidak apa apa ini, asalkan Seokjin aman saja. "
Hye Rin bernafas lega mendengar jawaban Jungkook.
" ya sudah, ini matikan dulu, bye Jungkook. "
Tut - Hye Rin langsung memutuskan panggilannya sepihak.

" ada apa? " tanya Jae Joong yang aneh melihat Hye Rin mengambil nafas panjang seperti itu.
" tadinya Jungkook ingin kesini mengajak Seokjin jalan jalan, tapi aku langsung berkata bahwa kita juga sedang mengajak Seokjin jalan jalan. Bisa bisa kita ketahuan jika mereka kesini, " jelas Hye Rin.
" benar juga. "
" kau tidak ingin melihat keadaan anak itu? " tanya Hye Rin.
" malas sekali aku melihatnya. "
" ayo kita lihat, jangan sampai anak itu mati, bisa bisa mereka curiga pada kita nanti, " ucap Hye Rin. Hye Rin dan Jae Joong langsung menuju gudang melihat keadaan Seokjin.

" KRIET " Seokjin mendengar suara pintu terbuka, ia juga bisa melihat seberkas cahaya disana. Dan benar saja, sudah ada Jae Joong dan Hye Rin disana.
" cepat bangun!! Kalau tidak aku akan mengunci mu lagi disini, " Seokjin yang mendengar ucapan Jae Joong langsung buru buru berdiri meski tubuhnya lemas karena tidak mendapat asupan dari siang. Tanpa mau berlama lama lagi, Jae Joong dan Hye Rin pergi dari hadapan Seokjin karena terlalu muak melihat wajah Seokjin. Melihat itu, ia hanya bisa tertunduk sedih, namun Seokjin juga senang, setidaknya mereka masih berbaik hati memberikan Seokjin tempat tinggal.

To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋

Memories (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang