" HYUNG! " teriak Taehyung dari arah kamar menuju dapur menemui Jimin yang tengah mengambil minuman dingin di kulkas.
" ada apa Tae? Mengapa kau teriak teriak? " tanya Jimin sambil menyesap minumannya.
" ini, aku menemukan foto adik kita di kamar eomma dan appa, " jelas Taehyung sambil menunjukkan foto yang dipegangnya. Jimin langsung meletakkan minumannya di meja dan mengambil foto tersebut dari tangan Taehyung.
" kau benar Tae! Ayo kita kasih tahu Yoongi hyung dan yang lain agar adik kita bisa segera ketemu, " Taehyung menganggukan kepalanya dan menuju saudara mereka yang lain di ruang keluarga.
" kalian berdua ada apa? Mengapa heboh sekali tadi aku dengar di belakang? " tanya Yoongi." benarkah? Mana? " Taehyung langsung memberikan fotonya kepada Jungkook. Hoseok, Namjoon, dan Yoongi ikut melihat. Namun Hoseok menyadari suatu hal yang terasa familiar di matanya.
" kalian sadar tidak, foto adik kita yang ada disini mirip dengan Seokjin? " tanya Hoseok. Sontak mereka semua menoleh ke arah Hoseok dan baru ingat.
" kau benar hyung, tapi...kalau Seokjin adik kita mengapa imo dan samchon tidak memberi tahu kita dan malah membiarkan Seokjin di sana? " bingung Namjoon.
" tapi belum tentu juga itu Seokjin, imo dan samchon tidak memberi tahu kita? " ucap Jungkook. Mereka dibuat bingung dengan pernyataan Jungkook dan Namjoon." lebih baik kita cari tahu saja, jangan menebak nebak seperti ini. Kita bisa menanyakan hal ini pada imo dan samchon, mereka yang lebih tahu daripada kita, " ucap Yoongi mencoba memberi pengertian agar mereka tidak bingung.
" aku setuju dengan Yoongi hyung, " ucap Taehyung.
" Taehyung apa di sana tidak tertera nama? Maksudku di belakang foto itu ada nama adik kita? " tanya Hoseok. Taehyung melihat belakang foto tersebut, terdapat nama mereka berenam, tapi saat nama terkahir yang ingin dibaca Taehyung, Susana hanya tertera marga mereka saja, yaitu Kim.
" tidak ada hyung, nama kita semua lengkap, tapi nama adik kita hanya tertera marga saja, " jelas Taehyung. Hoseok mengernyitkan alisnya bingung, bagaimana bisa seperti itu?" bagaimana kalau siang ini juga kita ke rumah imo dan samchon? Aku sudah tidak sabar mendengar penjelasan dari mereka, " usul Jimin. Yang lain mengangguk setuju dan mereka langsung pergi menuju rumah Hye Rin dan Jae Joong. Tak butuh waktu lama, mereka sudah sampai, mereka mendapati Seokjin dan Shin ahjumma tengah menyiram tanaman berdua. Mereka berenam langsung mendekati Seokjin. Seokjin yang melihat itu memekik kegirangan.
" HYUNGDEUL!! " Seokjin berlari ke arah mereka.
" hei hei, tidak perlu lari lari, nanti jatuh, apa kau sudah sembuh? " tanya Jungkook, Seokjin mengangguk.
" syukurlah. "
Shin ahjumma mereka yang sedang asik bermain dengan Seokjin." kalian ada apa kemari? Apa ingin bertemu dengan tuan dan nyonya? "
" iya ahjumma, apa imo dan samchon ada? " tanya Namjoon.
" ada, ayo masuk, " Shin ahjumma mengajak mereka masuk. Saat di dalam, dapat mereka lihat bahwa Hye Rin dan Jae Joong tengah menonton TV bersama.
" imo, samchon, " panggil Jimin.
" eh kalian? Ayo duduk, ada apa kalian siang siang begini kemari? " ucap Hye Rin dan menyuruh Shin ahjumma membuatkan minuman untuk mereka." kami ingin membahas masalah adik bungsu kami imo, " Hye Rin yang mendengar jawaban Yoongi pun seketika menegang. Bahkan Jae Joong yang tadinya santai pun ikut menegang. Namun mereka berdua mencoba tetap terlihat santai.
" memangnya ada apa? Apa yang ingin kalian bahas? " tanya Jae Joong serius.
" apa imo dan samchon tahu dimana adik bungsu kami? Kami sudah mendapatkan foto adik bungsu kami , tapi kami sama sekali tidak tahu namanya dan kami lihat dia mirip sekali dengan Seokjin. Jadi kami pikir imo dan samchon tahu, " Namjoon menjelaskan. jae Joong menarik nafasnya panjang sebelum memulai pembicaraan.
" adik bungsu kalian itu telah mati, " ucap Jae Joong yang sukses membuat mereka semua terkejut.Bahkan Shin ahjumma yang baru saja datang membawa nampan berisi minuman pun terkejut. Sedangkan Seokjin, ia sudah menahan tangisnya saat mendengar Jae Joong berbicara seperti itu. Ucapan itu sangat menusuk di hatinya. Shin ahjumma melihat ke arah Seokjin dan tahu bahwa anak itu sedang tidak baik baik saja.
' semoga kau kuat nak. '
" a...apa? Sudah meninggal? Bagaimana bisa? Samchon pasti berbohong kan? " ucap Taehyung tidak percaya.
" samchon tidak berbohong, adik kalian memang meninggal pada saat baru saja dilahirkan karena dia punya kelainan pada jantungnya. "
" tapi...apa kami boleh tahu dimana kalian mendapatkan Seokjin? " tanya Jungkook.
" kami mendapatkan Seokjin di panti asuhan dan mengangkatnya menjadi anak karena imo tidak bisa mengandung lagi, dan soal kalian bilang bahwa Seokjin dan adik kalian mirip, mungkin itu suatu kebetulan, " bohong Hye Rin." ah, padahal kami sangat berharap bahwa kami bisa bertemu dan bermain dengannya, " ucap Jimin.
" aku juga, " lirih Jungkook. Shin ahjumma yang memahami keadaan Seokjin pun segera membawa Seokjin pergi dari sana.
" Seokjin, tolong temani ahjumma kebelakang sebentar, " Seokjin mengangguk. Hye Rin dan Jar Joong yang melihat itu tersenyum puas karena melihat Seokjin yang sedih.
Saat di dapur, Seokjin menjatuhkan air matanya yang sudah ia tahan dari tadi.
" a..ahjumma, mengapa imo dan samchon berbicara seperti itu hiks? " tangis Seokjin. Shin ahjumma yang tidak kuat melihatnya pun langsung membawa Seokjin ke dalam pelukannya.
" tidak usah didengarkan Seokjin, yang mereka katakan itu kan tidak benar, jadi tidak usah dipikirkan, " Seokjin masih saja terus menangis. Bahkan Shin ahjumma tidak tahu harus berbuat apa.
' nyonya dan tuan sangat kelewatan. "To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories (END)
FanficYang diinginkan seorang anak berumur 5 tahun adalah kasih sayang dan kebahagiaan. Namun mengapa paman dan bibinya sendiri tega menghilangkan harapan itu dan membuat si kecil terluka. Sedangkan keenam hyung nya tengah mencari keberadaannya. Padahal a...