Shin Ahjumma

1.5K 160 12
                                        

' TING TONG ' terdengar suara bel dari rumah Hye Rin dan Jae Joong. Seokjin yang hanya sendirian di rumah karena ditinggal paman dan bibinya bekerja pun langsung berlari membuka pintu. Saat membuka pintu, seketika mata Seokjin bersinar.
" SHIN AHJUMMA!! " teriak Seokjin senang dan langsung memeluknya. Shin ahjumma yang melihat itu pun membalas pelukan Seokjin dan tersenyum. Namun senyuman itu tak berlangsung lama saat melihat luka yang ada di tubuh Seokjin.
" Seokjin apa yang terjadi padamu saat ahjumma tidak ada di rumah? " tanya nya khawatir melihat kondisi tubuh Seokjin. Seokjin hanya menunduk tidak berani menjawab. Tanpa Seokjin menjawab pun, Shin ahjumma sudah tahu ini ulah siapa. Namun ia tidak bisa apa apa, ia hanya seorang pembantu di rumah ini.

" ya sudah tidak usah dipikirkan pertanyaan ahjumma tadi. Lebih baik kita masuk saja, ahjumma akan memasak makanan kesukaan Seokjin, " hibur Shin ahjumma. Seokjin yang mendengar itu langsung menganggukkan kepalanya senang dan membantu Shin ahjumma membawa barang barangnya masuk.
" ahjumma, nanti Seokjin bantu masak ya? " harap Seokjin. Shin ahjumma yang mendengar itu menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
" tapi sebelum itu kita obati luka Seokjin dulu ya? " Seokjin mengangguk. Shin ahjumma langsung mengajak Seokjin ke kamar dan mulai mengobatinya. Setelah selesaj, Shin ahjumma dan Seokjin langsung menuju ke dapur untuk memasak. Saat di dapur, Seokjin tidak henti hentinya tertawa karena sikap Shin ahjumma yang selalu menghiburnya.
Sampai akhirnya, Shin ahjumma mendengar suara mobil.
' pasti nyonya dan tuan sudah pulang, '

Shin ahjumma buru buru mengambil piring dan mengambil sedikit makanan lalu menyimpannya. Ia yakin, jika Hye Rin dan Jae Joong sampai melihatnya, pasti Seokjin hanya diberi makanan sisa saja. Setelah selesai, Shin ahjumma langsung mengajak Seokjin ke kamar.
Hye Rin dan Jae Joong terkejut melihat Shin ahjumma ada di depannya membukakan pintu untuk mereka.
" astaga, ahjumma mengejutkan kita saja, " ucap Jae Joong sambil mengelus dadanya.
" maaf tuan. "
" tidak apa apa, oh iya apa ahjumma sudah memasak? Aku sudah lapar, " tanya Hye Rin.
" sudah nyonya, biar ahjumma siapkan nanti. "
Hye Rin hanya mengangguk mendengar ucapan Shin ahjumma.

" ya sudah, ahjumma siapkan dulu, " Shin ahjumma langsung ke dapur dan menyiapkan semua peralatan makan.
Saat di ruang makan, Jae Joong melihat ke segala arah seperti orang kebingungan.
" ada apa Jae? " tanya Hye Rin.
" anak sialan itu dimana ahjumma? Aku tidak melihatnya dari tadi, " ucap Jae Joong kasar. Shin ahjumma yang mendengarnya pun menjadi sedih, bagaimana anak sekecil itu bisa dibenci oleh paman dan bibinya sendiri. Ya, Shin ahjumma tahu bahwa Hye Rin dan Jae Joong adalah paman dan bibi nya Sokjin. Namun mereka menyuruh Shin ahjumma agar tidak memberi tahu hal ini kepada siapa siapa. Jae Joong yang melihat Shin ahjumma melamun pun segera menyadarkannya.
" ahjumma? "
" ah iya, Seokjin ada di kamar ahjumma. Ia membantu ahjumma membereskan kamar tadi, " bohong Shin ahjumna. Ia terpaksa berbohong, jika tidak berbohong bisa dipastikan Seokjin akan mendapatkan hukuman.

" oh, baguslah jika dia sedang membereskan kamar, awas saja dia berani beristirahat, " ucap Jae Joong lalu melanjutkan makannya. Terkadang Shin ahjumma ingin menangis melihat perlakuan mereka pada Seokjin.
" Shin ahjumma tidak ikut makan? " tanya Hye Rin. Shin ahjumma menggeleng.
" tidak usah, ahjumma masih kenyang, kalian makanlah. "
Hye Rin hanya mengangguk mendengar ucapan Shin ahjumma.
Sedangkan di kamar Shin ahjumma, Seokjin sedang menahan laparnya. Sebenarnya saat Shin ahjumma sudah selesai masak, ia ingin langsung memakannya karena lapar. Namun ia harus mengurungkan niatnya karena Jae Joong dan Hye Rin pulang. Tidak ingin membuat masalah, ia mengikuti perintah Shin ahjumma. Beruntung Shin ahjumma menyisakan sepiring untuk Seokjin secara diam diam, jadi ia tidak perlu memakan makanan sisa. Akhirnya setelah lama menunggu, Jae Joong dan Hye Rin menyelesaikan makannya.

Shin ahjumma langsung melihat situasi sekitar dan mengajak Seokjin keluar. Shin ahjumma langsung memberikan Seokjin semangkuk sup dan langsung dimakan lahap oleh Seokjin. Tak terasa Shin ahjumma meneteskan air matanya melihat kondisi Seokjin. Seokjin yang menyadari itu pun menoleh ke arah Shin ahjumma dan bertanya.
" ahjumma kenapa menangis? "
" ah tidak kok, ahjumma tidak menangis, ahjumma hanya kelilipan saja, " Seokjin yang polos hanya menganggukkan kepalanya percaya dan melanjutkan makannya. Melihat itu Shin ahjumma mengelus Surai hitam Seokjin.
' semoga kau bahagia selalu Seokjin. '

To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋

Memories (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang