Tidak Boleh Berteman

1K 135 2
                                    

Jin baru saja sampai di sekolahnya, bahkan ia belum turun dari mobil Yoongi. Yoongi sendiri sebenarnya masih ingin berlama lama dengan Seokjin mengingat bahwa didepannya ini adalah adik kandungnya, namun ia juga tidak boleh lupa bahwa adiknya harus sekolah.
" hyung? " Yoongi sedikit tersentak karena Seokjin menyentuhnya.
" eh? Ada apa Seokjin? "
" hyung mengapa melamun? Seokjin ingin masuk ke dalam kelas, " ucap Seokjin. Yoongi yang tersadar dari lamunannya langsung buru buru membuka kunci pintu mobilnya.
" maaf hyung melamun, sekarang kau masuklah ke dalam kelas, jangan sampai terlambat, " ucap Yoongi.
" iya hyung, " Seokjin segera turun dariobil Yoongi dan masuk ke dalam sekolahnya. Setelah memastikan Seokjin benar benar sudah masuk ke dalam, Yoongi menyalakan mobilnya dan pergi dari sana.

Baru saja Seokjin masuk ke dalam sekolah, ia bertemu Ken dengan ayahnya yang sedang berada di depan kelas. Seokjin yang melihat itu buru buru menghampiri Ken.
" pagi Ken, pagi ahjussi, " sapa Seokjin ramah.
" pagi juga Seokjin, " balas Ken yang tak kalah ramah. Namun yang aneh disini adalah Jong Suk sama sekali tidak menjawab sapaan Seokjin dan malah pergi dari sana tanpa melihat Seokjin sedikitpun. Seokjin berpikir apa ia melakukan sebuah kesalahan?
" Ken, apa aku melakukan kesalahan pada appa mu? " tanya Seokjin. Ken sendiri juga bingung dengan sikap ayahnya yang begitu pada Seokjin, padahal kemarin ayahnya sangat senang saat dirinya berteman dengan Seokjin.
" aku juga tidak tahu Seokjin, tapi setahuku kau tidak melakukan kesalahan apapun pada ayahku, mungkin ayahku hanya ada masalah di kantor saja, " jawab Ken. Seokjin yang mendengar jawaban Ken hanya bisa mengangguk saja meskipun dalam hatinya ia masih bertanya tanya. 
" ya sudah, ayo masuk, " Seokjin dan Ken langsung masuk ke dalam kelasnya masing masing.
.
.
.
"TOKTOK" terdengar ketukan pintu dari ruangan Yoongi.
" masuk, " jawab Yoongi yang masih sibuk dengan laporannya.
" hyung? " Yoongi menoleh dan mendapati Hoseok di depan pintu.
" Hoseok? Ada apa? " Yoongi langsung menutup laporannya dan duduk bersama Hoseok.
"hm...tidak ada hyung, aku hanya ingin tahu kabar Seokjin saja, " jawab Hoseok. Yoongi yang mendengar kata Seokjin langsung teringat kejadian tadi pagi saat ia datang menjemput Jin.
" Seokjin baik, bahkan dia selalu ceria saat Hyung mengantarnya, " Hoseok yang mendengar itu tersenyum, ia senang jika adik kecilnya bahagia.
" baguslah. "
" tapi mereka semakin menjadi Hoseok, " ucap Yoongi. Hoseok mengerutkan alisnya, tidak mengerti apa yang dimaksud Yoongi.
" maksudnya? "
" tadi pagi hyung sengaja datang lebih pagi untuk menjemput Seokjin, hyung ingin melihat apa yang akan mereka lakukan pada Seokjin jika tidak ada kita disana, dan ternyata tadi pagi samchon memarahi Seokjin karena Seokjin berteman dengan anak rekan bisnisnya, " jelas Yoongi.

Hoseok terkejut dengan penjelasan Yoongi, bagaimana bisa pamannya melarang Seokjin untuk berteman. Memangnya apa yang salah? Toh, rekan bisnisnya juga tidak tahu tentang Seokjin.
" kenapa memarahi Seokjin? Bukankah mereka sama sekali tidak tahu tentang Seokjin? " tanya Hoseok heran.
" kurasa rekan bisnis yang dimaksud samchon adalah paman Jong Suk, " Hoseok baru teringat saat Yoongi membahas Jong Suk. Memang kemarin ia sempat bertanya mengenai adiknya dan Jong Suk memang tahu masalah ini. Tapi bukankah bagus jika Jong Suk tahu? Jong Suk bisa membantu mereka mengumpulkan bukti tentang Jae Joong.
" hyung, apa hyung yakin Seokjin akan baik baik saja setelah ini? " tanya Hoseok. Yoongi tidak menjawab, ia tidak yakin juga.
" doakan saya iya, jika Seokjin kenapa kenapa lihat saja nanti, hyung akan turun tangan langsung. "
.
.
.
" Seokjin pulang sekolah nanti ingin main ke rumah ku lagi tidak? " tanya Ken antusias. Seokjin baru saja ingin menjawab iya, namun ia mengurungkan niatnya saat mengingat perlakuan ayah Ken kepadanya. Ia takut jika ia ada salah, jadinya ia terpaksa berbohong.
" tidak bisa Ken, aku harus membantu Shin ahjumma setelah pulang sekolah ini, " bohong Seokjin. Ken seketika merubah raut wajahnya menjadi sedih, namun ia menutupinya.
" maaf, " Seokjin menjadi merasa bersalah.
" tidak apa apa, tapi lain kali kau harus main ke rumah ku lagi, " ucap Ken. Seokjin mengangguk lalu tersenyum.
" Ken, appa mu sudah menunggu di depan, bereskan barang mu sekarang, jangan sampai ia menunggu lama, " ucap Song saem.
" baik saem, " jawab Ken.
Seokjin bingung saat mendengar perkataan Song saem.
" Ken kau mau kemana? Mengapa sudah pulang? "
" hari ini aku memang hanya setengah hari dari saja sekolahnya Jin, aku ingin menjemput ibuku di bandara, sebenarnya ayahku menyuruhku tidak usah sekolah, namun aku ingin sekolah karena ingin bertemu dengan mu, " jelas Ken.

" baiklah, aku titip salam ya untuk ibumu, " Ken mengangguk.
" saem, apa Seokjin boleh menemaniku keluar? " ucap Ken. Song saem yang sudah tahu Ken dan Seokjin itu sahabat baik langsung mengiyakan saja perkataan Ken.
" ayo Seokjin, " Seokjin mengangguk dan langsung berdiri untuk mengantar Ken ke depan kelas. Saat di depan kelas, sikap ayah Ken padanya sama seperti tadi pagi.
" mengapa ada Seokjin disini? " Seokjin dapat menangkap nada tidak suka di perkataan Jong Suk.
" Seokjin hanya mengantar ku saja appa. "
" lain kali tidak usah, kalian berdua juga tidak usah terlalu dekat, kau juga Seokjin, jangan terlalu dekat dengan anakku, " ucap Jong Suk kasar.
" appa! Apa yang appa katakan?! " tanya Ken yang bingung dengan sikap ayahnya.
" tidak usah dibahas, ayo pergi sekarang, ibumu sudah menunggu dibandara, " Jong Suk langsung menarik tangan Ken.
" bye Seokjin! "
" bye Ken. "
Senyum Seokjin luntur saat punggung Ken semakin menjauh, ia berpikir apa yang salah dengan dirinya?

To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋

Memories (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang