Bertengkar Hebat

776 82 6
                                    

" permisi pak, ada yang mencari bapak, " ucap sekretaris Yoongi - Mina. Yoongi mengerutkan alisnya, mengapa sekretaris nya ini mengatakan bahwa ada orang yang mencarinya? Bukankah tadi pagi Yoongi sudah berpesan padanya bahwa pagi ini ia tidak bisa bertemu dengan siapa pun?
" mencari saya? Bukankah tadi pagi sudah saya bilang bahwa pagi ini saya banyak pekerjaan dan tidak bisa bertemu dengan siapapun? "
" saya sudah mengatakan seperti itu pak, tapi dia bilang bapak pasti mau menemuinya. "
" memangnya siapa dia? "
" kalau tidak salah namanya Tuan Jae Joong pak. "
Yoongi tersentak dan seketika menghentikan pekerjaan nya dan menatap kearah sekretaris nya itu.
" siapa? Jae Joong? " Mina mengangguk.
" suruh dia masuk. "
" baik pak, " Mina keluar dari ruangan Yoongi dan menyuruh Jae Joong masuk.
" halo, apa kabar tuan muda? Kantor mu ini ternyata cukup nyaman juga, " ucap Jae Joong. Yoongi yang sudah geram dengan tingkah Jae Joong yang sok basa basi pun langsung menanyakan inti kedatangan Jae Joong kesini.

" langsung ke inti nya saja samchon, aku tidak suka dengan orang yang banyak basa basi seperti mu, " geram Yoongi.
" oww, tahan sebentar Yoon, apa kau tidak rindu dengan paman mu ini? Apa si pembunuh itu yang membuat mu menjadi seperti ini? " ucap Jae Joong yang sengaja memancing emosi Yoongi.
" aku masih menghormati samchon sebagai paman ku, jadi tolong jaga ucapan paman terhadap Seokjin, dia bukan pembunuh! " tegas Yoongi.
" bagus kalau kau masih menghormati ku, itu tandanya kau anak baik, tapi untuk hal yang satu itu sepertinya aku tidak bisa, seorang pembunuh akan selamanya menjadi pembunuh, " ucap Jae Joong lalu tersenyum miring.
" jangan pernah menyebut Seokjin sebagai pembunuh lagi atau-"
" atau kau akan mencari bukti yang lebih banyak dan melaporkan ku ke polisi karena aku sudah menjual barang barang ilegal? " sambung Jae Joong. Yoongi terkejut, bagaimana Jae Joong bisa tahu bahwa ia sedang mencari bukti bukti tentang dirinya?
" mengapa terkejut? Apa kau heran mengapa aku bisa mengetahui semua rencana mu? Jangan pikir aku lebih bodoh dari mu Yoon, tidak semudah itu menyingkirkan ku, justru aku lah yang pertama kali akan menyingkirkan si pembunuh itu, " ucap Jae Joong bangga.

Yoongi yang sudah tidak tahan lagi dengan sikap Jae Joong, langsung memukul meja kaca yang ada di depannya hingga pecah.
" jangan harap kau bisa menyingkirkan Seokjin, tidak semudah itu Jae Joong! "
" sudah belajar tidak sopan kau kepada ku hah?! Apa kau lupa siapa yang mengurus pembunuh itu kalau bukan aku dan Hye Rin?! "
" untuk apa aku harus bersikap sopan dengan orang yang tidak mempunyai adab seperti mu?! Dan satu lagi, apa kau bilang? Mengurus? Apa kau tidak salah dengan kata kata itu, kata kata itu lebih tepat jika kau menggantinya dengan menyiksanya! Selama ini yang mengurus Seokjin adalah Shin ahjumma, jika tidak ada Shin ahjumma mungkin Seokjin sudah tidak bersama kami sekarang! " teriak Yoongi.
" jadi kau lebih berterima kasih dengan pembantu miskin itu daripada paman mu sendiri?! Dimana otak mu?! " ucap Jae Joong tidak terima.
" bukankah seharusnya aku yang bertanya dimana otak mu Jae Joong?! Kurasa kau tidak mempunyai otak dan hati nurani sama sekali. Jika kau bisa berpikir, kau tidak akan menyiksa keponakan mu sendiri, apalagi kejadian itu adalah sebuah kecelakaan, bukan kesengajaan! "

" tidak mungkin itu hanya sebuah kecelakaan, itu pasti sengaja, si pembunuh itu pasti sudah merencanakan nya agar anak yang dikandung Hye Rin keguguran! " tanpa sadar Jae Joong menitikkan air matanya saya mengingat anak yang sangat dinanti nantinya untuk lahir malah keguguran.
" paman, aku sudah bersikap sangat sabar dengan paman! Coba paman pikir, anak sekecil itu mendapatkan pikiran darimana untuk berbuat sekeji itu?! Kenapa paman tidak menganggap Seokjin sebagai anak paman sendiri saja? " tanya Yoongi. Jae Joong tersenyum remeh saat mendengar ucapan Yoongi.
" aku? Menganggap si pembunuh sebagai anak ku sendiri?! Tidak akan! "
" jangan mengatakan Seokjin sebagai pembunuh! "
" terserah sampai berapa kali kau akan menyuruh ku untuk berhenti memanggilnya pembunuh, aku tidak akan pernah berhenti. Lihat saja apa yang akan ku lakukan pada si pembunuh itu nanti! " setelah mengucapkan itu, Jae Joong keluar dari ruangan Yoongi. Yoongi sendiri sedang pusing sekarang. Bagaimana bisa ada orang yang tidak mempunyai hati nurani begitu? Yoongi mengeluarkan ponselnya dan menelfon seseorang.
" halo Joon, tolong carikan bodyguard yang terpercaya dan handal untuk menjaga Seokjin. "

To be Continued
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋

Memories (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang