Pagi ini Seokjin berangkat ke sekolah tidak bersama Yoongi, melainkan dengan Hoseok. Katanya Hoseok ingin bertemu dengan Seokjin karena sudah lama tidak melihat Seokjin.
" ahjumma, apa Yoongi hyung sudah datang? " tanya Seokjin yang baru saja selesai bersiap siap. Shin ahjumma yang tadinya sedang menyiapkan bekal untuk Jin, langsung menghentikan aktivitasnya.
" Seokjin hari ini tidak berangkat dengan Yoongi hyung, " ucap Shin ahjumma. Seokjin yang mendengar itu pun menjadi bingung sendiri.
" jadi Seokjin berangkat dengan siapa ahjumma? " tanya Seokjin. Shin ahjumma tersenyum.
" dengan Hoseok hyung. "
Mata Seokjin berbinar mendengar nama Hoseok. Ia memang merindukan hyung nya yang satu itu.
" benarkah? " Shin ahjumma mengangguk.
" untuk apa ahjumma berbohong? "Seokjin tidak bisa menyembunyikan raut kegembiraannya lagi saat Shin ahjumma menjawab seperti itu. Shin ahjumma yang melihat Seokjin senang pun ikut senang.
" mengapa senang sekali hm? "
" Seokjin jarang sekali bertemu dengan Hoseok hyung, jadi Seokjin rindu dengan Hoseok hyung, " jawab Seokjin antusias. Shin ahjumma tersenyum mendengar jawaban antusias dari Seokjin, walaupun dalam hatinya ia sedih, ia tahu pasti Seokjin tidak hanya merindukan Hoseok saja, tapi ia juga merindukan semua hyung nya. Hanya scaja Seokjin tidak bisa mengatakan itu semua.
" pagi Seokjin, " ucap seseorang. Seokjin langsung menoleh dan mendapati Hoseok berdiri di belakangnya dengan senyuman yang terukur di wajahnya.
" Hoseok hyung! " ucap Jin antusias dan langsung berlari ke arah Hoseok. Hoseok yang melihat itu langsung menggendong Jin." mengapa senang sekali hm? " tanya Hoseok.
" Seokjin rindu dengan Hoseok hyung, " ucap Seokjin dan mengeratkan pelukannya pada Hoseok. Hoseok tersenyum mendengar ucapan Seokjin.
" hyung juga rindu pada Seokjin. "
" bagaimana di sekolah? Apakah menyenangkan? " sambung Hoseok. Seokjin mengangguk antusias saat mendengar pertanyaan Hoseok.
" seru sekali hyung, di sekolah Seokjin mendapatkan banyak teman, " cerita Seokjin. Hoseok tersenyum mendengar cerita Seokjin.
" ya sudah, ayo kita berangkat sekarang, kita lanjutkan ceritanya di mobil nanti, " Seokjin mengangguk senang.
" ahjumma kami pergi dulu ya, " pamit Hoseok. Shin ahjumma mengangguk dan memasukkan kotak makanan ke dalam tas Seokjin.
" Seokjin pergi dulu ahjumma, " setelah berpamitan, Hoseok mengajak Seokjin naik ke mobil." hyung, apa hyung tahu di mana sekolah Seokjin? " tanya Seokjin. Pasalnya ia takut Hoseok tidak tahu dimana sekolahnya, jika Hoseok tidak tahu bagaimana caranya ia ke sekolah? Sedangkan saja ia sendiri tidak hapal jalan ke sekolahnya. Hoseok menoleh ke arah Seokjin yang sedang memandangnya serius.
" tentu saja hyung tahu, hyung sudah bertanya dengan Yoongi hyung tadi, " jelas Hoseok. Seokjin menghela nafasnya lega.
" huh, baguslah, Seokjin kira hyung tidak tahu. "
" memangnya kenapa jika hyung tidak tahu? "
" Seokjin tidak hapal jalan ke sekolah, jika hyung tidak tahu, nanti Seokjin tidak jadi ke sekolah, " ucap Seokjin polos. Hoseok terkekeh mendengar ucapan polos Jin, ia tidak menyangka alasan Jin sepolos itu.
" astaga Jin, kalaupun kita sama sama tidak tahu, hyung bisa menelfon Yoongi hyung, " ucap Hoseok.
" iya ya, " Seokjin baru sadar saat Hoseok mengatakannya. Sedangkan Hoseok, ia menggeleng gelengkan kepala nya melihat kelakuan Seokjin.Setengah jam lamanya mereka di perjalanan, akhirnya Seokjin sampai juga di sekolahnya.
" Seokjin masuk dulu ya hyung, " Hoseok mengangguk. Setelah berpamitan pada Hoseok, Seokjin langsung turun dari mobil Hoseok. Sedangkan Hoseok masih di sana mengamati Seokjin hingga masuk ke dalam kelas. Entah mengapa, Hoseok merasa bahwa hati nya menghangat saat melihat senyuman Seokjin.
" andai saja kau adik ku Seokjin, aku pasti akan sangat bahagia, atau mungkin jika adikku ada di sini, dia bisa bermain bersama mu dan berangkat ke sekolah bersama mu, " gumam Hoseok. Tidak ingin berlarut dalam kesedihannya, Hoseok menancapkan gasnya dan menghilang dari sekolah Seokjin.Saat di kelas, Seokjin langsung mendudukkan dirinya di samping Ken. Ken yang melihat Seokjin yang baru saja datang, langsung menyapanya.
" hai Seokjin. "
" hai Ken, ini buku mu, " ucap Seokjin dan mengembalikan buku milik Ken. Ken terkejut saat melihat Seokjin mengembalikan bukunya.
" apa kau sudah selesai membacanya Jin? " tanya Ken. Seokjin dengan polosnya mengangguk.
" benarkah?! Wah, kau cepat sekali, apa seseru itu ceritanya sampai sampai kau menyelesaikannya dalam satu hari? " tanya Ken tidak percaya. Seokjin hanya bisa menyengir saat mendengar ucapan Ken.
" bagaimana jika siang ini kau ikut ke rumahku? Di rumah ku banyak sekali komik, kau bisa meminjam berapapun yang kau mau nanti, " tawar Ken. Seokjin yang mendengar itu langsung berbinar.
" benarkah? " Ken mengangguk.
" baiklah. "Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.00, yang artinya itu adalah jam Seokjin pulang sekolah. Namun seperti tadi pagi, Seokjin tidak langsung pulang, ia pergi ke rumah Ken, tentu saja ia sudah meminta izin dengan Hoseok tadi lewat gurunya. Hoseok yang mendengar itu tentu mengizinkannya, asalkan Seokjin tidak lama di sana.
" tidak apa kan Seokjin jika menunggu appa ku sebentar? " tanya Ken. Seokjin mengangguk. Sekitar 5 menit mereka menunggu, akhirnya appa Ken datang.
" halo anak appa, bagaimana sekolah hari ini? "
" menyenangkan sekali appa! " ucap Ken. Ayah Ken tersenyum mendengar ucapan anaknya.
" appa kenalkan ini Seokjin, teman Ken, dia yang akan ikut kita ke rumah, " jelas Ken. Ayah Ken menoleh ke arah Seokjin.
" hai, siapa namamu? "
" Kim Seokjin ahjussi. "
' Kim Seokjin? Bukankah dia ponakan Jae Joong yang telah meninggal? Ah, mungkin hanya nama saja yang mirip. '
" owh, ya sudah, ayo naik, " Seokjin dan Ken mengangguk bersamaan dan naik ke dalam mobil.To be Continue
Sorry for typo😋
Hope u enjoy😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Memories (END)
Hayran KurguYang diinginkan seorang anak berumur 5 tahun adalah kasih sayang dan kebahagiaan. Namun mengapa paman dan bibinya sendiri tega menghilangkan harapan itu dan membuat si kecil terluka. Sedangkan keenam hyung nya tengah mencari keberadaannya. Padahal a...