Hari ini adalah hari kedua Jin di sekolah, Jin masuk ke dalam ke kelasnya dengan semangat dan duduk di samping Ken. Dapat Seokjin lihat Ken sedang sibuk membaca buku.
" hai Ken, " sapa Seokjin. Ken mengalihkan pandangannya ke arah Jin dan membalas ucapan Jin.
" hai Jin. "
" kau sedang membaca buku apa Ken? " tanya Seokjin penasaran dan semakin dekat pada Ken.
" oh, ini? Ini komik, aku suka sekali membaca komik, " jelas Ken penuh dengan semangat. Seokjin yang melihat Ken semangat pun menjadi tambah semangat.
" apa seru? " Ken mengangguk dengan sangat antusias. Ken yang melihat Seokjin tertarik pun mengeluarkan buku komik lainnya dan dipinjamkan kepada Jin.
" ini, bacalah, ceritanya sangat seru, " ucap Ken. Seokjin yang melihat itu langsung menerimanya dengan senang hati dan mulai membacanya. Tanpa sadar, mereka berdua larut dalam dunia komik mereka masing masing, hingga suara Song saem menghentikan aktifitas mereka." pagi semua, " sapa Song saem.
" pagi saem! " jawab murid murid semangat, bahkan Seokjin dan Ken juga tak kalah semangat.
" kalian apa kabar? " tanya Song saem sambil menyiapkan materi yang akan mereka pelajari hari ini.
" baik saem! "
" syukurlah. "
" Seokjin, kalau mau kau bawa pulang saja bukunya, dan kembalikan jika sudah selesai membacanya, " ucap Ken. Seokjin yang mendengar itu seketika matanya berbinar.
" kau serius Ken? " tanya Seokjin tidak percaya. Ken mengangguk, Seokjin yang melihat itu langsung memeluk Ken. Bahkan ia melupakan luka yang ada di tubuhnya, seketika Seokjin meringis.
" shhh, " Ken yang mendengar itu langsung melepaskan pelukan Seokjin dan bertanya.
" ada apa Jinie? " tanya Ken. Seokjin hanya bisa menggeleng sambil menahan rasa sakitnya.
" tidak kok Ken, kita fokus ke pelajaran saja, " Ken mengangguk.
.
.
.
Di kediaman keluarga Kim, kini Hoseok dan Namjoon sedang di rumah. Katanya mereka ingin membahas mengenai adik kecil mereka yang hilang. Walaupun Hye Rin dan Jae Joong mengatakan bahwa adik mereka telah meninggal, entah kenapa mereka tidak percaya.
" bagaimana hyung? Apa kau sudah mendapat informasi mengenai adik kita? " tanya Namjoon. Hoseok hanya bisa menghela nafasnya kasar. Ia bingung mengapa orang orang yang ia suruh sepertinya sulit sekali untuk mendapatkan identitas mengenai adiknya.
" belum Joon, hyung sendiri bingung mengapa tidak ada satu pun di antara mereka yang bisa menemukan identitas adik kita, bahkan sekedar namanya saja mereka tidak tahu, " jelas Hoseok yang hampir putus asa. Namjoon sebenarnya juga hampir putus asa saat mendengar penjelasan Hoseok, namun ia tidak boleh putus asa sampai ia menemukan identitas adik kecilnya." hyung apa benar yang dikatakan imo dan samchon bahwa adik kita sudah meninggal? " tanya Namjoon. Hoseok menoleh ke arah Namjoon.
" entahlah Joon, hyung tidak tahu harus percaya atau tidak. Di sisi lain mereka adalah keluarga kita sendiri, tidak mungkin imo dan samchon berbohong. Tapi di sisi lain, hati hyung mengatakan bahwa dia belum meninggal dan berada di dekat kita, " jelas Hoseok. Namjoon setuju dengan perkataan Hoseok, karena ia juga merasakan hal yang sama.
" jadi kita harus bagaimana hyung? Tetap mencarinya atau hentikan saja? " ucap Namjoon.
" entahlah Joon. "
Hoseok sendiri bimbang. Jika ia melanjutkan pencariannya, percuma saja jika adik mereka benar benar sudah meninggal. Tapi jika ia hentikan pencariannya, hatinya tidak tenang.
" bagiamana jika kita tanyakan saja pada Yoongi hyung? " usul Namjoon.
" apa Yoongi hyung tidak marah nanti? Bukankah ia sendiri percaya pada omongan imo dan samchon? " ucap Hoseok ragu." mengapa tidak dicoba saja? Kita terima saja konsekuensinya nanti, aku yakin pasti Yoongi hyung juga pasti sempat memikirkan hal ini, " ucap Namjoon meyakinkan Hoseok. Hoseok menimang nimang ucapan Namjoon, setelah ia pikir pikir tidak ada salahnya juga dengan ucapan Namjoon.
" baiklah, kita tanyakan nanti, " ucap Hoseok. Namjoon tersenyum mendengar ucapan Hoseok yang setuju dengan ucapannya.
" kalian berdua ada di rumah? "
Hoseok dan Namjoon menoleh ke arah sumber suara dan mereka menemukan Yoongi di sana.
" hyung sudah pulang? " tanya Namjoon.
" ya, pekerjaan di kantor telah selesai, " ucap Yoongi. Hoseok dan Namjoon saling bertatapan, mereka bingung harus menyampaikan hal ini sekarang atau nanti malam. Yoongi yang melihat gelagat aneh dari kedua adiknya, langsung bertanya." kalian ada apa? "
" hm, begini hyung, kami ingin membahas masalah adik bungsu kita, " ucap Hoseok. Yoongi memperbaiki cara duduknya saat mendengar ucapan Hoseok.
" ada apa memangnya? "
" kami berdua tidak yakin dengan perkataan imo dan samchon yang mengatakan bahwa adik kita telah meninggal, " jelas Hoseok.
" jadi kami mencoba untuk mencari tahu, " sambungnya. Yoongi terlihat berpikir mendengar ucapan Hoseok.
" hhh, sebenarnya hyung juga tidak yakin, " Namjoon dan Hoseok terkejut dengan ucapan Yoongi.
" tapi hyung juga tidak mau terlalu memikirkan, karena hyung pikir imo dan samchon tidak mungkin berbohong, " sambung Yoongi.
" jika kalian ingin mencari tahu, hyung tidak akan melarang kalian, hyung akan membantu kalian. "To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories (END)
FanficYang diinginkan seorang anak berumur 5 tahun adalah kasih sayang dan kebahagiaan. Namun mengapa paman dan bibinya sendiri tega menghilangkan harapan itu dan membuat si kecil terluka. Sedangkan keenam hyung nya tengah mencari keberadaannya. Padahal a...