" habis darimana Seok? " tanya Yoongi.
" habis menemani Seokjin tidur hyung, ada apa? " tanya Hoseok.
" tidak ada, hyung hanya tanya saja, " Hoseok mengangguk.
" oh iya hyung, boleh aku bertanya. "
" tentu saja, tanyakan saja apa yang ingin kau tanyakan, " ucap Yoongi.
" apa hyung habis berkelahi dengan samchon? " tanya Hoseok hati hati.
" dia bukan paman ku lagi mulai dari sekarang, dia adalah seorang iblis, " ucap Yoongi geram.
" memangnya ada masalah apa hyung sampai sampai kalian harus berkelahi seperti ini? " tanya Hoseok penasaran.
" kau tahu, tadi pagi hyung ke kantor nya dan bertanya apa yang sebenarnya dia mau dan keluarga kita, dan dia dengan mudahnya menjawab bahwa dia menginginkan Seokjin pergi dari dunia ini, dan lebih parah nya dia menyebut Seokjin sebagai anak sialan, " jelas Yoongi. Hoseok terkejut mendengar penjelasan Yoongi, apa benar yang dikatakan Yoongi? Mengapa paman nya begitu kejam pada Seokjin, bahkan sampai tidak menginginkan Seokjin ada di dunia ini?
" akh tidak menyangka paman akan sekejam itu pada Seokjin, bukankah sudah jelas semua itu kecelakaan? Kenapa paman tidak bisa menerima nya? " ucap Hoseok.
" kau tanyakan saja pada dia. "" hyungie! "
" eh, Seokjin, ada apa? " ucap Hoseok terkejut karena Seokjin tiba tiba masuk ke dalam ruangan Yoongi.
" hehehe, maaf hyung, tadi Seokjin sudah mengetuk pintunya, tetapi hyung tidak mendengar nya, jadi Seokjin langsung masuk saja, " jelas Seokjin.
" iya, tidak apa apa. Ada apa Seokjin? " tanya Yoongi lembut.
" ayo makan, makanan sudah siap, " ajak Seokjin.
" iya, sebentar lagi hyung akan keluar dengan Yoongi hyung, Seokjin makan lah dulu, hyung akan menyusul nanti, " ucap Hoseok.
" apa ada sesuatu yang ingin hyung bicarakan? Baiklah, Seokjin tidak akan menganggu, annyeong, " Seokjin langsung menuju ke luar dan menutup pintu ruangan Yoongi. Untungnya Seokjin bukan tipe anak yang ingin tahu segalanya, jadi mereka tidak perlu repot repot menjelaskan pada Seokjin apa yang mereka bicarakan.
" ya sudah hyung, ayo kita makan dulu, kita lanjutkan setelah selesai makan nanti, jangan sampai Seokjin menunggu kita, " Yoongi mengangguk dan menyusul Hoseok yang sudah keluar terlebih dahulu." bagaimana hyung? Apa enak? " tanya Seokjin.
" enak, " jawab Namjoon tersenyum.
" oiya jelas, siapa dulu yang memasaknya, " sombong Taehyung. Jungkook yang berada di sebelahnya hanya memutar bola matanya malas.
" bukankah yang masak ini aku hyung? Kau hanya membantu mengambil beberapa barang? " tanya Jungkook.
" tetap saja aku membantu mu, sama saja aku yang memasaknya, " ucap Taehyung tidak mau kalah.
" apa? Membantu? Kau malah menjadi beban ku hyung. Bahkan aku menyuruh mu mengambil spatula saja kau tidak tahu yang mana, " ucap Jungkook. Taehyung hanya menyengir saat mendengar perkataan Jungkook. Memang benar, ia tadi sempat bertengkar dengan Jungkook gara gara ia tidak tahu yang mana spatula.
" astaga Taehyung, kau sudah sebesar ini masih tidak tahu yang namanya spatula? " Hoseok menggeleng gelengkan kepalanya. Taehyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" aku kan jarang ke dapur hyung, tidak seperti mu, wajar saja aku tidak tahu, " bela Taehyung.
" anak SD saja tahu yang mana spatula, kau tidak perlu sering sering ke dapur untuk tahu yang mana namanya spatula, " ucap Hoseok." tumben masakan kalian berdua hari ini enak? Bukannya kalian tidak tau mana garam mana gula? " tanya Jimin.
" tentu saja menggunakan feeling ku yang kuat ini, " sombong Taehyung.
" heh! Jelas jelas kau hampir menaruh 2 sendok gula ke dalamnya, masih berani bilang bahwa ini menggunakan feeling mu? Jelas jelas feeling mu sudah sangat salah! " patah Jungkook.
" aku kan hanya acting saja, tidak mungkin aku tidak tahu mana gula mana garam, " elak Taehyung.
" terserah kau saja. "
" lalu bagaimana cara kau membedakan garam dan gula Jungkook? Bukankah kau sama saja dengan Taehyung tidak bisa membedakan garam dan gula? " ucap Hoseok.
" aku cicip dulu hyung, hehehe. "
" sama saja tidak tahu mana garam mana gula, " bisik Taehyung.
" setidaknya aku berakal, tidak menggunakan feeling yang salah dengan sembarangan, " ucap Jungkook. Seokjin hanya bisa tertawa saja melihat tingkah laku hyung nya.
" sudah sudah, tidak usah berdebat lagi, lanjutkan saja makannya, " ucap Yoongi. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka dan mengambil foto mereka.To be Continue
Sorry for typo☺
Hope u enjoy😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories (END)
Fiksi PenggemarYang diinginkan seorang anak berumur 5 tahun adalah kasih sayang dan kebahagiaan. Namun mengapa paman dan bibinya sendiri tega menghilangkan harapan itu dan membuat si kecil terluka. Sedangkan keenam hyung nya tengah mencari keberadaannya. Padahal a...