Setelah kepulangan Kim bersaudara, Shin ahjumma mendekati Hye Rin dan Jae Joong untuk mengatakan sesuatu mengenai Seokjin.
" nyonya, tuan, " panggil Shin ahjumma sopan.
" ya ada apa? " tanya Hye Rin.
" hm maaf sebelumnya jika perkataan saya menyinggung nyonya dan tuan, tapi ini mengenai Seokjin, " ucap Shin ahjumma memberanikan dirinya.
" ada apa lagi dengan anak itu? " tanya Jae Joong dengan nada yang menunjukkan bahwa ia tidak senang dengan arah pembicaraan Shin ahjumma kali ini.
" cepat katakan apa lagi yang di perbuat oleh anak itu? " tanya Hye Rin malas.
" jangan marah dulu nyonya, saya ingin mengingatkan saja, bahwa tidak seharusnya nyonya dan tuan berbicara seperti itu di depan Seokjin dan Kim bersaudara, apalagi Seokjin masih kecil nyonya, tuan, " Shin ahjumma mencoba sesopan mungkin berbicara pada Hye Rin dan Jae Joong. Bagaimana pun, mereka berdua tetap majikan Shin ahjumma yang harus dihormati." apa peduliku dengan anak itu?! Dia mati pun aku tidak peduli!! " ketus Hye Rin.
" jangan berbicara seperti itu nyonya, bagaimana pun Seokjin tetap keponakan anda yang harus kalian jaga, " Shin ahjumma mengingatkan Hye Rjn dan Jae Joong. Namun sepertinya sia sia, mereka tidak mendengarkan ucapan Shin ahjumma sama sekali.
" apa? Keponakan? Apa aku tak salah dengar? Aku tidak punya keponakan pembunuh sepertinya, dia sudah membunuh anakku!! Kami mengizinkan dia memanggil kami dengan sebutan imo dan samchon pun sudah lebih dari cukup!! " ucap Hye Rin yang sudah menahan air matanya sejak tadi.
" Shin ahjumma, lebih baik ahjumma berhenti membahas tentang anak pembawa sial itu sebelum aku berpikiran untuk menyiksanya, " ancam Jae Joong. Shin ahjumma yang mendengar ucapan Jae Joong pun langsung terdiam. Bagaimana pun juga ia tidak mau melihat Seokjin disiksa lagi oleh mereka.
" maaf nyonya, tuan, " Shin ahjumma langsung pergi dari hadapan mereka.Setelah Shin ahjumma pergi dari hadapan mereka, Hye Rin menumpahkan air matanya. Jae Joong yang melihat itu, langsung menarik Hye Rin ke dalam pelukannya.
" sudah jangan menangis lagi, setidaknya anak itu ada disini, kau bisa melampiaskan semuanya pada anak itu, " ucap Jae Joong menenangkan Hye Rin. Tanpa Shin ahjumma sendiri sadari bahwa Seokjin mendengar semuanya dari tadi, Shin ahjumma yang mendapati Jin berada di luar kamarnya pun langsung menghampirinya.
" Seokjin? Mengapa keluar dari kamar? Bukankah ahjumma tadi menyuruh Seokjin untuk diam di kamar saja? " tanya Shin ahjumma yang takut Seokjin mendengar semua ucapan kasar Hye Rin dan Jae Joong padanya.
" ah...ahjumma, Seokjin bukan pembunuh hiks, " tangis Seokjin pecah saat itu juga. Shin ahjumma pun sudah tahu bahwa Seokjin pasti mendengar semuanya.Shin ahjumma langsung menggendong Seokjin dan menenangkannya.
" shht, Seokjin jangan menangis lagi ya, Seokjin bukan pembunuh kok, siapa bilang Seokjin pembunuh? Seokjin itu anak yang baik, " sejujurnya Shin ahjumma juga bingung harus menjelaskan bagaimana dengan Seokjin.
" ta...tapi imo bilang Seokjin pembunuh hiks, " Seokjin hanya bisa menangis dituduh dan tidak diakui oleh paman dan bibinya sendiri. Untungnya Shin ahjumma siap melindungi Seokjin.
" tidak kok, Seokjin sama sekali bukan pembunuh, imo dan samchon Seokjin hanya salah paham saja, " ucap Shin ahjumma yang masih mencoba menenangkan Seokjin.
" tapi kenapa mereka hiks senang sekali menyiksa Seokjin hiks, " pertanyaan satu ini adalah pertanyaan yang membuat Shin ahjumma diam dan tidak tahu harus menjawab apa. Seokjin itu pintar walaupun masih kecil, keadaannya lah yang membuat nya seperti ini." sudah, Seokjin tidak usah memikirkan itu lagi, lebih baik sekarang kita tidur saja bermain saja bagaimana? " tawar Shin ahjumma, Seokjin mengangguk. Shin ahjumma yang melihat itu langsung membawa Seokjin ke dalam kamar untuk bermain. Namun saat di dalam kamar, Seokjin sama sekali tidak menunjukkan antusiasnya seperti biasa saat bermain. Sepertinya Seokjin masih memikirkan ucapan kasar Hye Rin tadi. Shin ahjumma sendiri pun bingung harus bagaimana cara mengembalikan semangat si kecil itu.
" ahjumma Seokjin ingin tidur saja, " ucapan Seokjin membuyarkan lamunan Shin ahjumma.
" baiklah, " Shin ahjumma langsung membawa Seokjin ke tempat tidur dan menyelimutinya. Tidak lupa, Shin ahjumma mengecup kening Seokjin.
" mimpi indah Seokjin, " bisik Shin ahjumma.To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋
![](https://img.wattpad.com/cover/221109340-288-k81637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories (END)
Fiksi PenggemarYang diinginkan seorang anak berumur 5 tahun adalah kasih sayang dan kebahagiaan. Namun mengapa paman dan bibinya sendiri tega menghilangkan harapan itu dan membuat si kecil terluka. Sedangkan keenam hyung nya tengah mencari keberadaannya. Padahal a...