" Seokjin, ingin sarapan apa pagi ini? Biar hyung buatkan, " tawar Hoseok pada Seokjin. Seokjin hanya bisa tersenyum canggung saat mendengar tawaran dari Hoseok.
" terserah hyung saja, Seokjin ikut, " Seokjin tahu dia adalah adik kandung dari keluarga Kim ini. Namun tetap saja ia tidak berani meminta yang macam macam, walaupun dia ingin sesuatu pasti akan ia tahan dan tidak akan memintanya pada siapa pun yang ada di rumah ini.
" baiklah, hyung buatkan nasi goreng saja ya? " Seokjin mengangguk. Seokjin sempat menawarkan diri untuk membantu Hoseok, namun Hoseok menyuruhnya untuk duduk saja di meja makan sana. Sambil menyiapkan bahan bahan masak, Hoseok mengajak Seokjin mengobrol." Seokjin apa tidur mu nyenyak semalam? " tanya Hoseok yang sedang menyiapkan nasi.
" nyenyak hyung, nyenyak sekali, " Seokjin tidak berbohong saat ia mengatakan ini. Semalam ia memang tidur nyenyak sekali. Sangat berbeda jauh dengan biasanya, jika di rumah Hye Rin dan Jae Joong, pasti ada saja teriakan yang dihasilkan antara Hye Rin atau Jae Joong di saat tengah malam yang membuatnya terbangun dan susah tidur.
" baguslah. "
Bahkan Seokjin sendiri bingung mengapa ia bisa tidur nyenyak sekali di rumah ini. Apa karena ini adalah rumah hyung nya sendiri? Atau karena tidak ada pertanyaan macam macam yang keluar dari mulut hyung nya?" Seokjin? Memikirkan apa? "
" hah? Tidak ada kok hyung, Seokjin hanya rindu dengan Shin ahjumma saja, " ucap Seokjin.
" kalau begitu, bagaimana jika setelah selesai sarapan kita menjemput Shin ahjumma dan mengajaknya jalan jalan? Bukankah Shin ahjumma jarang sekali keluar rumah kecuali ke pasar? " tawar Hoseok. Seokjin yang mendengar itu langsung menyetujui ucapan Hoseok. Ia memang pernah berjanji pada dirinya sendiri akan membawa Shin ahjumma jalan jalan jika ia sudah besar nanti, karena Shin ahjumma sudah begitu baik padanya.
" Seokjin setuju hyung, tapi tidak merepotkan hyung kan? " tanya Seokjin.
" tentu saja tidak, hari ini adalah hari Minggu, jadi hyung tidak mempunyai pekerjaan apa apa. "Hoseok mengambil piring yang telah disediakannya dan meletakkan nasi goreng di atasnya.
" jja, makanlah, setelah itu kita menjemput Shin ahjumma. "
" ne hyung, apa hyung tidak makan? "
" tidak, hyung malas. "
" kenapa begitu? Ayo makan dengan Seokjin, Seokjin tidak mau hyung sakit, " Hoseok tersenyum mendengar kata kata perhatian yang diberikan oleh Seokjin. Seandainya saja Seokjin tahu bahwa ia adalah hyung kandungnya, pasti Seokjin akan sangat senang.
" baiklah, hyung akan menemanimu, " Hoseok mengambil piring satu lagi untuknya dan duduk di samping Seokjin.
" selamat makan hyung. "
" selamat makan Seokjin. "
Hoseok tidak henti hentinya tersenyum saat ia bisa merasakan pertama kalinya duduk dan makan bersama dengan adik kandungnya. Bahkan jika bisa ia sangat ingin berteriak sekarang dan mengatakan kepada Seokjin bahwa ia adalah adik kandungnya.Mereka menghabiskan waktu sekitar 20 menit untuk sarapan dan diselingi dengan obrolan ringan dan candaan.
" sudah selesai kan Seokjin? "
" sudah hyung. "
" kalau begitu kau siap siaplah, hyung akan membereskan ini dulu, " perintah Hoseok.
" apa hyung tidak mau di bantu? "
" tidak perlu, lebih baik kau siap siap sana, " Seokjin mengangguk dan langsung menuju ke kamar untuk berganti pakaian. Setelah selesai bersiap siap, Seokjin langsung menemui Hoseok.
" sudah siap? "
" sudah hyung. "
" baiklah, ayo berangkat. "
" hyung apa kita tidak perlu memberi tahu hyung yang lainnya? "
" nanti hyung akan beri tahu, sekarang mereka masih tidur jika hati Minggu begini, apalagi Yoongi hyung, " Seokjin mengangguk mengerti.Tak mau berlama lama lagi, Hoseok dan Seokjin langsung menuju rumah Hye Rin dan Jae Joong untuk menjemput Shin ahjumma.
" apa kau senang Seokjin? "
" tentu saja hyung! Apalagi Seokjin sangat ingin mengajak Shin ahjumma jalan jalan jika Seokjin sudah besar nanti, " cerita Seokjin antusias seperti hari kemarin tidak pernah terjadi. Hoseok pun ikut senang melihat Seokjin sebahagia ini.
" mengapa Seokjin ingin sekali mengajak Shin ahjumma jalan jalan? " tanya Hoseok penasaran.
" karena Shin ahjumma sangat baik pada Seokjin, Shin ahjumma selalu melindungi Seokjin kalau ada yang jahat dengan Seokjin, Seokjin juga sudah menganggap Shin ahjumma sebagai eomma Seokjin sendiri, " jelas Seokjin. Ekspresi muka Hoseok langsung berubah saat mendengar kata eomma, dirinya langsung teringat dengan eomma nya yang sudah lama tiada.Seokjin menyadari perubahan raut wajah dari muka Hoseok. Dirinya menjadi merasa bersalah, ia yakin pasti hyung nya sedang teringat pada eomma mereka.
" hyung? Apa hyung tidak apa apa? "
" tentu saja, memangnya hyung kenapa? " bohong Hoseok.
" mengapa hyung sedih? Hyung teringat dengan eomma hyung ya? Kalau iya, jangan sedih hyung. Eomma hyung pasti tidak mau melihat anak mataharinya bersedih, " ucap Seokjin mencoba menghibur Hoseok.
" anak matahari? " Seokjin mengangguk.
" iya, hyung seperti matahari, selalu ceria dan bersinar. "
Hoseok tersenyum mendengar perkataan Seokjin, ia terhibur dengan kata kata Seokjin.
" terima kasih atas sebutan yang kah berikan itu. "
" sama sama hyung. "To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories (END)
FanfictionYang diinginkan seorang anak berumur 5 tahun adalah kasih sayang dan kebahagiaan. Namun mengapa paman dan bibinya sendiri tega menghilangkan harapan itu dan membuat si kecil terluka. Sedangkan keenam hyung nya tengah mencari keberadaannya. Padahal a...