EP XVIII; Gift for Ten (1)

145 5 0
                                    

Dong Sicheng's POV

"Kun ge, Doyoung hyung! Akhirnya kalian datang juga." Ucapku ketika mereka berdua masuk kedalam Cafè ku. "Kalian mau pesan sesuatu?" Tanyaku. "Tidak, kami berdua sudah kenyang." Ucap Doyoung sambil menggeleng ringan. "Baiklah, ikuti aku." Jawabku sambil mengajak mereka kelantai atas untuk berbicara '6 mata'.

"Jadi, kau ingin berbicara mengenai apa kepada kami berdua?" Tanya Kun kepadaku setelah kami bertiga duduk. "Kalian tahu kalau istriku akan berulang tahun bulan ini? Jadi aku ingin membuat suprise untuknya. Dan aku juga ingin meminta tolong kepada kalian berdua untuk membantuku." Jelasku kepada mereka berdua. "Tunggu, bukannya ulang tahun Ten masih lama?" Heran Doyoung. "Iya, aku tahu. Tapi akan lebih baik kalau suprise nya kita buat sekarang." Ujarku kembali. "Lalu, hubungan kami berdua dengan suprise ulang tahun Ten-" "Kun ge, ayo berpacaran." Jawabku tiba-tiba sambil tersenyum dan menggenggam tangan Kun. Baik Kun dan Doyoung terkejut mendengar perkataanku tadi. "M-maksudmu apa, Win?" Kaget Kun kepadaku. "Aku sudah membuat scenario untuk suprise besok. Aku akan berpura-pura berselingkuh denganmu, Kun ge." Jawabku. "Serius? Nanti yang ada Ten marah-" "Itu lah tujuan dari suprise ulang tahun Ten, Kun." Jawab Doyoung memotong perkataan Kun. "Good! Jadi kalian berdua sudah paham kan?" Tanyaku bersemangat. Akhirnya aku bisa merencanakan ini semua.

"Oh, begitu. Paham-paham." Gumam Kun ge sambil mengangguk. "Nanti anak-anak bagaimana?" Tanya Doyoung kepadaku. "Anak-anak sudah tahu. Aku bahkan juga sudah bilang kepada Johnny hyung dan keluarga Ten di Thailand, agar tidak terjadi hal-hal yang buruk nantinya." Jawabku. "Wah, kau benar-benar sudah merencanakan ini semua dari jauh-jauh hari." Gumam Doyoung kepadaku sambil menggelengkan kepalanya takjub. "Tentu, aku sudah merencanakan ini sejak dua tahun yang lalu." Ucapku kembali. "Dua tahun? Lama sekali. Mengapa tidak tahun lalu saja kau melakukan ini, Win?" Heran Kun. "Karena tahun kemaren mereka pergi berjalan-jalan keluar negeri." Jawab Doyoung datar. Akupun mengangguk setuju perkataan Doyoung tadi, karena tahun lalu aku memang mengajak Ten dan anak-anak pergi ke Turki untuk berliburan sekaligus merayakan ulang tahun istriku.

Setelah itu, akupun mulai menjelaskan scenario yang sudah kurencanakan selama ini kepada mereka berdua. Aku juga memanggil Jaehyun dan Jisung untuk ikut membantu kami bertiga dalam rencana ini. Percakapan kami selesai ketika Taeil hyung menelfon Doyoung agar segera balik ke kantor. Nah, karena scenario suprise ulang tahun istriku sudah dimulai dari sekarang, jadi siang ini aku dan Kun akan pergi membeli makan siang sekaligus mengantarkan Kun kembali ke kantor.

"Ten, kau sudah didepan?" Tanya Kun melalui panggilan suara. "Sebentar, aku sedang menaruh berkas keruangan Haseul. Kau sudah sampai dibawah?" Tanya istriku. "Sebentar lagi sampai." Singkat Kun. "Okeoke." Jawab istriku dan kemudian mematikan panggilannya.

"Ge, sebelumnya aku ingin meminta maaf karena menjadikanmu sebagai orang jahat disini." Ucapku. Karena sebenarnya, aku menjadikan Kun sebagai pelakor didalam scenario yang sudah aku buat. "Tidak apa-apa, lagipula Ten pasti akan mengerti kok pada akhirnya." Jawab Kun kepadaku. "Ge, kita sudah sampai." Lanjutku sambil menghentikan mobil di parkiran. "Ten sudah kau telepon?" "Sudah, itu dia." Tunjuk Kun kearah lobby. Rupanya benar, ada istriku yang sudah menunggu disana. Akupun mulai menghidupkan kembali mesin mobilku dan mengarahkannya ke lobby, tempat dimana Ten sudah menunggu. Aku dan Kun sama-sama tertawa ketika melihat wajah Ten yang kebingungan ketika melihat mobilku yang mulai berjalan pelan kearahnya (kali ini, aku membawa mobil. Pagi tadi Ten pergi kekantor dengan Doyoung).

"Sampai jumpa hyung." Ucapku setelah Kun membuka pintu sedikit didepan Ten. "Terima kasih ya karena sudah membelikanku makanan." Jawab Kun dengan bersuara agak keras sambil memajukan wajahnya ke wajahku (seolah-olah kami sedang berciuman) dan kemudian menutup pintu mobil. Akupun langsung melajukan mobilku dengan cepat kembali ke Cafè, meninggalkan istriku dengan raut wajah yang kebingungan ketika melihat mobil ini. Mana mungkin dia tidak mengenal mobil ini, sedangkan setiap hari dia selalu membawa mobil ini kekantor. Aku tebak pasti Kun akan dicerca berbagai pertanyaan oleh istriku, semoga saja Kun kuat dan bisa menjawab pertanyaan dari istriku, Ten.

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang