EP XXXIV; New Born! I'm Dong Jisung Now

86 2 0
                                    

Park- eh, Dong Jisung POV

Anyeong, yeorobun-deul~

Kalian tahu? Aku senang sekali hari ini. Akhirnya, nama belakangku berganti ke 'Dong'! Bahkan, aku tak bisa tidur malamnya setelah aku resmi mengganti nama belakangku, sangking semangatnya. Dan hari ini merupakan hari kedua ku sebagai seorang Dong Jisung, bukan Park Jisung lagi.

"Jisung-ah, selamat pagi!" Seru mama kepadaku sesaat aku turun dari lantai atas. "Selamat pagi juga, ma." Jawabku lalu duduk di meja makan. "Yo, Dong Jisung! Zăo ān!" Kata Yangyang ge kepadaku sambil duduk dan menggoyang-goyangkan tubuhku dengan cepat. Akupun hanya tersenyum sambil membalas ucapan Yangyang ge kepadaku. Aku sudah belajar bahasa Mandarin, kok. Tapi masih basic-basic nya. Itupun aku belajar dari Dejun hyung dan Yangyang ge.

"Dejun dimana?" Tanya mama kepadaku sambil meletakkan beberapa roti gandum panggang diatas meja. "Masih tidur ma." Singkatku. "Tumben sekali dia belum bangun." Kata mama sambil ikut duduk dimeja makan bersama kami berdua. "Semalam dia bermain game dengan Hendery ge-" "Really? Pantas saja kemaren Dery ge sibuk sekali. Rupanya itu." Ujar Yangyang ge. "Sejak kapan Dejun suka bermain game seperti Yangyang?" Tanya mama heran dan aku gelengi tidak tahu.

"Papa dimana?" "Papa sedang mengurus istrinya yang lain." Jawab mama ketus sembari mengoleskan mentega di rotinya. Aku paham maksud mama, pasti papa sedang mengurus tanamannya dihalaman belakang.

"Aigoo, ada yang cemburu rupanya." Ucap Yangyang ge kepada mama. Mama pun tidak menjawab perkataan Yangyang ge, dia hanya menatap Yangyang ge tajam lalu kembali melanjutkan sarapan nya.

Hari ini, aku mau pergi kerumah Jeno hyung. Aku ingin memberitahunya akan perubahan nama belakangku. Aku pergi dengan Dejun hyung, karena secara bersamaan, dia pergi ke apartement Kun ge untuk meminjam sesuatu. Aku tidak tahu sesuatu yang dimaksud Dejun hyung itu apa, jadi jangan tanya aku.

 Aku tidak tahu sesuatu yang dimaksud Dejun hyung itu apa, jadi jangan tanya aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mianhae, Jisung-ah. Semalam Jeno tidur dirumah orang tua kami." Kata Doyoung hyung kepadaku sesampainya kami dirumah mereka. "Benarkah? Kapan Jeno hyung pulang?" Tanyaku sedikit kecewa. "Kurasa siang ini dia akan pulang, Sung. Kamu sudah beritahu dia?" Ujar Doyoung hyung dan aku gelengi. "Aku kira tadi Jeno hyung ada dirumah, jadi aku langsung datang saja." "Kau ini. Makanya, sebelum kerumah Jeno, kau beritahu dia dulu." Kesal Dejun hyung sambil menyenggolku. "Jeosonghamnida, Doyoung hyung. Karena kami tidak memberitahumu dulu sebelum kami datang kemari-" "Gapapa, kok. Jangan terlalu formal begitu denganku." Sanggah Doyoung hyung akan perkataan Dejun hyung tadi.

"Jadi bagaimana? Mau menunggu Jeno juga disini?" Tanya Dejun hyung kembali dan aku angguki. Tujuanku disini memang ingin bertemu dengan dia.

"Tunggu saja disini, Sung. Paling-paling Jeno juga akan pulang sebentar lagi." Ujar Doyoung hyung kepadaku. "Doyoung hyung, aku boleh titipkan adikku disini sebentar? Nanti sore aku jemput." Kata Dejun ge. "Tentu saja boleh. Mau tidur disini pun juga tidak apa-apa." Jawab Doyoung hyung sambil tersenyum. Akhirnya, Dejun hyung pun berpamitan dan meninggalkan ku disini.

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang