Dong Dejun's POV
"Ge, mampus aku." Kata Yangyang tiba-tiba setelah mendobrak kamarku lalu duduk disampingku. "Hah?" Heranku. Anak ini, dia baru-baru datang saja sudah seperti ini.
"Papa sebentar lagi mau pulang." "Hah?!" Kagetku. Seriusan papa mau pulang? Padahal papa baru saja pergi ke Beijing beberapa hari yang lewat.
"'hah' 'hoh' 'hah' 'hoh'. Aku serius nih." Kesalnya sembari menatapku. "Kapan papa mau pulang?" Tanyaku kembali. "Dalam waktu dekat, sepertinya-" "Kau dapat info dari mana dan siapa?" Heranku kembali. "Papa yang bilang sama aku." Jawab Yangyang singkat dan kuangguki. Kukira itu berita bohong.
"Terus?" Tanyaku lagi. Tadi dia bilang 'mampus-mampus' begitu.
"Rambut aku kan-" "Mampus kau, Yang." Ucapku. Aku baru menyadari satu hal. Kalian tahu warna rambut Yangyang sekarang kan? Dan juga peraturan dirumah kami?
Biar kuingatkan. Ada salah satu peraturan dirumah kami, yang dibuat sama papa Sicheng, yang berbunyi "Dilarang mewarnai rambut dengan warna terang sebelum lulus dari sekolah." Kalau warna cokelat gelap atau biru gelap begitu tidak masalah, aku saja sering mewarnai rambutku berwarna cokelat gelap. Tapi anak ini (Dong Yangyang) mewarnai rambutnya dengan warna terang.
Sebentar, aku mencari foto Yangyang yang terbaru. Dua hari yang lalu dia meminjam ponselku untuk berfoto, dan sepertinya foto dia masih ada.
Found it!
Terang-berderang seperti masa depanku jika bersanding dengan Jae hyung, aha <3
Mana baru-baru diwarnai, lagi. Mana bisa diwarnai lagi dalam waktu dekat.
"Aduh, ge. Tamat riwayatku." Rengek Yangyang dalam bahasa Mandarin. "Sudah kubilang beberapa kali untuk tidak mewarnai rambut dengan warna seperti itu." Datarku setengah kesal. Aku sering memperingatkan Yangyang tentang hal seperti itu, namun anak itu saja yang mada. Kan sudah kejadian.
"Terus bagaimana ni?" Tanyanya kembali. "Mana kutahu." Singkatku sambil menggeleng. "Potong habis saja semua rambutmu, Yangyang." "Dasar aneh." Gumamnya. "Mau bagaimana lagi? Mana bisa kau cat ulang dalam waktu dekat. Yang ada rambutmu semakin rusak." "Itulah masalahnya, ge." Katanya lagi.
"Aduh, bagaimana ya." Ucapku sembari menggaruk kepalaku bingung. "Kau pindah sementara saja kerumah Shotaro. Mau gak?" "Gak ah. Gak kenal." Tolak Yangyang sambil menggeleng tidak setuju. "Tapi kalau rumah Jeno, aku mau." "Coba konsultasi dengan mama dan Doyoung hyung, deh." Jawabku. Kan Jeno selama ini tinggal bersama hyungnya, Doyoung hyung.
"Mana mau mama." Lanjutnya kembali. "Terus mau bagaimana lagi?" Kataku ke Yangyang. "Haruskah aku terus memakai top atau beanie hat selama ada papa?" "Oh! Itu ide yang bagus." Seruku. Not really a bad idea, actually.
"Akhirnya adikku pintar juga." "Memangnya selama ini aku bodoh, apa?" Ujarnya kesal dan kuangguki. "Kan biasanya begitu. Kau memang agak bodoh sedikit." "Sialan." Gumam Yangyang kesal.
Kami berdua mulai memutar otak kami kembali. Untuk apa lagi, tentu saja untuk memikirkan cara agar rambut Yangyang tidak ketahuan oleh papa Sicheng.
Kalau rencana pertama dan utama, itu ide Yangyang yang tadi. Kalau 'plan B' nya belum kami bicarakan.
Setelah melalui perdebatan yang panjang, kami pun memutuskan untuk pergi makan dibawah dulu. Kalau sama mama, tidak masalah bagi kami untuk mewarnai rambut seterang mungkin. Dan setelah makan siang, sepertinya aku dan Yangyang bakal berkonsultasi dulu ke mama untuk membicarakan hal yang tadi. Semoga saja ada jalan keluarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DONG's FAMILY!
Fanfiction[1st Book of NCT UNIVERSÈ] Mau tau kisah sehari-hari keluarga kecil Winwin dan Ten? Come and Get in into their 'crazy' and 'fun' daily stories! ⚠️ All Crack Pair ⚠️ 95% Baku ⚠️ Marriage Life ⚠️ Some of Story maybe contains 18+, so if you're UNDER 18...