EP IV; Ex?

234 18 5
                                    

Dong Yongqin's POV

"Sayang." Panggilku kepada suamiku setelah kami sarapan. "Ada apa?" Tanyanya sambil mengunyah suapan terakhirnya. "Kamu hari ini ke Cafè? Aku boleh ikut?" Tanyaku kepadanya. Sebenarnya, hari ini aku masuk kerja ke kantor. Namun entah mengapa rasanya aku malas saja untuk pergi.

"Boleh, tapi bagaimana dengan pekerjaanmu?" Tanyanya kembali kepadaku. "Aku sedang malas pergi kekantor." Ucapku. "Malas? Kalau begitu, sekalian mengundurkan diri saja." Kata Winwin sambil meletakkan piring kotornya kedalam mesin cuci piring yang baru saja kami beli dua hari yang lalu. "Bukan begitu, entah mengapa rasanya aku malas pergi kekantor pada hari ini." Ucapku sambil memajukan bibirku kesal. 'Masa dia suruh aku keluar dari kantor sih?' Kesalku dalam hati. "I'm sorry, honey. Aku tidak bermaksud seperti itu." Katanya setelah melihatku cemberut. Kemudian dia mulai memegang rahangku dan lalu mencium bibir dan pipi kananku.

"Ewh, pemandangan macam apa ini." Ucap Yangyang sambil menatap datar kami berdua. Aku dan Winwin pun kembali sadar bahwa masih ada anak-anak disini. "Mama, papa, kalau kalian ingin melakukan 'itu', jangan disini donk. Dikamar saja." Lanjut Dejun dan diangguki oleh Yangyang. Namun dengan cepat Yangyang langsung menggeleng dan memukul hyung nya hingga Dejun mengaduh kesakitan. "Ge! Perkataanmu tadi secara tak langsung kau memperbolehkan mama dan papa membuat adik baru." Ucap Yangyang cemas. Eh tunggu, SEJAK KAPAN YANGYANG MENGETAHUI HAL SEPERTI ITU?

"YANGYANG! Apa maksudmu?" Seruku setelah Yangyang mengucapkan hal tadi. "D-dejun ge yang ajarkan aku." Sanggah Yangyang sambil menunjuk gege nya. "Apa-apaan. Mama, aku tidak pernah ajari Yangyang seperti itu!" Ucap Dejun sambil menatapku dan Winwin dan kemudian melototi Yangyang. "Dasar kau, Dong Yangyang. Seenaknya saja kau menuduhku yang tidak-tidak." Lanjutnya kesal. "Ternyata anakku sudah besar semua ya." Gumam Winwin sambil melihat kedua anaknya betengkar mengenai hal tadi. "Itupun juga gara-gara kamu, Win. Siapa yang suruh menciumku tadi?" Tanyaku. "Salah sendiri, siapa yang suruh menggodaku?" Tanyanya balik kepadaku sambil mendekatkan wajahnya dan menaikkan alis sebelahnya. "Itu dihitung sebagai morning kiss kedua ku hari ini." "Dasar kau, Dong Sicheng." Gumamku datar.

Setelah melalui perdebatan yang panjang, akhirnya aku diizinkan ikut ke Cafè

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melalui perdebatan yang panjang, akhirnya aku diizinkan ikut ke Cafè. Namun dengan syarat aku harus membantu mereka berdua (Baca: Jaehyun dan Winwin). Tentu saja aku mau. Karena selain menyenangkan, rasanya aku lebih menyukai membuat sesuatu yang bisa mengisi perut daripada mengerjakan sesuatu yang tidak jelas apa kegunaannya (Disclaimer: Aku tidak menyinggung siapapun dan apapun disini, termasuk kantorku).

Dan disinilah aku, sedang mengerjakan salah satu pesanan. Kali ini aku akan membuat Green Tea Blencino. Caranya mudah sekali. Kau hanya perlu memasukkan dua sendok bubuk greentea, susu secukupnya, dan juga es didalam blender. Dan setelah semuanya ter blender dengan baik, masukkan kedalam gelas. Lalu tambahkan whipped cream diatasnya. Sangat mudah sekali, kan?

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang