Dong Yongqin's POV
Malam ini, sesuai dengan kesepakatan antara kami berempat, kami pun pergi menuju ke salah satu taman yang terdekat dari Cafè ini. Aku juga sudah mengabari Jaehyun untuk datang kemari. Kami memutuskan untuk berbicara tentang hal ini kepada Jaehyun di luar saja. Kami tak mau mengambil resiko jika terjadi hal-hal yang buruk jika kami berbicara didalam Cafè.
Sementara aku menunggu Jaehyun ditaman, mereka bertiga kusuruh menunggu didalam mobil.
"Hyung, dimana? Aku sudah sampai didalam." Tanya Jaehyun ketika ia menelfonku. "Hyung di taman, Jae. Dekat kok dari Coffee Shop tadi." Ujarku. "Baiklah hyung, aku segera kesana. Tunggu aku ya~" Jawabnya dan kemudian langsung mematikan panggilan kami. Dengan segera aku mengode mereka bertiga bahwa Jaehyun sebentar lagi akan datang.
"Hyung!" Seru Jaehyun tiba-tiba memelukku dari belakang. Dengan spontan aku langsung berbalik dan melepas pelukannya itu. "Aigoo, aku kira siapa tadi. Mianhae Jaehyun-ah." Ucapku pura-pura terkejut. Jaehyun yang awalnya menatapku aneh karena tadi sekarang tersenyum dan tertawa ringan. "Ahahaha, seharusnya aku yang minta maaf, hyung. Karena kau pasti mengira kalau itu dari orang lain, kan?" Jawabnya sambil duduk disampingku. Aku hanya mengangguk saja sambil tersenyum singkat.
"Omong-omong, ada apa hyung? Tadi kau bilang ingin berbicara tentang sesuatu denganku." Tanyanya heran. 'Oke Ten, ini saatnya.' Ujarku didalam hati.
"Jae, aku minta sekarang jangan menganggu ku lagi." Ucapku kepadanya sambil mengenggam kedua tangan itu dan menatapnya. "Kenapa? Karena hyung sudah ada yang punya? Jangan beralasan seperti itu lagi kepadaku, aku tahu pasti hyung ingin mengetahui seberapa besar nya cintaku kepada hyung, kan?" Tanya Jaehyun santai. "Jae, aku serius. Aku benar-benar sudah memiliki suami. Kau bisa lihat ini? Ini cincin pernikahan kami berdua." Kataku sambil memperlihatkan cincin pernikahanku dan Winwin yang terpasang indah di jari manis ku. "Tunggu, bukan nya Sicheng juga memiliki cincin seperti itu-" "Tentu saja karena itu cincin pernikahan kami, Jae." Ucap Winwin tiba-tiba dari belakangku memotong perkataan Jaehyun. Jaehyun pun lantas terkejut dan kemudian langsung berdiri.
"Sicheng? Mengapa kau bisa ada disini-" "Aku sudah tahu semuanya, Jae." Potong Winwin sambil menatap Jaehyun datar. "Dan aku minta jangan menganggu istri ku lagi. Dia sudah bilang bukan? Bahwa dia sudah memiliki seorang suami? Namun mengapa kau tetap terus mendekati nya?" Lanjutnya. "M-mari kita selesaikan dengan kepala dingin-" "Terus kenapa? Kau sudah tahu bahwa aku sudah menyukainya sejak lama, bahkan sebelum kau? Seharusnya kau yang pergi dari kehidupan Ten hyung, Win." Kata Jaehyun memotong pembicaraan ku.
"Oh, benarkah? Jika kau yang datang dahulu dikehidupan Ten, mengapa kau bilang bahwa kau harus menunggu lulus kuliah baru kau melamar Ten-" "Karena aku lebih mementingkan pendidikan, bodoh." Umpat Jaehyun tiba-tiba. Aku yang mendengar hal tersebut sontak terkejut dan kemudian menutup mulutku. Sungguh, ini pertama kalinya kudengar seorang Jung Jaehyun mengumpat.
"Kalau begitu, kejarlah pendidikan dan tinggalkan Ten. Jae, kau pasti tahu bukan bahwa kita sama-sama pernah berjanji untuk tidak menganggu kehidupan privasi masing-masing? Dan kau sekarang sudah melanggarnya." Jelas Winwin. "Seharusnya perkataan itu mengarah kepada kau, Win. Kejarlah pendidikan dan tinggalkan Ten. Bukan kah kau pernah bilang ingin bekerja sebagai pegawai di Jepang? Untuk bertemu dengan namja yang menikmati badanmu terlebih dahulu-" 'Bugh.'
Secara tiba-tiba, Winwin langsung menghajar Jaehyun tepat di wajahnya hingga tersungkur. Aku yang terkejut segera menahan mereka berdua agar tak terjadi perkelahian. Kun dan Doyoung pun juga ikut melerai kedua seme ini agar tidak berkelahi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DONG's FAMILY!
Fanfiction[1st Book of NCT UNIVERSÈ] Mau tau kisah sehari-hari keluarga kecil Winwin dan Ten? Come and Get in into their 'crazy' and 'fun' daily stories! ⚠️ All Crack Pair ⚠️ 95% Baku ⚠️ Marriage Life ⚠️ Some of Story maybe contains 18+, so if you're UNDER 18...