EP XVII; Bad Dream, Bad Dream! 🔞

169 7 0
                                    

Dong Dejun's POV

"Kun ge, kau ini menyusahkanku." Gumamku setelah merangkul Kun ge yang tengah mabuk dijalan menuju mobil. "Dejun-ah, kau sangat cantik sekali malam ini~" Ujarnya sambil mencolek daguku dan kemudian tertawa. Akupun hanya memutar bola mataku kesal sambil tetap terus membawa Kun ge kembali ke mobilnya.

Sesampainya kami dimobil, akupun meletakkan Kun ge yang masih mabuk dan meracau-racau tidak jelas di kursi belakang. Sementara itu, aku membawa mobilnya. Didalam mobil, Kun ge masih saja merayuku dan terus memanggilku dengan sebutan-sebutan seperti 'cantik', 'nafsu', 'imut', dan semacamnya. Akupun hanya diam saja sambil tetap memfokuskan mataku pada jalan pulang. Tiba-tiba, Kun ge memelukku dari belakang dan meraba-raba dadaku dan dia juga berusaha untuk menciumiku. Akupun berusaha memberontak melepaskan diri dari pelukannya. Dan untunglah berhasil. Akupun langsung menancapkan gas hingga akhirnya sampai di gedung apartement dimana Kun ge tinggal.

Setelah aku membawa masuk Kun ge kedalam kamarnya (dan untunglah dia sudah tertidur), akupun pergi ke dapur sejenak untuk minum. Astaga, aku tadi hampir saja dilecehkan oleh Kun ge.

Sesuai minum, aku kembali kekamar dan ingin tidur. Namun, karena aku kasihan melihat Kun ge, jadi aku berinisiatif untuk mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Dimulai dari kaus kakinya, lalu kemeja kerjanya. Aku gugup sebenarnya, karena aku harus membuka kancing kemeja Kun ge yang ketat ini. Aku tidak tahu apakah kemejanya yang ketat ataupun badan Kun ge yang mulai kekar.

Kancing pertama, sudah terlepas. Begitupun dengan kancing-kancing dibawahnya. Hingga semua kancing-kancing tersebut lepas dan langsung memperlihatkan tubuh indah milik Kun ge. Akupun menelan ludahku gugup dan menahan nafasku karena melihat badan Kun ge. Entah mengapa malam itu Kun ge terlihat sangat tampan, meskipun dia sedang tertidur. Akupun mulai melepas kemejanya dan kemudian mulai melepas celananya. Ketika aku mulai melepas resleting celananya, Kun ge tiba-tiba duduk dan langsung menatapku.

"Dejun-ah, jadi selama ini kau menyimpan rasa kepadaku, Hm?" Ucapnya. Kedua tangannya mulai memegang kepalaku dan medorongnya kearah selangkangannya dan kemudian menggesekkan kepalaku. Seperti tersihir, akupun hanya mengangguk sambil menikmati junior Kun ge yang mulai membesar seiring dengan gesekan-gesekan yang kubuat. Kun ge pun mulai melepas pakaianku dan kemudian membantuku naik. Kami pun langsung menautkan bibir kami lembut. Tangan Kun ge mulai meraba-raba punggungku dan juga memilin puting dadaku yang mulai mengeras.

Permainan kami semakin panas, dimana Kun ge mulai melepas celananya. Akupun langsung menunduk kebawah dan mulai menciumi dan menjilati junior Kun ge yang masih tersimpan rapi di celana dalamnya. Dapat kurasakan junior Kun ge semakin mengeras. Dia bahkan mulai membelai kepalaku lembut dan kembali menggesekkan kepalaku di jendolannya yang semakin mengeras.

"Buka lah, Jun. Bukankah ini yang kau inginkan selama ini?" Ujarnya kepadaku. Tanganku mulai bergerak untuk melepas satu-satunya pakaian Kun ge. Akupun terkejut ketika melihat junior Kun ge yang langsung menjulang tegak ketika celana dalam itu terlepas semua. Tanpa pikir panjang, akupun langsung mengulum junior besar tersebut sambil kedua tanganku meraba abs milik Kun ge.

"Kun ge, punyamu besar sekali." Pujaku setelah puas mengulum junior tersebut. Akupun juga memainkan junior itu dan juga mejilati 'palkon'nya yang sudah memerah kuat itu. "Astaga, hisapanmu benar-benar nikmat. Kemari kau." Ujarnya sambil membantuku berdiri tegak dan kemudian kami kembali berciuman. Kun ge lalu mendorong badanku dan kemudian menindihku. Aku meletakkan kedua tanganku mengalungi lehernya dan membiarkan apa yang terjadi kepadaku malam ini.

Kun ge mulai menciumi leherku dan membuat 'kissmark' disana. Dia juga mulai menciumi perutku dan juga memainkan juniorku yang sudah menegang karena perilakunya. Akupun melenguh kenikmatan ketika Kun ge menjilati 'palkon'ku dan menciuminya lembut. Ia menatapku dan kemudian tersenyum nakal. "Kau terlihat sangat indah sekali malam ini, Qian Dejun." Lirihnya sambil mengelus pahaku dan kemudian mengangkat kedua kakiku untuk mengangkang didepannya.

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang