[1st Book of NCT UNIVERSÈ]
Mau tau kisah sehari-hari keluarga kecil Winwin dan Ten?
Come and Get in into their 'crazy' and 'fun' daily stories!
⚠️ All Crack Pair
⚠️ 95% Baku
⚠️ Marriage Life
⚠️ Some of Story maybe contains 18+, so if you're UNDER 18...
Hari ini, aku ingin bercerita kepada kalian mengenai acara liburan kami ke Jepang. Untuk musim panas tahun lalu, aku dan Mark pergi ke Jepang bersama dengan keluarga adikku, Ten. Sebenarnya aku tidak mau, karena aku malas. Namun demi Mark, akupun menyetujuinya.
Bisa saja aku mengantarkan Mark ke Jepang, lalu aku kembali lagi ke Kanada. Namun, aku takut kalau dia kenapa-kenapa nanti dan malah dia menyusahkan Ten dan yang lain. Jadi aku ikut.
Oke! Aku langsung mulai saja ceritaku. Aku janji tidak akan membosankan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mark!" Seruku. "Don't be late, bandara jauh." "I know." Singkat Mark sambil menenteng tas ranselnya dan keluar dari kamar hotel. "Sudah siap? Tidak ada yang tinggal?" Tanyaku. "Nope, semuanya sudah kubawa." Ujarnya. Setelah itu, kami pergi ke bandara menggunakan taxi.
Hari ini, tepatnya hari Senin, aku dan Mark langsung pergi ke Jepang. Tidak perlu ke Korea Selatan dulu, karena keluarga Ten sudah pergi duluan ke Jepang. Kalau tidak salah, mereka sudah ada di Jepang selama 2 hari. Mereka pergi ke Jepang untuk berliburan setelah kelulusan Dejun dan melihat-lihat Universitas yang ada disana. Dan Mark juga mau seperti Dejun, dia ingin study aboard ke Jepang. Dasar Mark, suka sekali latah.
"Dad, since when we have this?" Heran Mark sambil memegang sebuah tas kecil berwarna burgundy. "Oh, untuk temanku di Jepang nanti." Ucapku. "Who?" Tanya Mark. "Kau akan tahu nanti." Jawabku singkat.
Setelah menunggu selama 20 menit di waiting room, kami pun naik ke pesawat. Aku membeli 2 tiket first class untuk pulang-pergi. Membutuhkan waktu sekitar 16 jam untuk terbang dari Vancouver, Kanada, ke Tokyo, Jepang. Karena Mark belum terbiasa untuk terbang selama itu, Mark mengalami jet lag parah. Untunglah ada Sicheng dan Ten yang sudah menunggu di bandara, jadi aku dan Mark tidak terlalu menunggu lama disana.
"Mark, are you okay?" Tanya Ten dimobil diperjalanan menuju hotel. Mark tidak menjawab perkataan Ten, dia hanya mengangguk saja. "Win, kamu tahu obat untuk orang yang mengalami jet lag?" Ucap Ten. "Tidak tahu." Singkat Sicheng. "It's okay, nanti jet lag nya juga hilang sebentar lagi." Ujarku. "Baiklah, nanti kalau ada apa-apa, bilang saja kepadaku nanti." Kata Ten kepadaku dan hanya kujawab dengan anggukan ringan saja.
Sesampainya dihotel dan mengambil kunci kamar, aku dan Mark langsung beristirahat. Badanku lemas sekali, melewati samudera dan dua benua itu sangat melelahkan, you know?
Malamnya, kami diajak pergi makan malam di restoran seafood didekat hotel oleh Sicheng. Rasa makanannya enak. Aku sangat suka sekali ikan bakar dan lobsternya. So fresh, tidak seperti restoran seafood di Vancouver.
