EP XXXVII; Galau-Galau!

58 1 0
                                    

Dong Yongqin's POV

"Lin Yongqin, kau mau menemaniku pergi ke Perusahaan Lee?" Tanya Doyoung kepadaku ketika kami berlima sedang makan siang bersama. "Kau gila?!" Kesalku. "Kau mau aku kena marah lagi sama Sicheng? Sedangkan aku berfoto dengan teman producer Kun saja dia sudah marah, apalagi dengan Taeyong?" "Tapi bukannya Winwin sudah kembali ke China?" Heran Kun. "Qian Kun, diam. Kau jangan membuatku sedih lagi." Datarku sembari melirik Kun kesal. Padahal aku sudah menahan sedihku mengingat kepergian Winwin kembali ke China untuk kedua kalinya.

Sekedar informasi saja bahwa kemaren, dihari Minggu, aku dan ketiga anakku (Lucas juga ikut) mengantar suamiku ke bandara. Apalagi, tentu saja karena dia harus kembali mengurus cabang pertama Cafè disana. Meskipun aku tahu hanya sebulan saja suamiku bekerja, tetap saja rasanya tidak rela. Siapa juga yang rela jika ditinggalkan kekasih hatinya?

Untung saja di China dan Thailand tidak menerapkan Wajib Militer. Jika iya, mampus aku.

"Eh? Sicheng pergi lagi?" Kata Haseul kepadaku dan aku angguki ringan. "Kukira yang kemaren itu sudah selesai, rupanya belum." "Tapi hanya sebulan saja, kok. Nanti dia pulang lagi." Ujarku ke Haseul.

"Permisi, maaf untuk menyela percapakan kalian. Tapi Sicheng itu siapa?" Tanya Jiwoo tiba-tiba. "Kau tak tahu siapa itu Dong Sicheng?" Tanya Kun balik. "Pabo, Jiwoo mana tahu." Kesalku kepada Kun. "Dia itu suaminya Yongqin." Jelas singkat Haseul kepada Jiwoo. "Suami?!" Kaget Jiwoo sambil menatapku terkejut. "Benarkah? Berapa lama? Mengapa aku tidak tahu?" Tanya Jiwoo berkali-kali kepadaku. "Sudah lama, Jiwoo-ya. Bahkan ketika aku pertama kali bekerja di kantor kita, aku sudah mempunyai anak." Jawabku.

Memang betul kok. Ketika aku diterima di kantor ini, aku dan Winwin sudah mengadopsi Dejun.

"Lalu Winwin itu siapa?" "Winwin itu nama panggilannya Sicheng, Jiwoo." Jawab Kun setelah mengelap mulutnya menggunakan tisu. "Oh, aku kira Winwin dan Sicheng itu berbeda." Gumam Jiwoo sembari mengangguk.

"Jadi bagaimana? Atau ada yang bisa siang ini? Nanti aku traktir sesuatu-" "Aku, aku!" Seru Kun sembari mengangkat tangannya. "Aku juga mau!" Kata Jiwoo. "Doyoung! Tahu begitu aku ikut tadi." Kesalku. Mengapa dia baru bilang sekarang?!

"Kun saja, yang lain tetap dikantor." Kata Doyoung final. Dapat kulihat Kun tersenyum senang sambil melakukan selebrasinya sendiri.

"Haseul-ah, mau temani aku kebawah sebentar?" Tanya Jiwoo kepada Haseul yang tengah mengetik sesuatu di komputernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haseul-ah, mau temani aku kebawah sebentar?" Tanya Jiwoo kepada Haseul yang tengah mengetik sesuatu di komputernya. "Tentu, ayo!" Seru Haseul lalu pergi mengikuti Jiwoo keluar dari ruangan. Sementara itu, aku ditinggalkan sendiri oleh mereka.

Aku yang sebenarnya memang tidak melakukan apa-apa daritadi segera membuka Netflix lalu mencari film yang bagus untuk kutonton. Pekerjaanku selesai lebih awal, jadi aku hanya tinggal menunggu absen sore, baru aku pulang.

"Ten!" Seru Taeil hyung tiba-tiba. "Ada apa?" Tanyaku. Taeil hyung lalu berjalan masuk kedalam ruangan kami lalu duduk disampingku menggunakan kursi Kun. "Kau sedang tidak sibuk? Aku ingin mengajakmu menonton film terbaru di Netflix." "Benarkah? Sekalian saja, hyung. Aku juga sedang membuka Netflix." Ujarku senang. Kalau masalah film-film terbaru, Taeil hyung menjadi sumberku. Dia sangat update.

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang