EP II; Vacation Work?

373 22 4
                                    

Dong Yongqin's POV

"Jadi bagaimana? Mau dipajang disini atau disana?" Ucap temanku, Qian Kun sambil bertanya kepadaku mengenai peletakkan sebuah lukisan abstrak pemberian dari boss kami. Dan dia juga menunjukkan di dinding mana akan kami pajang, apakah di dekat pintu masuk ruangan kami atau tepat disebelah jendela.

"Hm, disana saja deh." Ucapku sambil menunjuk kearah dinding dekat pintu masuk. "Menurutmu bagaimana?" Tanyaku kembali. "Mana kutahu." Singkatnya. "Cepatlah, ini sangat berat." Lanjutnya sambil mengaduh keberatan karena memang ukuran dari lukisan tersebut sangat besar. Aku saja bahkan tidak sanggup membawanya sendiri. Oleh karena itulah aku menyuruh Kun untuk membantuku, hehe.

"Didekat pintu masuk saja." Ucapku final kepada Kun. Lalu kami berdua mengangkat gambar tersebut dan memasangnya disana.

Helaan napas terdengar dari kami berdua setelah memasang gambar tersebut. Bagaimana tidak, lukisan tersebut memang benar-benar berat. Sangat berat malah. Aku lebih memilih untuk mengendong Winwin dibandingkan ini, serius.

"Jadi bagaimana?" Tanya Kun kepadaku sambil melihat lukisan tersebut. Akupun hanya mengangguk pelan dan juga mengelap keringatku. "Semoga saja dia suka. Aku tidak mau lagi kalau kita disuruh memindahkan gambar itu ketempat yang lain." Jawabku. "Semoga saja." Ucap Kun.

Setelah itu, aku dan Kun pun kembali ke bilik kerja kami. Baru saja aku duduk di kursiku, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilku dan Kun.

"Kun! Ten! Dimana kalian?" Tanya seseorang tersebut. "Ada apa?/Apa lagi?" Ucapku dan Kun bersamaan. "Kalian berdua dipanggil oleh boss." Lanjutnya. "Taeil hyung, bisa nanti saja? Aku dan Kun kelelahan sekarang." Ucapku dan juga disetujui oleh Kun. "Gabisa, ada hal penting yang mau disampaikan oleh boss untuk kalian berdua. Dan ini berhubungan dengan pekerjaan kalian." Jelas Taeil hyung selaku Sekretaris boss kami. Dan setelah itu, kami bertiga pun langsung pergi ke ruangan boss kami yang berada dilantai 10 menggunakan lift.

"Ada apa memangnya kami berdua dipanggil oleh boss?" Tanya Kun kepada Taeil hyung. "Mana kutahu. Tadi dia cuma bilang kalau kalian berdua disuruh menghadap." Jelas Taeil hyung. "Kalau tentang peletakkan lukisan tadi, lebih baik aku pulang saja." Kataku. "Sama, aku juga. Tadi itu benar-benar berat sekali. Dan sebelum itu sepertinya kita pergi minum dulu, Ten." Ucap Kun menyetujui perkataanku tadi. "Enak saja, kalau aku nanti mabuk, aku mau pulang dengan siapa?" Kesalku. "Sejak beberapa hari yang lalu, kulihat kalian berdua sudah mulai dekat akhir-akhir ini. Tumben sekali? Biasanya-" "Hyung kira kami ini bermusuhan?" Tanya Kun memotong perkataan Taeil hyung. "Tapi-" "Jangan salah, kami ini sebenarnya tidak bermusuhan, kok. Kami ini bahkan bersahabat dekat sejak masih sekolah. Yakan?" Tanyaku dan kemudian diangguki oleh Kun. "Aduh, kalian ini-" "Kita sudah sampai, ayo cepat." Ucap Kun sambil menarik tangan kami berdua untuk keluar dari lift.

"Ya! Kalau aku sedang berbicara jangan memotongku-" "Hyung, itu siapa?" Tanyaku kepada Taeil hyung sambil menunjuk ke arah pintu ruangan boss kami. "Siapa? Dimana?" Tanya Taeil hyung kepadaku sembari celingak-celinguk melihat kesekeliling. "Itu, didepan pintu ruangan boss." Jelasku kembali. Didepan kami, ada seorang wanita berambut pendek sebahu yang berdiri dan sepertinya ingin masuk tetapi pintunya tidak dibuka oleh boss kami.

"Hyung, coba kau tanya ke dia." Ucapku kepada Taeil hyung. "Kok aku? Kau saja, Kun." Kata Taeil hyung kepada Kun sambil mendorongnya. "Apa-apaan. Memangnya aku Sekretaris boss kita? Suruh Ten saja sana." Sanggah Kun lalu mendorongku untuk maju kedepan. "Aish kau ini. Kau saja yang maju!" Seruku kesal ke Kun. "Kenapa harus aku? Taeil hyung kan ada. Hyung ayo maju." Katanya lalu mendorong Taeil hyung kedepan. "Aku saja bahkan tidak tahu siapa dia. Kalian berdua saja yang berbicara ke dia." Elak Taeil hyung. "Kami berdua saja bahkan belum pernah melihat dia disini-"

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang