EP XXXI; Comeback!

78 3 0
                                    

Dong Sicheng's POV

"Bagaimana, kau lolos?" Tanyaku ke Lucas. "Iya, ge. Aku berhasil lolos." Jawab Lucas sembari tersenyum senang. "Benarkah? Selamat! Gege tahu kalau kau bisa masuk kesana." Ujarku kaget sekaligus senang sembari merangkul Lucas yang ada disampingku.

Malam ini, ketika aku dan Lucas sedang makan malam diluar, Lucas tersenyum-senyum daritadi. Dia bahkan sering melamun lalu tertawa ringan. Aku yang sebenarnya takut akan kondisi didi ku yang hampir gila ini, segera menanyainya. Rupanya itu masalah mengenai Universitasnya.

"Kau tahu kabar Dejun?" Tanyaku kembali ke Lucas. "Aku tak tahu, ge. Aku takut bertanya ke dia." Jawab Lucas sembari mengambil cumi yang ada didepan kami lalu memakannya. "Gege tidak bertanya langsung ke Dejun?" "Ponselku rusak lagi." Kataku kesal. "Baiklah, akan kutanyakan nanti ke dia." Ujar Lucas kepadaku.

Sepertinya aku akan membeli handphone baru. Aku agak kesal karena akhir-akhir ini handphone ku selalu rusak. Dan rencananya, malam ini aku akan pergi ke Handphone Center untuk mencari dan membeli handphone yang baru.

Hei, kalian ingin tahu sesuatu? Malam ini merupakan malam terakhir bagi kami berdua di China. Karena besok siang, aku dan Lucas bakal kembali ke Korea. Akhirnya, aku bisa kembali bertemu dengan keluarga kecilku disana. Jujur, demi apapun, aku benar-benar merindukan keluargaku. Meskipun kami setiap hari selalu berkomunikasi melewati groupchat dan videocall, tetap saja rasanya tak bakal sama dengan bertemu secara langsung.

Tapi sayangnya, aku hanya bisa pulang selama seminggu saja. Tidak dengan Lucas, karena dia akan berkuliah. Jadi setelah seminggu di Korea, hanya aku sendiri saja yang kembali ke Beijing. Sedih sebenarnya, karena satu minggu itu tidak cukup bagiku untuk memuaskan rasa rinduku akan keluarga kecilku. Namun mau bagaimana lagi, Cafè sedang naik-naiknya. Jadi mau tak mau aku harus menangani Cafè selama satu bulan lagi. Sebulan saja, baru aku akan pulang. Aku juga tak betah berlama-lama di Beijing.

Satu lagi, jangan bilang ke istriku, oke? Aku merahasiakan kepulanganku dari dia. Kalau anak-anak sudah kuberitahu.

 Kalau anak-anak sudah kuberitahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ge, aku gugup." Kata Lucas kepadaku ketika kami tengah duduk di waiting room menunggu pesawat kami. "Kenapa?" Tanyaku. "Aku sebenarnya belum memberitahu Dejun bahwa aku ikut pulang bersamamu." Jawab Lucas kepadaku. "Benarkah? Wah, kau ingin memberi kejutan kepada calonmu, ya?" Kataku sambil tertawa. Lucas yang mendengar perkataanku langsung menunduk dan tersenyum malu lalu mengiyakan ucapanku tadi.

Lucas rupanya menyukai anakku, Dong Dejun. Ia cerita kepadaku bahwa ia menyukai Dejun ketika mereka pertama kali bertemu. Tapi, Lucas terlalu malu dan takut untuk mengungkapkan isi hatinya ke Dejun, anakku. Ia takut jika ia jujur ke Dejun, Dejun bakal memadangnya tak sama lagi seperti dulu, jadi ia terus memendam perasaannya selama ini. Terlebih lagi setelah ia tahu bahwa anakku sudah memiliki pacar. Ia semakin merasa tak percaya diri dan mulai menganggap Dejun sebagai sahabatnya saja. Ia bilang seperti itu kepadaku, namun aku yakin sekali kalau Lucas masih menyimpan rasa sukanya kepada anakku. Melihat dari wajahnya yang langsung bersinar setiap aku menyinggung Dejun, dan juga Lucas yang selalu bercerita mengenai isi chat nya dengan Dejun yang mereka lakukan setiap hari.

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang