EP XXXIII; When Past Meets Future

73 1 0
                                    

Dong Yongqin's POV

"Sayang, mau temani aku ke Cafè sebentar?" Tanya Winwin kepadaku pagi harinya ketika kami sedang sarapan bersama. "Mau ngapain Win?" Bingungku. "Ada yang ingin aku urus disana. Kamu mau ikut?" Tanyanya kembali dan hanya aku angguki ringan. Lagipula, hari ini sedang libur dan aku sudah bosan dirumah terus.

"Aku ikut juga, ge?" Kata Lucas. "Tidak." Singkat Winwin sambil menggeleng. "Aku boleh ikut? Aku rencananya hari ini ingin pergi bersama Shotaro dan Hendery." Ujar Dejun kepadaku dan Winwin. "Ey, Jun. Kami langsung ke Cafè nanti-" "Nanti aku suruh Shotaro jemput aku di Cafè." Potong Dejun akan ucapanku. "Baiklah." Singkat Winwin kembali.

Seusai sarapan dan mandi, aku, Winwin, dan Dejun langsung berangkat ke Cafè.

"Sayang, kita ke ruanganku dulu." Ucap Winwin sesampainya kami didalam Cafè. Ia lalu menggenggam tanganku dan menariknya kearah ruangannya. "Pa, aku tunggu didalam juga?" "Terserahmu. Memangnya Shotaro sudah kamu hubungi?" Tanyaku ke Dejun. "Sudah aku kabari, ma. Dia datang sebentar lagi." Jawab Dejun sambil merapikan tas selempangnya. "Aku tunggu disini saja kalau begitu." "Baiklah." Tuturku singkat. Aku dan Winwin segera masuk kedalam ruang kerjanya Winwin.

"Sayang, kamu jangan marah dulu." Ucapnya sesaat kami masuk kedalam ruangan Winwin. Akupun mengerinyitkan keningku heran. Untuk apa?

"Kenapa?" "Kemarin, Yuta hyung datang ke Korea. Dan hari ini, dia ingin menemuiku di Cafè." Jelas Winwin kepadaku. Aku tentu saja terkejut. Bukan nya Yuta hyung di Jepang sekarang?

"Maksud kamu? Dia sekarang berada di Korea?" Heranku dan diangguki olehnya. "Oh, begitu. Yasudah, tak apa-apa bagiku." Jawabku sambil mengangguk-angguk. "Tapi aku pengen kamu temani aku untuk bertemu dengan dia. Makanya aku ajak kamu." Ujar Winwin kepadaku. "Baiklah." Kataku singkat. Kami berdua pun segera keluar dari ruangan Winwin dan duduk di salah satu meja disana.

"Yuta hyung kenapa ke Korea, Win?" Tanyaku sembari kami berdua menunggu Yuta hyung datang. "Dia sedang berliburan disini, setidaknya itu yang dia bilang kepadaku." Ujar suamiku sambil memakai topinya. "Kamu masih berhubungan dengan dia? Tapi kamu bilang kalau kamu sudah lama tidak berkomunikasi dengan Yuta hyung." Heranku sambil menatapnya. "Dia baru saja memberikan pesan kepadaku semalam." Jawab suamiku. "Aku bahkan tidak tahu darimana dia mendapat nomor teleponku." "Mungkin saja itu dari Johnny hyung." Gumamku. "Bisa jadi, mungkin dia dapat nomorku dari dia." Lanjut Winwin.

"Kamu gak marah kan?" Tanya suamiku kepadaku. "Tidak, aku tidak marah. Lagipula, untuk apa aku marah sama kamu?" Heranku. Aku tidak seposesif Winwin.

"Aku takutnya kamu marah karena aku kembali berhubungan dengan mantan-mantanku dulu." Ujarnya kembali sambil mengenggam tanganku erat. "Aniya, aku gak marah kok. Aku malah senang karena kamu sudah mulai membuka diri dengan mantan-mantan kamu, Win." Jawabku sambil tersenyum. Suamiku juga ikut tersenyum, lalu mengusap rambutku lembut dan mencium keningku.

 Suamiku juga ikut tersenyum, lalu mengusap rambutku lembut dan mencium keningku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang