EP VII; Cheating?

182 7 0
                                    

Dong Sicheng's POV

"Jaehyun, bisa kau antarkan minuman ini ke lantai atas?" Pintaku kepada Jaehyun setelah meletakkan minuman yang dipesan oleh salah satu pelanggan diatas meja. Tanpa menjawab pertanyaanku, Jaehyun langsung membawanya keatas dengan cepat. Dan setelah ia kembali dari lantai atas, wajahnya datar dan lebih banyak diam. Tentu saja aku heran, karena biasanya Jaehyun tidak seperti ini. Memang sih, Jaehyun itu aslinya pendiam. Namun tidak dengan wajah datar tersebut. Belum lagi dengan banyaknya kudengar helaan nafas darinya ketika menunggu didepan cashier sehingga membuatku heran dan bingung akan hal ini. Apakah aku harus bertanya sesuatu kepadanya?

"Jae, you're ok?" Tanyaku kepadanya sambil menepuk pelan bahunya. Iapun tampak terkejut dan kemudian langsung menatapku. "Ada apa? Ada yang mau kuantar lagi?" Tanyanya. "Aniya, sedang tidak ada pesanan." Ucapku. "Kenapa kau murung saja? Ada masalah?" "Ti-tidak ada masalah." Jawabnya cepat. "Yakin? Mengapa kau terlihat gugup begitu?" Tanyaku heran. Tidak biasanya dia seperti ini, pikirku.

"Tidak ada apa-apa, sungguh." Jawabnya kembali kepadaku, dengan wajahnya yang masih datar dan matanya yang seolah-olah menghindari tatapanku. "Baiklah, sekarang tersenyumlah. Tidak enak dilihat sama yang lain, nanti dikira oleh mereka bahwa kau tidak ramah." Ucapku kepadanya mengakhiri percakapan kami. Ia pun hanya mengangguk saja dan kemudian kembali ke posisi awalnya.

Meskipun begitu, ia masih saja terlihat seperti yang tadi. Lagi dan lagi membuatku menjadi heran dan aku pun bertekad untuk menanyainya setelah shift kami berakhir.

Malam pun tiba, dan itu juga bertepatan dengan berakhirnya shift kami berdua (sebenarnya bertiga, namun yang satu lagi sudah pulang karena ia masih merasa kurang sehat). Setelah menutup pintu dan membersihkan dalam Cafè, shift kami benar-benar berakhir.

"Jaehyun, kau ada masalah? Ayo cerita denganku, mungkin dengan hal tersebut beban dipikiranmu berkurang." Tanyaku kepadanya ketika kami berdua sedang duduk di salah satu meja didekat pintu Cafè ku. "Tidak ada masalah, sungguh." Jawabnya kembali. "Kau yakin? Sedari pagi tadi mukamu selalu datar, dan kau juga menjadi sangat pendiam. Tidak biasanya kau seperti ini. Ceritalah, aku akan mendengarkanmu." Ucapku kembali kepadanya. Namun masih, ia terlihat enggan untuk berbicara mengenai masalahnya kepadaku.

"Tidak ada yang mau aku bicarakan, Sicheng-ah." Jawabnya kembali sambil menggeleng kepalanya kaku. "Baiklah kalau begitu. Jika kau menginginkan teman cerita, aku ada disini untuk mendengarkannya. Sekarang ayo bersiap-siap pulang." Kataku kepadanya sambil mengajaknya bersiap-siap untuk pulang.

Diperjalanan pulang menuju rumahku, aku masih terus memikirkan masalah Jaehyun yang bahkan masalahnya saja aku tidak tahu. Belum lagi dengan sikapnya yang sangat berubah dan berbeda sama sekali dengan hari-hari sebelumnya, semakin membuatku penasaran mengenai masalah apa yang Jaehyun hadapi. Bahkan ketika aku sudah sampai di rumah, aku masih terus-menerus memikirkan hal tadi. Benar-benar membuat kepalaku menjadi berat dan pusing sekali. Akupun langsung pergi kedapur dan membuat teh hangat untukku. Sepertinya dengan segelas teh hangat pada malam ini dapat membuat kepalaku menjadi lebih ringan dan tidak pusing lagi.

Baru saja aku selesai membuat teh, pintu depan rumah kami terbuka. Akupun langsung melihat siapa yang membuka pintu tersebut dan rupanya itu istriku. Ia terlihat membawa dua kantong plastik besar dan penuh, sepertinya ia baru saja pulang dari supermarket.

"Winwin, sedang apa?" Tanya Ten kepadaku sambil meletakkan dua kantong plastik tadi diatas meja. "Membuat teh, kamu mau?" Tawarku. Iapun hanya menggeleng saja dan kemudian langsung pergi kekamar, sepertinya dia ingin mengganti pakaiannya. Dugaanku benar, setelah keluar dari kamar, Ten yang sudah mengganti pakaiannya langsung memasukkan barang-barang yang ia beli tadi ke kulkas dan lemari makanan. Aku juga ikut membantu Ten untuk mengemas barang-barang yang ia beli tadi.

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang