EP XVI; A Possessive Husband

167 10 0
                                    

Dong Yongqin's POV

Deringan ponsel kembali terdengar olehku. Akupun mengeceknya dan rupanya itu panggilan dari Winwin lagi. Dengan perasaan kesal, aku langsung mematikan ponselku, dengan harapan bisa fokus ke pekerjaanku yang tinggal sedikit lagi.

"Ten." Panggil Doyoung sambil berjalan kearah mejaku dan Kun. "Winwin bilang kepadaku agar kau menelfonnya sekarang." "Bilang sama dia kalau aku sedang sibuk." Jawabku sambil tetap fokus ke layar komputerku. "Kalian sedang tidak betengkar kan?" Tanya Doyoung kepadaku setelah ia duduk dikursi milik Kun. "Tidak." Singkatku sambil menggeleng. "Lalu, mengapa kau tidak mengangkat panggilannya? Dia daritadi selalu menelfonku dan memintaku untuk menyambungkan panggilannya kepadamu." Kata Doyoung kembali. "Aku sedang sibuk." Jawabku ketus. "Baiklah kalau begitu, nanti aku bilang ke Winwin." Ucap Doyoung dan kemudian keluar dari ruanganku.

"Taeil hyung sudah pulang?" Tanya Kun sekembalinya dari kamar mandi. "Belum, coba cek ke ruangannya." Jawabku. "Nanti saja, anusku masih sakit." Ujar Kun dan kemudian duduk dikursinya dengan perlahan-lahan. "Habis berbuat apa kau di kamar mandi kantor kita?" Heranku. "Jangan berfikir yang aneh-aneh." Kesal Kun. "Aku tadi hanya buang air besar saja." "Lalu mengapa kau bilang bahwa anus mu sakit?" Tanyaku kepadanya. "Anu, agak nyeri setelah aku keluarkan dengan 'paksa'." Jawab Kun kembali. "Jangan dipaksa, nanti kasihan calon suamimu karena mendapat-" "Sialan. Diam kau, Lin Yongqin." Potong Kun cepat sambil menatapku kesal dan memukulku. Akupun tertawa ringan dan kemudian kembali fokus mengerjakan pekerjaanku yang sedikit lagi selesai.

Hari ini, aku, Haseul, dan Kun lembur karena pertemuan dengan Perusahaan Lee pada hari esok. Tidak hanya kami bertiga sebenarnya, karena banyak juga pegawai lain yang masih bekerja hingga sekarang.

Pada akhirnya, pekerjaanku yang kukerjakan selama 3 jam sudah selesai. Akupun langsung berdiri dan merenggangkan badanku karena pegal. Aku pergi mengambil air minum sebentar, sekalian menunggu pekerjaan Haseul selesai.

Asal kalian tahu, beberapa hari ini kami bertiga sudah bekerja dalam satu ruangan. Kami sengaja dipindahkan oleh Doyoung agar kami bertiga dapat berkoordinasi dengan baik selama pertemuan dengan Perusahaan Lee.

Setelah Haseul menyelesaikan pekerjaannya, kami bertiga pun segera naik kelantai atas untuk melapor kepada Doyoung atas pekerjaan kami. Didalam lift, kami bertiga meng-ghibah sejenak mengenai masalah-masalah dikantor.

"Tapi aku benar-benar bersyukur bahwa dia keluar dari kantor ini. Biasanya dia akan mengambil cuti tahunan untuk menghindar dari masalah yang sering dia buat." Ujar Haseul kepada kami berdua. "Baguslah. Aku sudah kesal melihat wajah nya itu dikantor ini." Kata Kun. "Kun, kau dulu juga pernah ada masalah dengannya, kan?" Tanyaku kepada Kun yang berada disampingku. "Iya, ada. Seenaknya saja dia memfitnahku bahwa aku merusakkan komputer kerjanya dan meminum kopinya tanpa izin." Jawab Kun. "Kalau aku jadi kau, sebaiknya kau labrak saja dia." Ujarku emosi. "Kalau tidak salah dia memilih untuk tidak datang kerja selama 3 hari setelah dia kalah beradu agrumen denganmu." Kata Haseul dan diangguki oleh Kun. "Tapi kemaren kalian gak seru. Seharusnya kau tarik saja rambutnya. Aku dengar dia pergi ke kantor setiap hari menggunakan wig." Ujarku lagi. "Benarkah? Pantas saja rambutnya kusut begitu." Ucap Haseul. "Oh iya, aku juga pernah mendegar rumor itu. Makanya aku juga heran, setiap bulan dia selalu mewarnai rambutnya, rupanya dia memakai wig." Kata Kun.

Setelah pintu lift terbuka, kami pun bergegas pergi keruangan Doyoung untuk melapor. Kami akhirnya bisa pulang setelah tidak ada yang perlu di revisi kembali.

 Kami akhirnya bisa pulang setelah tidak ada yang perlu di revisi kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang