EP VIII; New Little Bro

206 8 0
                                    

Dong Sicheng's POV

"Apa?!" Tanyaku terkejut setelah mendengar perkataan baba setelah berdiskusi mengenai perkembangan Cafè malam ini. Baba bilang bahwa salah satu keponakanku akan tinggal dirumahku dan juga ikut membantuku di Cafè sebagai seorang pegawai magang. Sebenarnya aku tidak keberatan sih, karena mungkin dengan kehadirannya dirumahku dapat membuat suasana rumah lebih hidup setelah kepergian kedua 'jagoan' ku ke Kanada (lagipula baba juga bilang segala urusan mengenai keponakanku selama di Seoul sepenuhnya akan ditanggung olehnya).

"Jadi bagaimana? Bisa?" Tanya baba kepadaku setelah memberiku waktu untuk berfikir. "Tidak apa-apa, lagipula dengan kehadirannya mungkin dapat menghidupkan kembali suasana dirumahku setelah Yangyang dan Dejun pergi ke Kanada." Jawabku. "Kapan mereka pulang? Baba rindu sekali dengan mereka." Ucap baba kepadaku mengenai kabar kedua anakku. Setiap aku menyinggung mengenai kedua anakku, baba dan mama selalu terlihat senang dan bersemangat sekali. Akupun memakluminya karena Dejun dan Yangyang itu merupakan cucu pertama dan cucu kedua dikeluarga kami.

"Mereka berdua baik-baik saja. Namun akhir-akhir ini mereka jarang bisa membalas pesanku dan Ten karena mereka mulai sibuk. Jadi biasanya aku selalu bertanya ke Johnny mengenai kabar mereka berdua." Jelasku kepada baba sambil mengambil bantal sofa disampingku dan meletakkannya di kedua pahaku. "Benarkah? Sesibuk itu? Ya ampun, apa yang mereka lakukan disana sehingga jadi sibuk begitu." Gumamnya. "Mana kutahu, mungkin mereka berdua sedang sibuk belajar dan bermain bersama teman-teman barunya." Jawabku kembali.

"Oh iya. Baba, kapan anak itu datang?" Tanyaku kepada baba mengenai keponakan yang akan tinggal bersamaku. "Dia sudah ada dirumah ini, dia ada dikamar tamu." Jawabnya. "Benarkah? Jadi sekarang dia ikut pulang bersamaku?" Tanyaku kembali. "Kapan kau bisa saja." Jawab baba singkat. "Tapi, sepertinya aku akan bermalam disini, karena sekarang sudah larut malam. Aku tak berani jika pulang malam ini dengan membawa motorku." Ucapku sambil melihat jam tanganku. Sekarang jam sudah menunjukkan jam 11 malam. "Kau membawa motor? Dimana mobilmu?" Tanya baba heran kepadaku. "Mobil dipakai oleh Ten." Singkatku malas. "Baba, kalau begitu aku istirahat dulu. Besok pagi sekali aku pulang dan datang kembali dengan mobilku untuk menjemputnya." Ucapku izin kepada baba sambil pergi menuju kelantai atas, dimana kamar Renjun berada. Jujur saja, ketika baba menyinggung pria itu, langsung membuat mood ku menjadi down. (Kalian tahu bukan apa yang terjadi sebelumnya?)

Aku tak berani untuk berbicara mengenai kejadian tadi kepada siapapun, termasuk kepada baba. Apalagi mama ku yang sifatnya sama seperti pria itu (mudah cemas dan khawatir). Daripada aku membuat masalah ini semakin besar, lebih baik aku diam saja.

Pagi-pagi sekali, akupun bergegas pulang kerumahku untuk mengambil mobilku dan menjemput keponakanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi-pagi sekali, akupun bergegas pulang kerumahku untuk mengambil mobilku dan menjemput keponakanku. Aku tidak terlalu memikirkan mengenai masalah kemarin dengan pria itu (aku tak akan pernah menyebut namanya sebelum dia meminta maaf kepadaku) dan sebisa mungkin aku akan menyembunyikan masalah kami didepan keponakanku nanti agar tidak terjadi hal-hal yang buruk.

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang