MINI EP; Curhat!

70 4 2
                                    

Dong Dejun's POV

Guys, Coba tebak. Apa yang akan aku ketik di sesi MINI EP kali ini. Kalau bisa, kuucapkan selamat.

Yup! Correct, aku akan membuka sesi curahan hati seorang Jung- Dong Dejun. Dimana nanti aku bakal mencurahkan seluruh isi hatiku kepada kalian semua, para pembaca setia "Dong's Family". Kalau begitu, aku langsung mulai saja. Tapi sebelum itu, aku ingin kalian menebak sesuatu.

 Tapi sebelum itu, aku ingin kalian menebak sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayo, coba tebak. Apakah ada keanehan di foto selfie ku ini? Jika iya, beritahu aku.

Ya, kalian benar. Wajahku membengkak. Dan kalian tahu mengapa? Karena-

-aku baru saja mencabut gigiku! Lebih tepatnya, aku mencabut gigi bungsuku sebanyak 4 buah. Banyak sekali bukan? Lagipula, alasanku jelas mengapa harus mencabut keempat gigi bungsuku. Sebenarnya, aku sudah mengetahui bahwa ada semacam gumpalan darah kecil sejak 6 bulan yang lalu. Namun, karena aku sibuk dan tidak ada yang mengantarku, akupun menahannya. Tapi usahaku gagal, dimana aku sudah tak dapat menahannya lagi. Jadi aku segera meminta kepada papa untuk mengantarku ke dokter. Setelah di cek dan berkonsultasi dengan dokternya, akhirnya gigi ku harus dicabut pada keesokan harinya.

Setelah dicabut, aku tak merasakan sakit. Sumpah, tidak ada sama sekali. Tapi, aku merasa bahwa aku telah mencabut gigi yang salah. Maksudku, ketika melihat keempat gigi bungsu ku yang sudah dicabut, aku melihat 3 dari 4 gigi ku yang anehnya, lurus (dalam artian aku mencabut gigi yang masih bagus, padahal enggak), bukan bengkok seperti seharusnya. Banyak pertanyaan dipikiranku setelah melihat itu, dan salah satunya adalah pertanyaan 'apakah aku salah mencabut gigi?'. Apalagi aku sering memakai gigi itu saat mengunyah, jadi aku merasa bahwa mulutku hampa seusai kepergian keempat gigi itu.

Dan efek setelah pencabutan keempat gigi itu, mukaku menjadi bengkak sekarang. Aku bahkan harus menggunakan masker kemana-mana untuk menutupi muka bengkakku. Dan itu berimbas ke yang lain juga, misalnya saja aku mulai kesulitan makan dan berbicara. Untuk makan saja susah, apalagi untuk ngomong? Aku saja kalau mau ngomong ke yang lain, harus pakai Notes dulu. Tapi disaat bersamaan pula, aku tidak merasakan kesakitan lagi.

Aku sempat berfikir untuk memakai gigi emas, hehe. Maaf, agak random. Tapi setelah dipikir-pikir, sepertinya akan bagus jika aku mempunyai gigi emas. Bakal sering kupamerkan ke yang lain nanti. Bagaimana, kalian setuju tidak?

Oke! Selesai masalah gigi, sekarang aku bakal ceritakan yang lain.

Akhir-akhir ini, hal yang paling membuatku bahagia adalah memasuki kamarku sendiri dan dalam keadaan sendiri juga. Karena, aku bisa menonton film sesukaku dan bermain game sepuasnya. Soalnya, kalau ada Jisung, dia bakal merebut semuanya. Dari komputerku, lalu TV ku juga diambil alihnya. Untung saja HP ku tidak diambil alih oleh si Jisung. Tapi tidak apa-apa, demi kesenangan adikku. Dan untung saja Jisung akhir-akhir ini sangat sering tidur dirumah Jeno, jadi aku semakin bebas untuk berbuat apapun sesukaku dikamar.

Ah! Sama satu lagi. Ini terakhir.

Aku.
Membenci.
Dong Yangyang.

Aku membencinya, sumpah. Sangat benci, malah. Kalau saja dia bukan adikku (adik angkat lebih tepatnya), mungkin anak itu sudah habis kuhajar.

Kalian ingin tahu kenapa? Itu berawal dari aku yang sedang berbaring santai diatas sofa ruang depan. Saat itu, aku sedang menonton TV sembari menikmati minuman dingin yang baru saja kubuat sendiri. Semuanya sangat tenang, hingga pada akhirnya makhluk menjengkelkan yang bernama Dong Yangyang pulang kerumah. Ketika itu, dia baru saja pulang dari rumah temannya. Ia awalnya menyapaku, dan itu tumben sekali. Aku sengaja mengabaikannya karena aku terlalu fokus dengan acara di TV. Tiba-tiba, anak ini berlari kearahku lalu mengguncang-guncangkan tubuhku dengan kuat dan menerorku dengan kata-kata 'Hallo'. Tentu saja aku kesal sekali dengannya, karena dia merusak ketenanganku. Dan akhirnya, kami berdua bertengkar dan memutuskan untuk tidak saling berbicara selama dua hari.

Tapi itu tidak berlangsung lama, karena Lucas tahu akan hal itu dan mencoba membuatku dan Yangyang berdamai. Sekarang kami berdua memang sudah berbaikan, namun aku masih dendam dengan Yangyang. Dia akan kuberi balasan yang setimpal nanti, lihat saja.

Sama ada satu lagi, dan sepertinya ini bakal membuat kalian shock.

Aku dan Sungchan sudah putus.

Kaget? Pastinya, aku juga begitu. Terkejut ketika Sungchan memintaku untuk putus dengannya. Tapi kami putus secara baik-baik sih, dan hubungan kami setelah putus juga masih baik. Jadi jangan menghujatnya.

Alasannya tentu saja jelas, dia yang mulai sibuk dengan kegiatannya sebagai idol, sedangkan aku sudah mulai sibuk menjadi seorang mahasiswa. Seperti pasangan-pasangan idol kebanyakan ketika mereka putus, yakni karena kesibukan masing-masing.

Dan mengenai kandasnya hubungan kami, juga sudah diketahui oleh teman-temanku. Apalagi Jaemin dan Shotaro, karena mereka berdua lah yang menjembatani aku dan Sungchan pada malam itu. Lain kali deh aku ceritakan secara lengkap kronologinya.

Oke! Kayak nya segini saja dulu. See you on next week~

Oh, satu lagi! Aku hampir saja lupa untuk menyampaikan ini ke kalian semua. Kata mama, besok bakal ada book baru yang isinya semacam Podcast. Ditunggu ya~

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang