EP XXXII; P.A.R.T.Y

72 3 2
                                    

Dong Dejun's POV

"Terus kamu mau pergi lagi? Dan itu besok?" Heran papa kepadaku dan kuangguki ringan. "Aduh, Jun. Kamu ini. Padahal papa kamu baru pulang dari Beijing. Masa kamu pergi-pergi?" Kata mama kepadaku sambil berjalan ke dapur. "Ma, kan masih di Korea. Lagipula aku ingin merayakan kelulusanku bersama teman-temanku." Ujarku. "Yaudah, pergi sana. Berapa hari?" Tanya papa kepadaku. "Hanya 2 hari saja, pa. Kami pergi pagi besok dan pulangnya pagi juga." Kataku lagi.

Aku dan beberapa temanku yang lain bakal pergi berjalan-jalan untuk merayakan kelulusan masuk Universitas kami semua. Yang pergi memang yang kemarin-kemarin saja, namun ditambah dengan Hendery, Shotaro, dan Lucas. Jadi ada aku, Shotaro, Jeno, Hyunjin, Choerry, Hendery, dan Lucas. Renjun tidak ikut karena dia pergi bersama Donghyuk ke Jeju-do, lalu Jaemin sedang fokus dalam pembuatan MV terbaru mereka. Heejin juga tak ikut karena ia bekerja besok.

Timing nya memang gak tepat, sih. Soalnya aku pergi disaat papa pulang (dan papa pulang sekitar 5 hari lagi, sebelum kembali lagi ke Beijing untuk mengawasi cabang Cafè disana). Tapi aku sudah janji juga dengan mereka. Dan aku tak enak jika aku memutuskan untuk tidak ikut, sedangkan aku yang merencanakan semua ini.

"Tuh kan jadi bimbang."
-isi hati seorang Dong Dejun

"Iya, pergilah. Pergi nya besok kan?" Kata papa kepadaku. "Iya, pa." Jawabku singkat. "Perginya sama siapa? Sama Jeno?" "Paginya aku dijemput sama Jeno, pa." Jawabku kembali dan hanya diangguki olehnya.

Jujur nih, aku mulai merasa bersalah sekarang sama papa. Aku tahu kalau didalam hati papa, ia tidak membiarkanku pergi. Sudah nampak dari ekspresi mukanya yang langsung datar begitu ketika aku meminta izin dan menjawab pertanyaanku dengan seadanya.

 Sudah nampak dari ekspresi mukanya yang langsung datar begitu ketika aku meminta izin dan menjawab pertanyaanku dengan seadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeno, gimana nih?" Tanyaku ke Jeno malamnya melalui panggilan suara grup. "Apanya?" Heran Jeno. "Itu, tentang acara kita besok. Papa ku baru pulang kemarin, jadi aku merasa agak gimana gitu." "Sudah kau tanyakan ke papamu? Papa mu udah ngizinin belum?" Tanya Shotaro kepadaku. "Sudah, sih. Tapi melihat wajah datar papaku, aku malah berfikir bahwa dia sebenarnya tidak mengizinkanku untuk pergi besok." Jawabku lagi. "Atau kita buat saja acara dirumahmu, Jun. Sekalian aku ingin melihat papa mu. Kudengar papamu itu tampan." Ujar Choerry. "Ya, Choi Yerim. Kau belum melihat papa nya Dejun? Astaga, aku tebak pasti kau bakal jatuh cinta kepadanya. Masih muda lagi." Kata Hyunjin menggoda Choerry. Aku hanya tertawa ringan saja menanggapinya.

"Pergi cek IG nya papa Dejun, cepat." Kata Jeno kepada Choerry. "Gak mau! Aku mau lihat secara langsung saja besok." Seru Choerry. "Atau kau mau lihat sekarang? Papa dan mama ku sekarang sedang dibawah." Ujarku. "Videocall nih?" Tanya Hyunjin dan disetujui oleh yang lain. Kami pun segera membuka kamera ponsel kami. Aku langsung saja berjalan kelantai bawah, dimana disana ada kedua orang tua ku dan juga Yangyang-Jisung yang sedang berbincang-bincang santai diruangan depan. Mereka berempat itu baru pulang dari gym. Dibawah sana juga, aku melihat mama yang sedang mengangkat ponselnya keatas, kurasa dia ingin berfoto.

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang