EP XXX; Candlelight Dinner

72 6 0
                                    

Dong Dejun's POV

"Sungchan! Sini, biar aku saja yang buat." Kataku panik setelah melihat Sungchan yang menaburkan merica terlalu banyak diatas daging. "Gapapa, hyung. Resepnya memang seperti ini." Jawabnya. "Mana ada resep steak yang memakai merica sebanyak itu?" Ucapku kembali tak percaya.

Hari ini, Sungchan mengajakku untuk makan malam berdua di dorm nya. Sungchan juga bilang bahwa ia akan membuat makan malam kami nanti. Kalau tak salah, my baby Sungchan membuat Rib Eye Steak dengan Mashed Potato and Asparagus.

Gatau, nih anak ngide aja mau buat makanan sendiri.

Dan sedari Sungchan mengeluarkan dagingnya yang ia beli semalam, hatiku mulai tak tenang. Aku tahu kalau my baby tak bisa memasak, jadinya aku takut. Dan daritadi juga aku selalu panik dan mengomel melihat Sungchan membumbui dagingnya. Meskipun Sungchan sudah menyuruhku untuk duduk tenang dan memperhatikannya masak, tetap saja. Aku tak tenang.

"Hyung, gapapa kok." Jawab Sungchan lagi kepadaku. "Awas kalau tak enak." Gumamku kesal. "Ayo bertaruh, hyung." Ajak Sungchan kepadaku sambil menunduk menatapku (kalian tidak tahu saja kalau tinggi badanku tepat sebahu Sungchan, padahal badanku ini termasuk tinggi normal).

"Bertaruh apa?" Tanyaku. "Tentang masakanku, bagaimana? Mau?" Tawarnya. Aku mulai berfikir sejenak. Kurasa itu ide yang bagus, aku bisa meminta Sungchan banyak hal nanti kalau tebakanku benar.

"Baiklah." Singkatku sambil mengangguk. "Jika masakanmu malam nanti tidak enak, aku bakal meminta satu hal kepadamu." "Apa itu?" Tanya Sungchan. "Beberapa hari yang lalu, aku dan Shotaro menemukan satu kemeja yang bagus di website Versace. Tolong beli kan aku itu ya~" Ujarku sembari tersenyum dan memeluk tubuh besar Sungchan. "Hmm, baiklah. Nanti kirim saja foto kemeja itu ke aku, hyung." Katanya kepadaku. Akupun bersorak kegirangan, akhirnya ada hal yang bisa aku pamerkan ke Shotaro nanti.

"Kalau begitu, aku juga sama sepertimu, hyung. Kalau masakanku enak, aku bakal minta satu hal kepada hyung." Ucapnya kepadaku. "Apa itu?" Tanyaku heran. "Sesuatu yang paling berharga darimu." Jawabnya sambil tersenyum aneh kepadaku. Tentu saja itu membuatku merinding bukan main. 'Sesuatu yang berharga'? Oke, otak kotorku mulai travelling. Nyawaku? Hartaku? Atau jangan-jangan, Sungchan ingin mengambil keperjakaanku-

Astaga, Jun! Tidak mungkin Sungchan seperti itu. Kan kau dan dia sudah berjanji untuk tidak melakukan 'itu' sebelum menikah. Tapi kalau Sungchan nya mau, yaa mau bagaimana lagi? Aku tak bisa menolaknya.

Aku segera menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan pikiran kotorku tadi.

"Kenapa? Hyung menolak?" Tanyanya kepadaku, masih dengan senyuman anehnya. "Ti-tidak, kok. Siapa juga yang menolak?" Kataku takut. Melihat senyuman Sungchan yang aneh ini, memang membuatku menjadi takut.

"Ahahah, aniya, aku bercanda." Ujarnya sembari tertawa dan mencuci tangannya. "Aku ingin hyung membuatkanku bekal selama seminggu kalau masakanku malam nanti enak." "Oke! Aku setuju." Ucapku senang. Jadi lah, sudah lama sekali aku tidak memasak.

Setelah my baby Sungchan menyelesaikan memarinasi bumbunya, aku dan dia memutuskan untuk bersantai-santai dulu di kamar. Tidak macam-macam kok, paling hanya Sungchan yang mengeluh betapa melelahkannya sebagai seorang idol, dan aku yang mengadu ke Sungchan bahwa pengumuman tes kelulusan Universitas akan dijadwalkan besok pagi. Lalu setelah itu, kami berdua tertidur hingga sore harinya.

 Lalu setelah itu, kami berdua tertidur hingga sore harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang