EP XII; Third Honeymoon

149 7 0
                                    

Dong Sicheng's POV

"Sayang, aku serius." Ucapku kepadanya sambil memeluk pinggang mungil istriku. "Ayo pergi berbulan madu lagi." "Tidak mau." Jawab singkat istriku sambil menggelengkan kepalanya cepat. "Terakhir kali kita pergi berbulan madu aku tidak bisa berjalan dengan baik selama beberapa hari. Kamu itu setiap 'main' terlalu kasar." Lanjutnya sambil cemberut. "Iya-iya, aku janji gak akan kasar lagi. Lagipula aku juga ingin menikmati waktu berdua denganmu, tanpa Dejun, Yangyang dan Jisung." Ucapku sambil membelai kepalanya lembut. "Bagaimana dengan pekerjaan mu?" Tanyanya kembali. "Kalau masalah Cafè, aku sudah menyerahkan semuanya kepada Jaehyun selama kita pergi." Jawabku kepadanya. "Ayo lah, sayang. Aku-"

"Ma, pa, ada Doyoung hyung dan Kun ge di ruang tamu." Ucap Dejun tiba-tiba memotong pembicaraan kami sambil membuka pintu. Kulihat wajahnya terkejut ketika melihat kami berdua. Spontan aku dan Ten langsung berjarak agar anakku tidak salah paham dengan posisi kami berdua yang terlihat intim.

"M-maaf, apakah aku barusan menganggu kalian berdua?" Katanya kembali sambil menutup pintunya sedikit. Sepertinya dia berfikir bahwa aku dan Ten tengah berbuat 'sesuatu' (terlebih aku yang tengah shirtless dan juga Ten yang hanya memakai handuk, karena ia baru saja ingin mandi. Siapapun yang melihat kami pasti akan mengira bahwa kami tengah melakukan 'ekhem' dikamar).

"Tidak, Jun. Omong-omong mereka berdua sudah disuruh masuk? Bilang kalau mama sedang di kamar mandi." Ucap Ten kepada Dejun sambil memakai kaos milikku diatas kasur dan juga celana pendek. "Baik, ma." Jawab Dejun dan kemudian menutup rapat pintu kamar kami.

"Sayang, itu bajuku-" "Pinjam dulu." Singkat Ten dan kemudian langsung pergi keluar kamar. Akupun segera mengambil kaos baru didalam lemari dan ikut keluar dari kamar kami.

"Ya, dimana handphone kalian berdua? Sedari tadi kami telepon tidak diangkat." Ucap Doyoung kesal kepadaku dan Ten. Kulihat mereka berdua masih memakai pakaian kantor. Dan juga dapat kulihat wajah lelah dan mengantuk dari mereka berdua. "Kalau sudah malam, aku langsung mematikan handphone ku. Winwin juga begitu. Lagipula mengapa kalian datang malam-malam kerumahku?" Tanya istriku sambil duduk di sofa. "Kau ini, nanti kalau ada berita penting atau darurat bagaimana?" Ucap Kun. "Ada apa kalian datang?" Tanya Ten kembali tanpa menjawab pertanyaan dari Kun. Sementara itu, aku hanya duduk menyimak pembicaraan dari mereka bertiga.

"Ada berita penting. Sebentar saja kok. Setelah itu aku dan Kun langsung pulang." Kata Doyoung. "Besok kita bertiga pergi ke Inggris, karena ada peresmian kantor cabang baru disana. Dan kita bertiga menjadi perwakilan dari perusahaan cabang Korea Selatan. Semuanya sudah kuatur, kau hanya perlu berkemas saja. Besok kita pergi siang hari, jadi kau masih bisa mengemasi barangmu besok. Kita pergi hanya 3 hari saja, setelah itu kita pulang. Baiklah hanya itu saja yang aku mau sampaikan. Kami pulang dulu." Jelas panjang lebar Doyoung dan kemudian mereka berdua langsung berdiri dan beranjak keluar. "Astaga..." Gumamku singkat. "Hey, tunggu dulu! Mengapa kalian cepat sekali pulang?" Tanya Ten sambil mencegah mereka berdua. "Kami sudah capek, Ten. Kami berdua baru saja lembur untuk projek kita mendatang. Lagian kami belum berkemas untuk besok." Jawab Kun dan diangguki oleh Doyoung. "Baiklah kalau begitu, apakah kalian mau kuantar? Kalian berdua terlihat lelah." Ucapku menawarkan diri kepada mereka berdua. "Tidak apa-apa, Win. Aku masih bisa membawa mobil. Kami pulang dulu." Jawab Doyoung sambil pamit kepada kami berdua.

Setelah menutup dan mengunci pintu depan. Aku dan Ten pun kembali ke kamar kami dan mulai bersiap-siap tidur. Namun sebelum itu, aku ingin berbincang-bincang sejenak mengenai rencana honeymoon kami yang sepertinya akan tertunda karena pekerjaan istriku, Ten.

"Jadi bagaimana? Kamu masih ingin pergi honeymoon?" Tanya Ten kepadaku setelah keluar dari kamar mandi. "Sebenarnya, iya. Tidak bisa kah kamu mengambil cuti?" Tanyaku balik kepadanya. "Tidak bisa, Win. Jatah cuti ku sudah habis tahun ini." Jawabnya. "Lagipula apakah kita harus pergi berbulan madu sekarang juga, Win? Bagaimana kalau tahun depan saja, setidaknya tahun depan aku masih bisa mengambil cuti ku." Tawarnya kepadaku. "Tidak bisa. Akhir-akhir ini aku merasa sedang dalam masa 'produktif' untuk melakukan sex. Sungguh, aku bahkan sangat mudah untuk terangsang hanya dengan melihat fotomu." Jelasku kepadanya. Jujur saja bahwa aku akhir-akhir ini sangat mudah terangsang dengan sesuatu yang berhubungan dengan istriku.

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang