43 Terlalu Pop Ice untuk kita yang Starbucks

13.1K 1.6K 604
                                    

Hari ini Anastasha kembali ke pengadilan, untuk kejelasan tentang kehamilan Brianna.  Banyak sudah wartawan yang berjejer di luar, tapi Anastasha bungkam dan memilih untuk masuk saja.

Anastasha menuju ke toilet sebentar, dan saat berbelok, Anastasha melebarkan bola matanya. Hatinya tersentil kuat melihat pemandangan di depannya. Darryl kembali menyakiti hatinya, pria itu mencium Brianna tepat di depan mata.

“You’re such a jerk!”

🌸🌸🌸

Darryl membasuh wajahnya di wastafel, ia menghela nafasnya dalam-dalam. Sejenak ia menenangkan pikirannya, ia tidak tahu kehidupannya setelah ini masih sama atau akan berubah. Tapi Darryl berharap dengan sangat, ia masih bisa bersama Anastasha.

Setelah merapikan penampilannya, dan mengeringkan wajah, Darryl bersiap untuk pergi. Saat berada di depan pintu, ia berpapasan dengan wanita menjijikkan yang pernah ia jumpai. Brianna, wanita itu baru saja datang.

“Hy, Sir!” sapa Brianna dengan senyum menggoda.

Darryl bergidik jijik, tanpa sepatah kata ia berniat untuk pergi. Namun Brianna mencekal tangannya, tanpa disangka wanita itu menariknya ke dinding dan memojokkan diri. Tak sampai di situ, Brianna mencium Darryl dengan cepat. Seolah-olah terlihat jika Darryl yang menginginkan wanita itu.

Darryl melepaskan diri dengan kasar, tapi terlambat, seseorang sudah memergokinya. Memergoki kesalahan yang bahkan bukan dia yang salah.

“You’re such a jerk.”

Darryl menoleh kaget saat mendapati sang istri berdiri tak jauh, ia melepaskan tangan wanita itu darinya dengan menghentakkan tubuh Brianna lalu mengejar Anastasha yang sudah lebih dulu pergi dengan raut yang tersakiti.

Sedangkan Brianna terjatuh karena kerasnya Darryl mendorongnya. Bukannya meringis, Brianna malah tersenyum kemenangan.

Ini rencana yang tanpa sengaja tersusun di otak liciknya. Bertemu Darryl saat akan memperbaiki make up-nya, tapi dengan kebetulan tak jauh di belakang sana ia melihat Anastasha mendekat.

Brianna tertawa penuh kemenangan, dan melihat dua sejoli itu bertengkar di depannya.

🌸🌸🌸

Kuasa hukum Brianna membeberkan hasil tes DNA Brianna, dengan senyum bangga Brianna sangat percaya diri. Sedangkan Darryl sudah deg-degan parah sambil terus menatap istrinya yang sama sekali tidak mau mendengar penjelasannya karena terlanjur sakit hati.

Dipampangkan hasil itu ke depan semua mata yang hadir, membuat hati Anastasha mencelos.

“The test result is positive.”
(Hasil tesnya positif.)

Anastasha menunduk menitikkan air matanya, tidak menduga jika akan sesakit ini. Suaminya, memiliki anak dari wanita lain. Ia menghela nafas sekukuh mungkin, menormalkan detak jantungnya yang berdegup dengan sangat kencang. Ia memegang dadanya yang robek, dan hancur detik ini juga.

Dengan bulat Anastasha memutuskan, untuk memutus saja hubungannya dengan Darryl. Mungkin mereka memang ditakdirkan untuk bersama sesaat saja.

Ia mengangkat wajahnya dan memberanikan untuk menatap ke depan, melihat di sana Darryl menatapnya dengan tatapan meminta maaf yang sangat dalam. Pria itu sudah bengkak matanya karena terlalu banyak menangis.

Sedangkan Brianna, dengan senyum bengisnya memamerkan senyum miring. Menatap remeh pada Anastasha.

“The first party is the father of the fetus in the second party’s womb.”
(Pihak pertama adalah ayah dari janin dalam kandungan pihak kedua.)

WHERE'D YOU GO, Anastasha?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang