62. 620m from Joshua's house

6.2K 1K 1K
                                    

Dua bulan kemudian, banyak sudah masa pahit dan manis yang Darryl dan Anastasha lewati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua bulan kemudian, banyak sudah masa pahit dan manis yang Darryl dan Anastasha lewati. Hubungan mereka semakin hari semakin indah saja, saling percaya dan memegang komitmen masing-masing.

"Pa, dedeknya mana?" tanya Daneal, setiap hari bocah itu terus saja menanyakan perihal calon adik pada kedua orang tuanya.

"Sabar, Nak. Dedek masih kecil, belum saatnya punya adik." Kata Darryl mencoba untuk membuat putranya itu mengerti.

Darryl juga heran, setiap kali ia menanyai istrinya itu, Anastasha selalu menjawab dengan jawaban yang sama setiap harinya. Tidak ada hasil. Padahal Darryl sudah berusaha siang dan malam. Ho ho!

Ia mengusap perut Anastasha yang masih rata, berharap dengan sangat jika akan ada buah hatinya yang kedua di sana. Untuk masalah kesehatan, Darryl dan Anastasha sangat sehat, anehnya kenapa belum membuahkan hasil sampai sekarang.

"Tasya gak lagi bohong sama Darryl, kan?" tanya Darryl masih memegangi perut istrinya.

"Gak bohong, Darryl." Anastasha menggeleng pelan.

Helaan nafas lelah terdengar, Darryl merosotkan tubuhnya ke bawah sofa. Menatap Daneal sedih, hatinya berwarna abu-abu.

🌸🌸🌸

Musim gugur telah tiba, bunga sakura berjatuhan memenuhi jalanan kota Seoul. Tiga orang pria berpakaian rapi melangkah pelan membiarkan bunga-bunga cantik itu jatuh ke balutan jas mahal mereka. Ketiga pria itu adalah termasuk tokoh paling yang mendongkrak manca negara saat ini.

"Si Juminten akhir-akhir ini suka banget sama bunga, heran banget gue."

"Lah, ngapain heran?" Mike mengernyitkan keningnya.

"Lo gak tahu gimana si Juminten?" tanya Joshua tambah heran akan respon Mike.

Mike mengedikkan bahunya. "Kenapa dia?"

"Keajaiban dunia banget, Juminten yang sukanya adu jotos dan gak suka yang menye-menye, sekarang malah ketagihan dandan sama suka bunga-bunga. Aneh banget gak, sih?"

"Tololnya lo alami banget!" sembur Darryl yang berjalan lebih dulu di antara Joshua dan juga Mike.

"Diambil dari pengunungan terdekat, ya?" lanjutnya.

Joshua tersenyum penuh teka-teki, menoleh sejenak pada Mike dan menaik-turunkan alisnya.

"Tau aja si bos, mah."

Darryl berhenti melangkah, hingga kedua sahabatnya juga berhenti. Ia menunjuk sebuah toko bunga dengan dagunya, dan menyuruh Joshua ke sana.

"Beliin bini lo, noh. Siapa tau tambah cinta, kan enak di lo juga." sarannya.

"Bener juga," gumam Joshua, secepat kilat ia meluncur ke toko bunga itu.

Darryl dan Mike memilih untuk menunggu saja di kursi umum yang tersedia di bawah pohon bunga sakura.

WHERE'D YOU GO, Anastasha?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang