44. Can I hug U one last time?

13.6K 1.7K 665
                                    

Darryl duduk merosot di bawah kaki Anastasha, saat wanita itu memberinya sebuah surat yang mampu membawa semua hidupnya hilang. Sampai hanya menyisakan kerapuhan untuk seorang Darryl yang dikenal sebagai pria yang sangat membenci kelemahannya terlihat.

Bahkan saat semua sudah terungkap, bahkan saat terbukti semua tidak seratus persen kesalahannya, bahkan setelah ia melewati hari-hari berat, Anastasha masih memberinya kabar yang sangat menohok hati seorang Darryl.

"Bilang ke Darryl, ini bercanda, kan?"

"I-ini, ini bohong, kan?"

Darryl mendongak menatap Anastasha dengan berkaca-kaca, ia melempar surat di genggamannya dan menatap Anastasha memohon.

"Bilang ke Darryl kalau Tasya cuma becanda, tolong ...."

Seluruh tubuh Darryl bergetar, meminta dengan sangat ia mendengar jawaban yang sedikit melegakan hatinya. Tapi wanita yang berdiri di depannya itu hanya menangis dalam diam, enggan menatapnya.

"Tasya ... Darryl harus gimana lagi?"

"Harus apa? Harus apa Darryl?"

Darryl memeluk kaki istirnya dan menempelkan dahinya di kaki wanita itu, ia menangis dengan menahan dadanya yang terasa amat sesak.

"Bilang, harus gimana lagi untuk bikin hati Tasya berdetak kencang?"

Anastasha mengusap kasar air matanya dan melepas tangan Darryl dari kakinya, ia mundur dua langkah. Dan dengan tega mengucapkan sebaris kalimat yang membuat Darryl jatuh sejatuh-jatuhnya.

"Sejak kejadian ini, hati Tasya sudah gak pernah lagi berdetak untuk Darryl."

Darryl menundukkan kepalanya seiring air matanya yang turun perlahan menghiasi pipinya. Dunianya seketika terguncang bersamaan dengan kepalanya yang terasa berputar.

"Jangan bohong!!"

Darryl berteriak dengan bahu yang bergetar, dan mata yang terus menatap Anastasha dengan pandangan yang sangat tersakiti.

"I can see it! I know you still love me very deeply!!"

"You still love me!!" teriak Darryl membantah.

Darryl menggeleng tidak menerima perkataan Anastasha, ia masih bisa melihat dengan jelas wanita itu masih menyimpan cinta untuknya. Darryl masih bisa melihat jika Anastasha masih sangat mencintainya.

"My love is gone ...." Anastasha lalu beranjak pergi meninggalkan Darryl yang masih terduduk sendiri di tengah kesunyian yang melingkupi pria itu.

Langkah kaki itu membuat Darryl takut, ia takut kembali di tinggalkan. Kembali di buang, dan kembali sendirian. Darryl sangat takut.

Ia menahan lututnya dan berusaha berdiri mengejar wanita itu, Darryl terus memanggil nama Anastasha. Tapi pengabaian yang ia dapat.

Darryl menepuk-nepuk dadanya yang terasa sangat sesak, wanita itu kembali merobeknya untuk kesekian kalinya.

"Kalau Tasya pergi, ke mana lagi Darryl harus pulang?"

"Ke mana lagi Darryl harus pulang, Tasya ...."

"Jangan lagi, tolong ...." lirihnya dengan sangat memohon.

🌸🌸🌸

PINDAH PLATFORM, BACA LENGKAPNYA DI DREAME.

WHERE'D YOU GO, Anastasha?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang