Darryl menatap penuh cinta wanita di ujung sana yang sedang menyanyikan lagu kebangsaan, sedang Daneal berdiri di sebelah Anastasha menggandeng tangan mamanya, satu tangan anaknya itu terangkat memberi hormat pada Sang Saka Merah Putih.
Mata Daneal terpejam karena terik matahari yang cukup membuatnya susah menatap bendera, tapi sesekali ia mengintip karena ingin melihat bendera berkibar-kibar.
Darryl tersenyum melihat interaksi anak dan ibu itu, ia bisa melihat cinta Anastasha yang sangat luar biasa pada Daneal. Darryl sama sekali tidak keberatan hak asuh Daneal sepenuhnya ada pada Anastasha, yang Darryl sesalkan adalah perceraiannya dengan wanita itu.
Anastasha mundur, kembali ke tempat awalnya saat bendera sudah berada di puncak tiang. Berkibar dengan gagahnya membuat si kecil Daneal takjub.
Semua berjalan dengan lancar, mulai dari sambutan pemimpin negara sampai beberapa pidato singkat dari beberapa pejabat negara dan motivator termasuk Darryl.
Upacara selesai, komando untuk membubarkan barisan terdengar. Tanpa sadar Darryl membuang nafasnya lebih keras, hingga bahunya naik turun. Hal itu, tak luput dari perhatian Joshua yang berdiri di samping pria itu.
“Rileks, semua gak ada yang sia-sia, Ryl ....” bisik Joshua menepuk bahu sahabatnya itu.
Darryl menoleh pada Joshua, lalu mengangguk sedikit memasang lengkungan tipis di bibirnya. Darryl tersenyum mendengar kata penyemangat dari sahabatnya itu.
🌸🌸🌸
Gemuruh suara jantung Darryl terasa sangat mengguncang, pria itu terus saja menarik nafasnya perlahan untuk menetralkan detak jantung yang terus saja berdenyut tak santai. Keringat dingin membasahi pelipis Darryl, dengan mata yang kembali berkaca-kaca.
Sama seperti Darryl, Anastasha juga begitu. Bahkan air mata sudah membasahi pipinya, menatap lekat pria tampan yang berdiri di depannya. Ia memang tidak bisa menghilangkan bayang-bayang jika pria di hadapannya kini pernah berhubungan dengan lain wanita. Tapi, Anastasha seperti merasa dunianya kembali saat ini. Saat Anastasha kembali memandang Darryl lebih dekat, dunianya seakan kembali lagi.
Anastasha menahan sesak di dadanya, memukul-mukul tepat di mana hatinya berada. Berharap sesak itu hilang, namun nihil, sesaknya semakin menjadi. Isak tangis mulai terdengar dari bibir Anastasha, wanita ini merindukan pria itu.
Memberanikan diri, Anastasha berlari mendekati Darryl. Memeluk erat pria itu dan menangis terisak, menyandarkan kepalanya ke dada pria itu. Anastasha mencengkram kemeja yang Darryl pakai, menyalurkan rasa rindunya yang teramat sangat dalam. Meminta maaf karena beraninya memeluk pria itu.
“Tasya kangen ....”
Air mata kini membasahi kemeja putih Darryl, bisa ia dengar betapa cepatnya detak jantung Darryl berpacu. Anastasha bisa mendengar detak jantung pria itu yang masih menyala untuknya.
“Maaf ...” lirih Anastasha dengan tangan yang masih mencengkram kuat kemeja pria itu, bahunya naik turun menahan sesak di dada.
Tubuh Darryl kaku, saat wanita itu memeluknya dengan erat, Darryl tidak tahu lagi harus apa. Ia memejamkan matanya menahan untuk tidak menangis, tapi tak bisa. Bahunya bergetar, menundukkan kepala menyandarkan dagunya di pundak Anastasha. Tangannya bergerak menyambut Anastasha dalam pelukannya, memeluk wanita yang ia rindukan itu seerat-eratnya.
“Darryl lebih kangen ....” lirih Darryl menahan tangisnya.
Pria itu tidak melepaskan pelukannya barang sejengkal saja, seakan ini adalah ilusi yang tak pernah ingin dia lepas begitu saja.
“Maaf ....” bisik Anastasha sekali lagi.
Darryl menggelengkan kepalanya. “Maaf buat apa ... Tasya gak salah, Darryl yang salah di sini.”
“Maaf udah berani kangen sama Darryl ....”
“Maaf karena Tasya gak pernah mau ketemu, sampai bikin Darryl susah karena harus lihat Tasya dari kejauhan ...”
Darryl terkejut sejenak, Anastasha tahu jika dirinya selalu menemui wanita itu diam-diam dari jauh. Berarti, selama ini Anastasha sadar jika Darryl selalu memantaunya sembunyi-sembunyi, karena tidak berani menampakkan diri di hadapan wanita itu.
“Maaf sudah buat Darryl menderita,” Anastasha mendongakkan kepalanya lalu menatap mata Darryl yang sudah memerah.
“Maaf karena Tasya sudah minta cerai ....”
Anastasha kembali menunduk, melepaskan pelukannya dari Darryl. Tapi pria itu tidak memberinya jarak sedikit pun untuk menjauh.
“Maaf untuk semua penderitaan yang Darryl alami.”
Darryl menggelengkan kepalanya, “Tasya gak pernah salah, Darryl yang salah ....”
Pria itu menatap lekat wanita yang masih di peluknya itu dalam diam, bimbang untuk mengutarakan maksudnya atau tidak.
“Darryl mau bilang apa?” tanya Anastasha yang tahu Darryl sedang menyimpan sesuatu yang ingin pria itu sampaikan.
“ Darryl ingin sakit dan penyesalan ini gak jadi beban lagi buat Darryl. Tasya mau bantu?”
Anastasha tak menjawab, ia hanya menatap lelaki itu lekat. Menunggu penjelasan dari perkataan Darryl.
“Darryl mau Tasya bahagia, tapi bukan sama pria lain. Darryl juga sangat ingin bahagia, dan cuma sama Tasya.”
“Tasya tau kan maksud Darryl?”
Wanita itu masih belum menjawab Darryl, menjadikan Darryl kembali pesimis dan bersedih hati. Hingga tanpa mereka sadari, pelukan kecil kini mendarat di kaki Anastasha dan Darryl.
“Papa, Mama ....” Daneal datang di tengah-tengah kedua orang tuanya yang sedang berbicara serius tentang rencana bahagia.
Darryl kembali menatap Anastasha dengan tatapan memohon.
“Kali ini bukan karena Darryl yang meminta, tapi demi Daneal. Tasya mau bantu Darryl memperbaiki semuanya?”
“Menjadi suami Anastasha lagi yang lebih bertanggung jawab, dan menjadi papa yang sempurna untuk Daneal.”
“Can we remarry and fix what I’ve broken?”
(Bisakah kita menikah lagi dan memperbaiki kesalahanku?)🌸🌸🌸
Halooo, tembus beneran komennya😭
aku up nih, gak usah diteror gituuu😭
utangku kurang satu ya buat hari ini.makasih vote dan komennya❤️❤️
aku pengen nyoba nantang kalian lagi, itung-itung nambah vote sama komen hhh.
kalo part ini votenya 1000 sama komen juga nyampe 1000, besok aku apdet 3 part. nagih gak niiiiSARAN KRITIK SANGAT DIBUTUHKAN DI SINI🖤
selamat membaca dan semoga terhibur 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
WHERE'D YOU GO, Anastasha?
Teen FictionANASTASHA CLAUDY namanya, gadis cantik penuh pesona, yang mampu membuat sang Trouble maker DARRYL NEAL bertekuk lutut. Anastasha hanya diam, namun sudah sangat menawan di mata Darryl. Aktris cantik itu, sudah menjadi segala-galanya untuk sang CEO. _...