16. I love U, Daddy!

13.3K 1.2K 94
                                    

Edit dikit :

Guys yg mau gabung grup chat bisa klik link yg udah aku cantum di bio yaaa🙂

~~~

“Jumpa, jumpa lagi sama gue.”

“Dengan IQ minimalis, dan tingkat kegilaan yang overdosis.”

“Gue, Joshua si magister arsitektur mengucapkan selamat untuk kalian berdua.”

Setelahnya pria dengan tingkat kegilaan yang overdosis itu meniup terompet yang memang dipersiapkan sebelum ke kediaman Darryl dan Anastasha.

Darryl berdecak, merasa terganggu akan suara terompet itu. Ia menarik paksa terompet yang digenggam oleh Joshua.

“Lo bisa gak sih, setiap muncul itu enggak usah bikin rusuh. Capek lahir batin gue lihat lo!”

“Sadis amat, Mas.”

“Mau apa ke sini? Di mana pun gue berada, pasti ada lo. Urus tuh proyek lo!”

Joshua merapikan dasinya, dan maju selangkah. Sedikit menyugar rambutnya, “Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya. Hadits riwayat Bukhari!!” Menekankan kalimat terakhir.

Mengumpat dalam hati, Darryl memberi tatapan tak bersahabat. Ia sedikit menarik nafas berat, “Barangsiapa yang mempersulit orang lain, maka Allah akan mempersulitnya pada hari kiamat. Hadits riwayat Bukhari!!” balas Darryl.

Joshua dengan gaya soknya berjalan menuju sofa, “Karena sesungguhnya, bersama kesulitan akan ada kemudahan.Quran surah Al Insyirah!” Senyum tengilnya muncul sudah.

Tak kuat menatap titisan dajjal di depannya, Darryl mengasingkan diri ke pulau Sabang. Canda deng!

~~~

Darryl sedari tadi mondar-mandir menyiapkan ini itu, sebenarnya Darryl ogah dijadikan pembantu dadakan. Bahkan jika sahabat-sahabatnya itu mati di tempat, ia tetap akan bodo amat.

Tapi ini Anastasha yang meminta, istrinya itu memasang wajah garang jika ia tidak memperlakukan Joshua dan lainnya sebaik mungkin.

Dan dengan laknatnya si Joshua makin menjadi-jadi, dengan seenak udel ia memerintah Darryl. Dengan ancaman akan melaporkan ke Anastasha jika Darryl menganiayanya jika sahabatnya itu tidak melayaninya dengan baik.

Anjim gak tuh?

“Digeboy geboy mujair. Nang-ning-nong, nang-ning-nong. Pak guli pak, bang dung ding ser.” Joshua kembali memancing kerusuhan.

Disusul Mike, “Mustopa jadi enggak kuat. Mustopa tergila-gila. Mustopa jatuh cinta, sama seorang biduan.” Pria blasteran itu tak menyia-nyiakan waktu bersama sahabat-sahabatnya yang sangat jarang berkumpul.

Sedang Anastasha duduk di hamparan hijau di samping rumahnya bersama Sasha, Melissa, Joanne dan Juminten si calon budak Joshua.

Bocah kecil yang tampan berada di gendongan Anastasha, terlihat jika Nero anak dari Melissa sangat menyukai aktris cantik yang sedang hamil itu.

Dengan semangat 45, Joshua kembali menampilkan aksinya dengan goyangan yang pernah hits pada masanya. The jamet banjar geng!

“Sopo sing kuat nandhang kahanan. Sopo seng ora kroso kelangan. Ditinggal pas sayang sayange, pas lagi jeru-jerune, kowe milih dalan liyane.” Tak ada yang bisa mengalahkan ketidakwarasan Joshua. Menyanyikan lagu Jawa, tapi joget ala Banjar.

“SHUT UP, STUPID!”

Joshua, Mike dan Marcel tak mempedulikan teriakan Darryl, mereka terus saja  menikmati goyangan banjarnya.

Darryl memijati keningnya, puyeng akan kelakuan para tukang rusuh yang tiba-tiba saja memenuhi kediamannya. Niatnya sih mau kasih selamat, tapi malah bikin ulah.

Sekarang Darryl sedang duduk di sofa, melihat dengan mata kepala sendiri detik-detik kehancuran rumahnya.

Reon lewat di depannya dengan wajah yang minta digampar, dengan santainya menatap Darryl tanpa ekspresi sambil mendorong kulkas ke ruang tengah.

Iyap, pria itu tak membawa isinya saja, melainkan bersama kulkas-kulkasnya dibawa juga.

Kurang sarap apa lagi makhluk-makhluk di depannya ini?

Kasur yang awalnya tertata rapi di kamar, kini spring bed nya sudah dibawa keluar semua. Edan memang.

“Tarik sis, SEMONGKO!”

Tak peduli dengan kericuhan yang ada di dalam, para wanita masih bisa berghibah dengan anteng.

“Badas banget akting lo, Sya. Pemeran cowoknya ganteng banget lagi. Gue nontonnya gagal ginjal sampek.” ujar Juminten. Jiwa-jiwa pakgelnya keluar.

“Inget Joshua lo, Nten!” timpal Melissa.

Juminten terlihat bodo amat akan perkataan Melissa, malah ia menjawab dengan sarkas, “Kalo bisa dua, kenapa harus satu? Ye gak?”

Sasha memberi jempol, “Aku suka gayamu!”

Gadis berhijab yang juga berada di tengah-tengah mereka memegang kepala sedikit menggaruk, “What are you talking about?”
(Kalian ngomongin apa?)

Pfftt! Mereka lupa jika Joanne tidak mengerti bahasa Indonesia.

~~~

Darryl menegakkan punggungnya, badannya serasa remuk setelah membereskan hasil kerajinan tangan teman-temannya yang sangat nauzubillah. Tanpa berdosa Joshua dan lainnya meninggalkan begitu saja kerusakan yang mereka perbuat.

Ia berjalan gontai menuju kamar, dilihatnya Anastasha berbaring tanpa ada beban sedikitpun. Sedangkan dirinya encok sana-sini.

Darryl membaringkan tubuhnya di sebelah Anastasha, tangan memeluk erat istrinya.

“Capek?”

Darryl mengangguk, “Hm.”

Sebenarnya Anastasha ingin membantu tadi, tapi Darryl sendiri yang melarang. Tak mau jika nanti Anastasha terlalu kelelahan, ia tak ingin istri dan calon anaknya kenapa-napa.

Tak berselang lama, Darryl tertidur. Pria itu tak membersihkan dirinya, bahkan untuk sekedar mengganti pakaian saja tidak. Padahal keringat sudah membasahi tubuhnya.

Anastasha tersenyum melihat pemandangan di depannya, tampannya astaga. Ia mencium gemas pipi Darryl, sedikit menggigit. Suaminya itu beberapa tahun lagi sudah akan berkepala tiga, tapi masih sangat menggemaskan.

Setelahnya Anastasha menurunkan suhu AC agar Darryl tak kepanasan, “Selamat tidur, sayang.”

Wanita itu lalu mengelus perutnya dan mengubah suaranya menjadi suara anak kecil, “I love U, Daddy!”

~~~

Minggu, 04 Oktober 2020

Kalo ada typo dan kesalahan lainnya bisa dikomen ya gess.

Selamat membaca dan semoga terhibur 🖤

WHERE'D YOU GO, Anastasha?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang