67. Tiada lagi rengginang dan lambe turah

5.1K 920 147
                                    

 Air mata mengalir di pipi seorang pria dengan Snelli masih terpasang di tubuhnya, ia terpaku di sebuah gumpalan tanah yang terlihat masih baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Air mata mengalir di pipi seorang pria dengan Snelli masih terpasang di tubuhnya, ia terpaku di sebuah gumpalan tanah yang terlihat masih baru. Di atasnya sudah ditaburi Lily. Pria itu menatap tak percaya, seakan ia sedang bermimpi. Reon mengalir air matanya melihat kedua sahabatnya sudah tidak lagi berpijak di bumi. Pria itu meluruh saking tidak kuatnya menahan sesak, ia terduduk di hadapan makam Joshua dan juga Darryl.

Suara tapak kaki terdengar, Marcel datang dengan wajah yang tidak bisa menyembunyikan raut gelisahnya. Hingga ia melihat Reon yang bersimpuh di depan gundukan tanah yang terlihat masih baru, Marcel menyadari, jika yang ia dengar bukanlah isu semata.

“Ini bercanda, kan?” Marcel menggelengkan kepalanya kuat-kuat, “gak, gak mungkin! Darryl gak mungkin mati semudah itu!!”

“Joshua gak mungkin matinya semengenaskan ini!” Marcel menyandarkan tubuhnya ke pohon Kamboja yang menaungi kuburan para sahabatnya.

Dari jauh Mike berlari dengan langkah cepat-cepat, begitu sampai di sana, Mike kehilangan kendali. Ia menendang angin seolah ini bukanlah akhir yang diinginkan, Mike menentang ending kisah ini. Tidak mungkin kedua sahabatnya meninggal begitu saja, bahkan kata perpisahan saja belum mereka sampaikan. Bagaimana mungkin kisah ini berakhir tragis.

“Darryl bangun, Bego!!” Mike berdiri dengan mimik emosional di depan pusara Darryl, “jangan bercanda lo!”

Ia berpindah mendekati makam Joshua, matanya memanas. Mike tidak mengira akan sepedih ini.

“Lo!” Mike menunjuk nisan yang bertuliskan nama Joshua, “lo belum nyiapin foto kematian! Siapa yang ngijinin lo pergi, anjing!!”

Marcel menepuk bahu Mike. “Udah, mereka udah pergi. Lo gak bisa melawan hukum Tuhan.”

“Tapi kenapa harus mereka, Cel?” Mike melemah lututnya, ia terjatuh bersimpuh di tengah-tengah kuburan Darryl dan Joshua.

“Kenapa harus mereka?!” bibir Mike bergetar dengan nafas yang tidak beraturan, rasanya sesak sekali.

🌸🌸🌸

PINDAH PLATFORM, BACA LENGKAPNYA DI DREAME.


WHERE'D YOU GO, Anastasha?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang