26. Syal merah dan sepatu putih

8.6K 869 111
                                    

Sudah seminggu Anastasha dinyatakan hilang, dan itu membuat dunia Kpop gempar.  Banyak sudah usaha yang dilakukan, tapi artis Kpop sekaligus istri dari seorang pengusaha itu belum juga ditemukan. Darryl kembali merasakan kehilangan untuk yang kedua kalinya.

Lelaki itu banyak melamun akhir-akhir ini, meratapi kepergian sang istri. Bahkan sekarang ia tidak tahu Anastasha masih hidup atau tidak, tapi harapannya agar istrinya selamat sangatlah besar. Darryl rela terbang California – South Korea tiga hari sekali untuk melihat perkembangan dalam pencarian istrinya.

“Belum ada titik terang?” tanya Darryl saat Mike masuk ke dalam ruang kerjanya.

Mike menggeleng, “Banyak korban yang di temukan, tapi gak ada Anastasha di antara mereka.”

Nafas Darryl terasa sangat berat, ia mengusap kasar wajahnya. Pandangannya terlihat gusar, Mike yang berada di sana merasa sangat iba pada sahabatnya.

Ditepuknya pundak sahabatnya agar tenang, “Kita cari bareng-bareng sampai ketemu.”

Setelahnya Mike keluar dari ruangan, menyisakan pria yang terlihat letih itu. Darryl melirik foto kecil berbingkai di atas mejanya, senyumnya sedikit ia paksakan.

“I will find you, no matter where you go.”

🌸🌸🌸

Di balik kaca jendela Kafe, seorang pria sedang duduk terdiam dengan sebatang rokok di sela jarinya di temani segelas kopi Americano. Menatap kosong kendaraan yang berlalu lalang di jalanan.

Banyak pasang mata yang diam-diam mencuri-curi pandang padanya, pemandangan indah seperti Darryl mana mungkin ada yang mau melewatkan.

Nafas berat Darryl terdengar, ia menyandarkan kepalanya di kursi dengan pandangan ke atas. Dihisapnya kuat-kuat barang di jarinya dengan mata terpejam, gumpalan asap-asap lalu keluar dari bibirnya. Ia sudah melewati hari-hari yang berat.

Decitan kursi di depannya terdengar samar-samar, mau tidak mau Darryl membuka matanya. Wanita cantik berparas Eropa sudah duduk di depannya dengan senyum yang terkesan anggun. Dia, Brianna. Wanita yang menjadi alasan terjadinya pertengkaran antara dirinya dengan Anastasha terakhir kali.

“Go!” usir Darryl dengan mimik yang datar pada wanita itu.

Brianna tak bergeming, ia masih menatap Darryl. Namun senyumnya sudah surut.

“What you waiting for? I told you to leave here!!” tegas Darryl.
(Apa yang anda tunggu? Saya meminta anda untuk pergi dari sini!!)

Brianna mengernyitkan keningnya, “Is something wrong? What's wrong with you, Sir?”
(Ada yang salah? Ada apa dengan anda, Pak?)

Darryl mematikan rokoknya lalu puntungnya dibuang sembarangan, pandangannya kini teralih pada wanita itu. Darryl tak ingin mengecewakan istrinya untuk kedua kalinya, walaupun Anastasha belum ditemukan. Tidak lagi, ia tak akan diam saja sekarang.

Dengan tatapan tajamnya Darryl mengepalkan tangannya di atas meja, “Are you deaf? I asked you to leave! You don’t hear that?”
(Apa anda tuli? Saya meminta anda untuk pergi! Anda tidak mendengarnya?)

“Sir, I just-”
(Pak, saya hanya-)

PRANG!

🌸🌸🌸

PINDAH PLATFORM, BACA LENGKAPNYA DI DREAME.

WHERE'D YOU GO, Anastasha?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang