32. Aku ingin pizza

7.7K 829 217
                                    

Halo guys, udah pada tau kan kalau novel Darryl Neal udah pre order? nah sedikit cerita, aku akan membeberkan beberapa fakta tentang novel Darryl Neal.

Yang pertama jelas lebih enak dibaca karena sudah dikemas dengan sangat cantik oleh penerbit Numerous.

Lalu, sudah jelas ada part menakjubkan yang belum pernah kalian lihat di versi wattpadnya. Di novelnya, Darryl seribu kali menggoda dari pada di wattpad. Dan Joshua, lebih gak ngotak lagi. Versi wattpad, masih kalah jauh.

Yang ketiga, pre order hanya berlaku sampai tanggal 30 Desember. Setelah itu sudah tutup. Dan dengan dandanan apiknya, Darryl dan yang lain sudah menunggu kalian untuk menjemput mereka dari tangan penerbit.

Yang terakhir, yakin mau melewatkan pre order Darryl yang bukan katanya lagi, novel ini bisa bikin kalian gagal move on. Kalau punya novelnya, dipastikan nasib kalian bakal kayak Reon. Susah banget move on dari Anastasha. hehe

So? langsung aja di pesan. Cek di Instagram penerbit, atau di Instagram aku langsung ya @melllyyyaul_

Sekian dan selamat membaca ...

🌸🌸🌸

Anastasha benar-benar mogok makan, sehingga tubuhnya terlihat sangat kurus. Manager Song sudah membujuknya untuk makan, tapi ia selalu menolak. Selama ini, manager Song sebenarnya memperlakukan dirinya dengan baik, hanya saja Anastasha selalu membangkang dan membuat manager Song marah dan tanpa sadar akan menyakiti wanita itu.

Song Kang Tae bahkan memohon-mohon padanya untuk menyentuh makanan yang disediakan. Dan Anastasha selalu mengabaikan itu. Seperti sekarang ini.

"I asked you to eat!! Not just see it!!"
(Aku memintamu untuk makan!! Bukan hanya memandangi begitu!!)

Anastasha terkaget saat mendengar bentakan kesekian kalinya yang terlontar dari bibir orang yang pernah sangat dekat dengannya itu. Dan terpekik saat rambutnya ditarik, Anastasha ingin mati saja rasanya saat kulit kepalanya seperti kaget karena tertarik dengan tiba-tiba.

Ringisan kecil keluar dari bibir pucat Anastasha, matanya sudah berkaca-kaca menahan sakit.

"Why do you always rebel huh?! You used to always accept when I asked you to eat!!"
(Kenapa kamu selalu membangkang hah?! Dulu kamu selalu menurut saat aku mengajakmu makan!!)

Itu dulu, tapi sekarang berbeda. Manager Song seperti sudah tidak Anastasha kenal lagi, pria itu sangat berbeda.

"I want pizza, I wanna eat pizza." ujar Anastasha dengan cepat karena merasa rambutnya sudah ingin lepas dari akarnya. Tangisnya sudah keluar.

Mendengar itu Song Kang Tae perlahan melepaskan tangannya dari rambut Anastasha, matanya berbinar mendengar perkataan wanita itu. Dengan cepat Song Kang Tae mengeluarkan ponselnya untuk memesan pizza, tapi tangannya ditahan Anastasha.

"I'll just order."
(Aku saja yang memesan.)

Melihat tatapan Song Kang Tae yang menatapnya dengan curiga, Anastasha langsung meyakinkan jika ia tidak akan aneh-aneh.

"I just want to order pizza with the toppings I want."
(aku hanya ingin memesan pizza dengan topping yang kuinginkan.)

lantas Song Kang Tae memberi handphone-nya pada Anastasha, matanya terus memperhatikan gerak-gerik wanita itu.

Anastasha lalu memesan pizza, setelahnya langsung mengklik selesai. Sehabis itu, Anastasha melirik Song Kang Tae sebentar. Dan kemudian mendial sebuah nomor.

Panggilan masuk, Anastasha sengaja mengecilkan suara agar manager Song tak mendengar.

"911, what's your emergency?" ujar seseorang di sana.
(Dengan 911 di sini, anda dalam keadaan darurat?)

"I'd like to order a pizza, please." Anastasha menahan tangisnya.
(Tolong, saya ingin memesan pizza.)

"But Ma'am, you reached 911." Suara d seberang sana terdengar kebingungan.
(Tapi bu, anda menghubungi 911.)

Anastasha berkata, "I know, could you say how long?" Ia melirik takut-takut manager Song yang masih menatapnya dengan tajam.
(Saya tahu, bisa anda katakan berapa lama saya harus menunggu?)

"Ma'am, is everything okay?"
(Bu, semuanya baik-baik saja?)

"No, it's 77 Horatio Street." Anastasha mati-matian menahan tangisnya, berharap kepolisian mengerti kodenya.
(Tidak. Ini jalan Horatio nomor 77.)

"Is there someone in the room with you? That you can't talk about?"
(Apa seseorang bersama anda? Yang tak bisa anda katakan?)

Anastasha mengangguk, "Yes sir, pepperoni please. How long? Can it be now?" Air mata Anastasha terjatuh tanpa sepengetahuan Song Kang Tae.
(Iya, pak. Pakai pepperoni. Berapa lama? Bisakah sekarang?)

"I've got an officer a mile away. Can you stay on the line?"
(Saya punya petugas satu mil jauhnya. Bisakah anda tetap di telepon?)

Anastasha menggelengkan kepalanya, "No, thanks. I'll see you soon. I'll turn on my porch light."
(Tidak bisa, terima kasih. Kita akan segera bertemu, lampu teras saya nyalakan.)

Anastasha memutus teleponnya, dan langsung menghapus riwayat panggilannya dengan 911. Ia pun mengembalikan telepon managernya.

🌸🌸🌸

PINDAH PLATFORM, BACA LENGKAPNYA DI DREAME.

WHERE'D YOU GO, Anastasha?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang