6.

424 28 8
                                    

"Bell, lo gak pulang?" tanya Budi di depan pintu kelas mereka.

"Kalian duluan aja, hari ini gue ada rapat osis," pinta Bella kepada teman-temannya yang sedang menunggunya.

"Tumben banget ikut rapat. Biasanya juga lo cabut," ucap Abi.

"Hari ini Bobby dateng, gue sebagai wakil ketua osis yang baik hati harus hadir juga,"

"Yaudah deh, buruan pulang," ajak Kavin yang telah menarik tangan Abi agar berjalan menuju parkiran.

"Waduhh, panas banget ya? Bisa-bisa kebakar nih gue," ujar Budi sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

Bella memutar bola matanya malas, kenapa teman-temannya selalu saja mencomblangi dia dengan Kavin, padahal mereka tak memiliki perasaan apa pun, pikir Bella.

Melihat eksistensi teman-temannya yang sudah menghilang, Bella ikut meninggalkan kelas, pergi menuju ruang osis. Di dalamnya sudah ada Bobby—sang ketua osis dan Ve—si pengurus segalahal yang ada di sekolah ini, tak lupa para anggota osis yang sedang terduduk rapi di bangku yang telah dipersiapkan.

"Lo udah dateng Ve?" tanya Bella sebagai basa-basi.

"Langsung ke intinya aja," ujar Ve dingin.

Bella menghembuskan nafasnya kasar, mengambil ancang-ancang untuk bicara. "Sesuai dengan tawaran gue kemarin, gue mau bantuin lo dapetin Caramel dengan satu syarat," ujar Bella membuka forum diskusi. Bobby yang sudah tahu maksud Bella hanya duduk saja di bangku kebesarannya menyaksikan perdebatan yang akan terjadi. Bobby tak ingin ikut campur terlalu dalam, dia sudah bilang kepada Bella lebih awal jika ia tak ingin berurusan dengan Ve, dan Bella pun menyutujui permintaan Bobby. Bagaimana pun ini memang murni keinginan Bella.

"Gue jamin lo bakalan dapetin Cara dengan cara ini, ibaratnya seperti kata pepatah sekali dayung dua tiga pulau terlampaui,"

"Buruan apa yang lo minta, gue gak punya banyak waktu," balas Ve ketus. Bella terlalu bertele-tele menurutnya. Tawaran ini Bella tawarkan ketika mereka sedang berada di rumah Ve, saat insiden Abi yang hampir mati. Dokter Ares bilang bahwa Abi hanya shock saja, tidak ada luka serius, hingga saat Abi sadar dari pingsannya mereka memutuskan untuk pulang. Disaat itulah Bella mengambil kesempatan, saat teman-temannya sudah keluar dari rumah Ve, Bella berbisik bahwa ia bisa membantu Ve untuk mendapatkan Caramel.

"Gue mau tahun ini acara Gebyar Festival Bhineka dibuka lagi," pinta Bella.

"Gila lo, ya? Acara itu udah gue tutup dari tiga tahun yang lalu, mana mungkin gue buka lagi," sergah Ve cepat.

"Karena itu, lo udah tutup nih acara dari tiga tahun yang lalu, kalo lo buka lagi BOOM!! pasti ini acara bakalan booming banget," balas Bella sangat antusias, bahkan tangannya ikut bermain, meragakan sebuah ledakan yang besar.

"Lo tau kenapa gue mutusin untuk tutup acara tahunan itu? karena acara itu gak ada untungnya, yang ada rugi tau gak? Tiga tahun yang lalu, ketua panitia harus jual mobilnya untuk nutupin dana yang kurang, ekspektasi sama kenyataannya itu gak sebanding!" Ve jelas menolak permintaan Bella, masih ingat jelas bagaimana Ayahnya marah besar dengan kepengurusan sekolah saat mengetahui gagalnya acara tahunan itu, bukan karena merugikan sekolah, tapi karena besarnya pengorbanan murid mereka untuk acara ini. Jika saja saat itu orang tua si murid tidak terima, bisa-bisa nama sekolah ini akan tercoreng.

"Itu karena mereka salah memakai strategi, Ve. Dan gue yakin strategi gue kali ini bisa nutupin kekurangan dana tiga tahun yang lalu, tolonglah Ve terima ya permintaan gue, masak lo tega angkatan kita gak pernah rasain acara GFB," jawab Bella dengan muka memelas diakhir kalimat.

"Memangnya strategi lo apaan?" tanya Bobby yang mulai tertarik dengan perbincangan mereka.

"Pertama, bintang yang bakalan kita undang itu adalah penyanyi legend yang dikenal oleh seluruh kalangan, bukan kayak tiga tahun yang lalu ngundang penyanyi abal-abal yang kenal cuma lingkungan sekitar. Kedua, agar seluruh murid SMA Bhineka mau ngebeli tiket konser GFB, kita bakalan ngadain acara games yang mewajibkan seluruh kelas untuk mengikuti acara itu. Ketiga, kita tambahin guest penyanyi yang semakin buat seluruh murid SMA di Jakarta tertarik untuk beli tiket kita," ucap Bella menjelaskan strateginya.

Vanderer [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang