7

380 25 9
                                    

Calon imam (Ve) :

Cara,

Caramel...

CARAMEL!!!

baca pesan gue!!!

Sayang,

Lo taukan kita jadi pasangan di GFB? Jadi lo harus sering-sering deket sama gue, biar tau tentang gue...

Lo udah tidur, ya?

Jam berapa sih ini?

Yaudah deh, selamat tidur Caramel...

Good night, lo memang cocok banget jadi istri gue

Jangan mimpiin laki-laki lain ya, aku gak suka soalnya

  Caramel sangat bingung saat ini, dia masih tak mengerti bagaimana ceritanya dia bisa menyimpan nomor Ve di ponselnya, dan bagaimana Ve bisa mendapatkan nomornya. Dan yang membuat Cara lebih tak mengerti mengapa nama kontak Ve itu calon imam? Dan yang lebih anehnya lagi mengapa Cara tak mengubah nama kontaknya? Gara-gara nomor ini Cara harus masuk ke dalam got hanya untuk menghindari Ve. Cara tak mau ambil pusing, ia tak akan membaca pesan dari Ve lagi.

***

"Pagi-pagi makan nasi goreng ditambah telor ceplok, minumnya susu coklat enak banget ya?" ucap Abi yang telah duduk di meja makan bersama Budi, Cara, Bella, dan Kavin.

Setiap pagi Abi selalu menjemput teman-temannya dan pergi berangkat ke sekolah bersama. Karena rumah Cara yang paling dekat dengan sekolah, mereka memutuskan menjemput Cara belakangan.

Cara yang sudah tinggal sendirian sejak SMP membuat teman-temannya merasa iba, karena itu mereka putuskan setidaknya setiap pagi mereka sarapan di rumah Cara, agar Cara bisa merasakan keramaian di meja makan.

"Kode mulu lo Bi, kasian bik Inem baru sembuh jangan minta yang aneh-aneh lah," ujar Bella yang merasa kasian dengan Bik Inem.

"Enggak Bik, becanda. Bibik masak apa aja Abi makan kok," ujar Abi kepada Bik Inem yang sedang meletakkan semangkok nasi goreng dengan telur dadar yang diletakkan di piring datar.

"Sepertinya Abi dan Bik Inem memiliki ikatan batin yang sangat kuat. Bik Inem tau aja keinginan Abi," ujar Budi yang melihat lauk yang Bik Inem hidangkan.

"Udah gue bilang, Abi itu cucunya Bik Inem yang tak dianggap," sahut Kavin menyahuti. Bik Inem hanya tertawa kecil melihat tingkah mereka yang selalu absurd.

Selesai dengan sarapan, mereka langsung bergegas berangkat ke sekolah. Tak butuh waktu lama, jarak dari rumah Cara menuju sekolah hanya memakan waktu dua puluh menit. Kini mobil Abi telah terparkir sempurna di parkiran dan sang pemilik telah berjalan menuju kelas meraka.

"Eh, HP gue ketinggalan di mobil," ujar Cara sambil merogoh saku rok abu-abunya.

"Kebiasaan lo Cara, kalau kepala lo gak lengket, mungkin udah ketinggalan dari tadi," kata Budi, ia tak habis pikir dengan temannya yang satu ini. Sangat ceroboh pikirnya.

"Omong lo Bud, udah kayak nyokap gue aja," sahut Bella menimpali.

"Sana lo ambil sendiri mager gue balik lagi," ujar Abi sambil melemparkan kunci mobilnya ke arah Cara.

"Kalian gak ada yang mau nemenin gue?" Mereka berempat serentak menggeleng. "Kalau gue diculik gimana?" tanya Cara lagi.

"Gak gimana-gimana," sahut mereka berempat kompak.

Vanderer [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang