04.Trio'Bad Boy'

1K 124 10
                                    

Jay menatap langit-langit kamar nya sambil memikirkan kejadian tadi siang.Dia sedikit merutuki kelakuan konyol nya tadi.Mengintip seseorang itu bukanlah Jay yang seperti biasanya.

Namun apalah daya rasa penasaran nya terhadap Hanuel membuat ia nekat mengikuti gadis itu hingga ke gedung belakang sekolah.Yah meskipun hasilnya zonk.

Dia tak bisa mendengar pembicaraan gadis itu dengan seorang pria tadi.Karena jaraknya dari kedua orang itu sangat jauh.

Lalu berakhir lah ia pulang dengan rasa penasaran yang tak tertuntaskan.Tingkah kedua orang itu aneh menurut Jay.Apa lagi keduanya berada di tempat di temukan nya mayat Jeno pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan pikir Jay.

Namun jika di pikir-pikir yang lebih aneh di sini adalah mengapa Jay begitu memusingkan masalah gadis itu? Memang apa pedulinya?

Jay bangun dari rebahan di atas kasur king size kamarnya.Ia mengusap surai blondenya ke belakang.

"Benar juga,untuk apa aku memusingkan nya?"

Ujarnya kemudian meraih ponsel keluaran terbaru dari balik saku celana jeans-nya.Terdapat satu notifikasi chat dari Taehyun sebelum benda persegi itu bergetar.Jay segera mengangkat panggilan yang ternyata berasal dari Jake itu.

"Kalian dimana?"

"Ai-yooo Jay come in bro, Taehyun sudah mengirimu lokasi bukan?"

"Tunggu aku kalian manusia laknat!"seringai Jay setelah mematikan panggilannya.

Dia menarik jaket kulit hitam nya bersama dengan kuci mobil kemudian keluar dari kamar setelah mengecek lokasi kedua teman barunya itu.Jay kembali menyeringai ketika tahu jika kedua orang itu tengah berada di sebuah club.

"Damn it! sepertinya kami memang di takdirkan"

Jay merasa sangat beruntung karena menemukan teman yang tepat.Bisa di ajak bersenang-senang.Tentu saja karena Jake dan Taehyun itu memiliki julukan yang sama dengannya yaitu 'Bad Boy'.Di tambah lagi mereka termasuk kedalam barisan femous boy ,tampan dan tajir.Benar-benar idaman para gadis.

Baru saja tungkainya sampai di depan pintu namun langkah nya harus terhenti lantaran teriakan seseorang.

"Kau mau kemana ini sudah malam?!"

Suara berat penuh intimidasi itu berhasil membuat Jay risih.Dia segera berbalik demi melihat wajah manusia paling di bencinya di dunia ini.Sontak saja wajah nya menjadi sangat datar ketika menemukan pria berumur yang tengah merangkul seorang wanita cantik berpakaian kekurangan bahan.

"Hai Jay!"sapa wanita yang sekiranya masih berumur dua puluh tahun keatas terebut.Namun Jay tak menunjukkan ekspresi ramah sekali bahkan ia tak berselera menatap wanita penjilat yang tengah bergelayut manja dalam pelukan pria tua yang sialnya adalah ayahnya sendiri.

"Kembali ke kamarmu!"

"Ck!"Jay menampilkan wajah menantangnya setelah berdecak kesal.Tak ada yang bisa memerintahnya selain mendiang sang bunda dan juga neneknya tercinta.Meskipun itu ayahnya sendiri jangan harap Jay akan tunduk.

"Don't behave like you care about me.Just mind your business,sir!" Sarkas Jay dengan tatapan remeh.

"JAY aku ini ayahmu jangan berbicara kurang ajar seperti itu!"kesal tuan Park namun Jay seperti tidak punya rasa takut.

"Ah aku sampai lupa jika memiliki seseorang yang disebut ayah"

"Dasar anak kurang ajar!"

Jay tertawa puas melihat wajah emosi sang ayah.Kemarahan pria tua itu adalah kepuasan tersendiri bagi nya.

𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang