19.New world

521 98 20
                                    

"Shin Hanuel!"

"..."

"Shin Hanuel?"

Dua kali nama itu di panggil namun masih tak ada sahutan.Yuna saem menatap kursi kosong tepat di samping Jay.Alisnya berkerut,tidak biasanya gadis pendiam itu absen.

"Jay kemana Hanuel?"

"Maaf saem saya tidak tahu" Jay sedikit bingung menjawab sebab dia juga penasaran kemana gadis itu.Mengapa tak hadir? Apa karena identitas nya yang terbongkar hingga ia berusaha menghindar dari Jay?

"Apa ada di antara kalian yang tahu kemana Shin Hanuel?"

Seluruh siswa menggeleng.Yuna saem menghela napas lalu menyilang buku absen.Ini pertama kalinya Hanuel tak hadir di kelasnya.Padahal gadis itu merupakan murid yang baik.

'apa mungkin dia sakit?' bisik Yuna saem dalam hati.

"Baiklah pelajaran di mulai buka buku latihan kalian dan coba jawab soal lanjutan minggu kemarin"

Sepanjang pelajaran fokus Jay hanya tertuju pada bangku kosong di samping.Pikirannya berkecamuk.Banyak hal yang singgah di sana.Seperti kemana pergi nya Hanuel,sampai kejadian semalam masih terngiang di otaknya.

"Park Jonseong mengerti tidak dengan apa yang saya jelaskan?"

Suara menggelegar Yuna saem menyadarkan Jay dari lamunan.Segera ia menoleh ke depan menatap wajah garang guru muda itu.

Memasang cengiran tampannya namun sayang terlihat bodoh di mata sang guru.

"Jika tak bisa fokus silahkan keluar dari kelas saya mengerti?!"

"Ne saem"

ⓁⒺⓉ ⓂⒺ ⒾⓃ

Jungwon berjalan di atas trotoar sambil menggendong ransel nya di punggung.Sekitar pukul sepuluh malam ketika dirinya memutuskan untuk pulang.Hari ini jadwalnya di sekolah memang cukup padat.

Setelah pelajaran selesai ia segera ikut latihan taekwondo seperti biasa.Lalu membersihkan ruang kelas sendirian kemudian lanjut mengerjakan beberapa pekerjaan rumah di perpustakaan.Alasan ia tak mengerjakan nya di rumah karena setelah pulang sekolah Jungwon pasti akan menggunakan waktunya untuk kerja paruh waktu di sebuah cafe.

Seperti itulah keseharian seorang Jungwon.Lelah sudah pasti,tapi bisa apa dia.Memiliki orang tua lengkap namun serasa mereka sudah tidak ada.

Tak ada yang bisa Jungwon harapkan dari mereka karena dirinya saja tak di harapkan di keluarga itu.

Jungwon membenarkan letak kacamatanya lalu berjalan masuk ke dalam gang sempit yang selalu ia lewati.Sangat gelap hingga ia butuh penerangan dari ponsel untuk melihat jalan.

Beberapa langkah di dalam kegelapan tiba-tiba Jungwon mendengar jeritan seorang gadis yang seperti meminta pertolongan.Karena panik akhirnya ia berlari mencari asal suara yang perlahan melemah itu.

Perasaan was-was menghampiri Jungwon ketika matanya nya mendapati punggung lebar di balik kegelapan.Jelas-jelas punggung seorang pria yang tengah berjongkok di depan seorang gadis.

Kedua bola mata Jungwon melotot.Apa orang itu sedang melakukan pelecehan? Ini tidak bisa di biarkan.Jungwon semakin mendekat dengan hanya menggunakan penerangan ponsel ia memanggil pria yang membelakangi nya itu.

"Yak apa yang kau lakukan padanya!"

Karena tak mendapat respon Jungwon nekat menarik bahu orang itu dari belakang.

𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang