Jay duduk lesuh di pinggir lapangan basket dengan kepala menunduk.Tiba-tiba kalimat menusuk Sunghoon tadi terlintas di pikiran nya.
"Hanuel tidak membutuhkan mu!"
"Kau hanya akan membuat nya sakit!"
Kalimat itu terdengar sangat familiar di telinga nya.Seperti apa yangs selalu ia dengar kan ketika berada di rumah.
"Anak tidak berguna,mati saja kau sana!"
"Kau hanya bisa membebaniku!"
Seperti itulah yang selalu ia dengar dari mulut pria yang membuatnya ada di dunia ini.Berkali-kali Jay menghela napas untuk mengembalikan suasana hatinya tapi hasil nya nol.
Dia tidak baik-baik sekarang.Hanuel sudah sejauh itu masuk ke dalam kehidupan nya.
Jay melempar bola basket nya kesal hingga memantul jauh.
Seseorang menangkap bola itu lalu melemparnya balik ke arah Jay."dia membutuhkan-mu"
Jay menatap ke depan di mana wajah asing terlihat mendekat ke arah nya.Pria berambut hitam dengan senyuman manis yang sedikit aneh?
"Siapa kau?"
Orang itu menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi lucu lalu menyodorkan sesuatu ke arah Jay."Kim Sunoo teman dekat Hanuel nuna"
"Teman? Lalu apa ini?" Ujar Jay melihat benda kecil yang di sodorkan Sunoo."ini alamat Hanuel nuna kau pasti membutuhkan nya kan?"
Jay mengangguk kecil tapi keningnya sedikit berkerut bingung."kenapa kau memberikan nya padaku?"
Tidak, maksud Jay jika pria ini teman Hanuel pasti akan melarang nya bertemu gadis itu seperti yang Sunghoon lakukan.
Sunoo tersenyum setelah membaca pikiran Jay."tidak usah khawatir,aku tidak seperti bongkahan es berjalan itu,aku tahu pasti nuna sangat membutuhkanmu"
"Tapi--"dia hanya akan merasa sakit jika di dekat ku. Sambung Jay di dalam hati tapi lagi-lagi itu berhasil di baca oleh Sunoo.
"Dia tidak akan merasa sakit jika kau memberinya sesuatu"
"Sesuatu...apa itu?"
Sunoo memasang seringaian misterius nya."pikirkan sendiri, kira-kira apa yang di butuhkan nunaku itu?"
Jay sempat berpikir sebelum menyadari sesuatu.Dia menatap Sunoo terkejut."kau...bisa membaca pikiranku?"
"Ya seperti itulah" ujar Sunoo santai.Jay langsung menatap nya tidak percaya."berarti kau..." Vampir?
"Ya tepat sekali dan karena nunaku membutuhkan-mu maka kali ini kau aku lepas tapi jika dia sudah membuangmu maka kau akanku habisi tanpa sisa"
Sunoo menampilkan taring panjang nya serta seringai yang terlihat mengerikan.Lalu setelah itu meninggal kan Jay yang tak bisa berkata-kata.
ⓁⒺⓉ ⓂⒺ ⒾⓃ
Pukul dua belas ketika sinar bulan menerangi gelapnya malam.Ketokan pintu membuat Hanuel bangun membuka pintu.Tak pernah terlintas di pikiran nya bahwa pria bersurai blonde ini akan berada di depan apartemen nya dengan keadaan kacau.
"Hai dear~"
Senyuman teramat manis dengan tubuh yang linglung.Dia sedang mabuk berat dan Hanuel tak tahu dari mana pria itu menemukam alamat nya.
"Apa yang kau lakukan di depan apartemenku tengah malam seperti ini?"
Hanuel bersedekap dada menatap datar Jay yang mati-matian menahan tubuh nya agar tak merosot ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓
Vampire"ʟᴏᴠᴇ ᴏʀ ʙʟᴏᴏᴅ? ɪ'ʟʟ ɢɪᴠᴇ ᴀɴʏᴛʜɪɴɢ ʏᴏᴜ ɴᴇᴇᴅ ʙᴜᴛ,ʏᴏᴜ ꜱʜᴏᴜʟᴅ ʙᴇ ᴍɪɴᴇ ᴘʟᴇᴀꜱᴇ ʟᴇᴛ ᴍᴇ ɪɴ ʏᴏᴜʀ ᴡᴏʀʟᴅ"