Pagi ini suasana hati Jay sedang tidak baik.Sejak memasuki gerbang sekolah wajah datarnya terus membuat orang-orang heran.Bahkan ketika di sapa Jake dan Taehyun ia tak bersuara, menoleh untuk menatap kehadiran dua temannya itu pun tidak.
Begitulah keseharian Jay ketika habis beradu argumen dengan ayahnya.Yang tak jauh-jauh dari masalah wanita,saham,dan sikap dingin Jay terhadap pria tua itu.
Sapaan para gadis di sekolah pun tak ia gubris.Tidak sebelum kedatangan seseorang membuat dua mata tajam itu membola.
Binar matanya langsung berubah sayu dengan bibir yang melengkung membentuk senyuman manis.Bersamaan dengan jantung nya yang berpacu cepat.
Melihat orang yang beberapa hari ini ia rindukan kembali masuk sekolah membuat hati Jay berbunga-bunga.Serasa ada yang menggelitik perutnya ketika melihat wajah cantik gadis itu.
Namun alis Jay mengerut ketika gadis itu tidak duduk di samping nya.Dia malah mendapati seorang pria duduk di sampingnya.
"Kenapa kau yang duduk disini?"
"Hanuel sendiri yang menyuruhku duduk disini"
Jay menatap tidak suka.Kenapa gadis itu pindah tempat duduk tanpa memberitahu nya.Menarik ranselnya sebelum beranjak mendekati meja yang di duduki gadis pucat itu.
Jay menatap tajam seorang gadis yang duduk di samping Hanuel."pindah!"
Gadis itu menatap Jay takut-takut sementara Hanuel sendiri berpura-pura tidak mendengar kedua nya."ta-tapi Jay i-ini tempat dudukku"
BRAKKK
Jay memukul meja keras dengan tampang sangar nya yang jarang ia perlihatkan pada orang-orang.Ekspresi itu akan muncul ketika ia tidak mood atau sedang marah.
"DENGAR TIDAK!GET OUT OF HERE!"
Gadis tadi langsung menarik tas nya terburu-buru lalu pindah ke meja kosong lain.Membiarkan Jay duduk di tempat nya.
Ketika berhasil duduk di samping si gadis,Jay kembali mengubah ekspresi nya menjadi tersenyum."akhirnya kau tidak membuat absen kotor lagi"
Bukan itu sebenarnya yang ingin di katakan Jay tapi 'akhirnya kau masuk sekolah lagi aku sangat merindukanmu'
Hanuel langsung memalingkan pandangannya ke samping.Dia bisa mendengar suara di pikiran Jay dan itu sangat mengganggu baginya.Karena pria itu terus mengucapkan kalimat aneh untuk Hanuel.
Hanuel seperti biasa,terus mengabaikan Jay meskipun dia tahu pria itu tidak pernah memalingkan pandangannya.
Berharap guru cepat-cepat masuk agar pria itu tidak terus memandanginya tapi malah berita buruk yang ia dapat.Ketua kelas mereka mengatakan sedang ada rapat di kantor hingga beberapa jam kedepan kelas akan kosong.
Merapikan alat tulisnya lalu beranjak keluar dari kelas.
Langkah nya menuju perpustakaan di ikuti Jay dari belakang.Pria itu berjalan santai dengan dua tangan berada di dalam saku celana.Sesekali bersiul ria.
Jay melihat Hanuel masuk ke dalam perpustakaan juga ikut masuk.Di dalam cukup sepi hingga langkah sepatu mereka bisa terdengar.
Hanuel mengambil beberapa buku bacaan lalu memutuskan untuk duduk bersila di atas karpet dengan meja kecil di hadapan nya.Jay juga ikut duduk di samping gadis itu tanpa mengeluarkan suara.
Cukup lama gadis itu membaca dan terus di pantau oleh Jay yang tak bosan-bosannya menatap wajah Hanuel.
Tiga puluh menit berlalu,Jay sekarang mulai bosan duduk diam di samping gadis yang sudah seperti patung itu.Tanpa pikir panjang ia menarik buku yang tengah di pegang oleh Hanuel lalu melemparnya jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓
Vampiros"ʟᴏᴠᴇ ᴏʀ ʙʟᴏᴏᴅ? ɪ'ʟʟ ɢɪᴠᴇ ᴀɴʏᴛʜɪɴɢ ʏᴏᴜ ɴᴇᴇᴅ ʙᴜᴛ,ʏᴏᴜ ꜱʜᴏᴜʟᴅ ʙᴇ ᴍɪɴᴇ ᴘʟᴇᴀꜱᴇ ʟᴇᴛ ᴍᴇ ɪɴ ʏᴏᴜʀ ᴡᴏʀʟᴅ"