20.Lost

510 92 7
                                    

Jay seperti nya sudah gila.Ibarat menyodorkan dirinya sendiri untuk di mangsa.Karena sekarang dengan beraninya ia berdiri di hadapan pria tinggi berkulit pucat yang memiliki ekspresi datar.Siapa lagi jika bukan orang yang Jay tahu sangat dekat dengan Hanuel.Park Sunghoon.

Dia memberi gestur seolah bertanya 'ada apa' namun dengan ekspresi yang sangat datar.

Sebelum nya Jay ragu untuk menanyakan ini.Namun karena perasaan nya selalu risau akhirnya ia mengumpulkan keberanian untuk bertanya pada mahluk pucat di hadapan nya ini.

"Kemana Hanuel?"

"Apa urusanmu?"

"Ayolah apa susahnya tinggal jawab saja di mana dia?" Lagi dan lagi Sunghoon tak memperlihatkan reaksi ataupun ekspresi yang berarti.Membuat Jay kesal saja.

"Bukan urusanmu" Sunghoon melangkah namun Jay segera menahan bahunya."aku sudah bertanya baik-baik jadi di mana Hanuel?" Jay benar-benar tidak bercanda sekarang.Wajahnya mengeras sambil mencengkram bahu Sunghoon.

Sunghoon sendiri hanya memasang smirknya.Pria jakung itu menoleh ke kanan dan kiri, setelah memastikan tak ada orang lain di lorong selain mereka ia segera berdiri tegak di hadapan Jay.

Masih dengan seringaian liciknya ia menatap Jay tanpa berkedip.Jay tak ingin kalah,ia balik membalas tatapan Sunghoon begitu tajam.

Namun sedetik kemudian, alangkah terkejutnya Jay ketika melihat warna korneo mata Sunghoon berubah menjadi semerah darah.Persis dengan mata Hanuel malam itu.

"Dasar manusia bodoh dan serakah,sudah di bagi kesempatan untuk hidup tapi dengan tak tahu dirinya membuat masalah"

Timbul kerutan di dahi Jay,dia tidak mengerti maksud Sunghoon.

"Apa maksudmu jangan berbelit-belit,cepat jelaskan mahluk apa kau ini?"

"Aku tak ada waktu memberi penjelasan pada manusia bodoh sepertimu"

Jay menatap Sunghoon marah."apa kau bilang?!"

Sunghoon sendiri hanya menatap Jay remeh."jangan gegabah manusia bodoh jangan sampai aku geram dan menghabiskan seluruh darahmu sekarang juga"

Jay menyembunyikan rasa terkejut nya di balik wajah datar.Dia sekarang mengerti,ternyata Sunghoon sama dengan Hanuel.

"Jangan buang-buang waktu cepat katakan dimana Hanuel?"

"Kau sudah tahu dia bukan? Lalu mengapa masih berani mendekati nya huh?" Jay mengepalkan kedua telapak tangan.Andaikan saja sosok di hadapan nya ini manusia biasa maka sudah habis dia di tonjok Jay.

"Kau tak berhak melarangku dekat dengannya"

"Aku punya,dan kau! Sekali ini ku peringat kan untuk menjauh dari Hanuel jangan pernah mengganggunya lagi"

"Kau-"

"Dengar kan aku Jay park-ssi,kau akan mati jika berada di dekat Hanuel jadi segera lah menjauh ini bukan untuk kebaikan mu saja tapi ini untuk kami juga karena kau hanya akan menyusah kan kami ingat ini peringatan!" Dan mungkin itulah kalimat terpanjang yang pernah Sunghoon ucap kan pada seseorang.Setelah itu ia segera berlalu pergi meninggalkan Jay yang masih mematung di tempat.

Sunghoon yang berjalan di tengah koridor tanpa sengaja bersisihan dengan Sunoo.Pria manis itu berjalan sendiri,baru saja dari kantin.Sontak Sunghoon memberinya tatapan yang begitu tajam.

Namun bukan nya takut Sunoo malah tanpa dosanya memperlihatkan senyum manis nya."hai Hyung!"

"Apa lagi yang sudah kau perbuat sekarang huh?" Sunghoon berhenti tepat disisi tubuh Sunoo secara berlawanan arah.

𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang