Di atas meja makan kecil, Hanuel menatap kosong pria yang tengah lahap makan di hadapannya.Ya,dia memberi makan pria berstatus kekasih nya itu setelah membeli sedikit bahan makanan di supermarket.
Memasak untuk seseorang.Hanuel berdecih,bahkan dia sendiri tidak pernah memasak untuk dirinya.
Jangan bercanda,vampir tidak makan serat dan daging hewan.Yang mereka butuhkan hanya cairan merah.
Makanan manusia terasa hambar di lidah kaum vampir.Namun bisa-bisanya Jay memuji masakan Hanuel yang gadis itu sendiri tak tahu bagaimana rasanya.
"Habis ini pulang ke rumahmu!"
Jay yang masih mengunyah menatap Hanuel tidak suka."tidak mau,aku bermalam disini"
"Jangan bercanda aku bukan manusia sepertimu"
"Tapi kau kekasihku"
"Itu tidak bisa menjadi alasan!"
"Terserah,aku akan tetap tinggal"Jay melanjutkan makannya tapi Hanuel tak kehabisan akal ia terus memaksa pria itu untuk pergi hingga terjadilah perdebatan kecil.
"Kau akan tidur dimana jika bermalam disini?"
"Di kasurmu" Hanuel langsung melayang kan tatapan tajam."tidak muat lebih baik kau pulang saja"
"Muat,aku bisa tidur sambil memelukmu" Jay mengerling nakal hingga Hanuel hampir saja melempar sendok ke wajah kekasih nya tersebut.
Beberapa menit kemudian, ucapan Jay benar-benar ia buktikan.Pria itu berbaring di atas sopa panjang milik Hanuel setelah berdebat panjang.
Hanuel tak tahu harus melakukan apa, masalah nya dia dan Jay memiliki sifat keras kepala yang sama.Dia menutup mata tapi sebenarnya belum tidur.
Sementara Jay bergeliat kesana kemari tak nyaman dengan posisi tidur nya.
"Aishh tidak nyaman sekali" bangkit dari baringnya lalu menggaruk kepalanya kesal.Ketika menoleh ke samping,wajah tenang Hanuel langsung menyambut.
Gadis itu berbaring terlentang dengan posisi rapi.Jay tersenyum jahil,mengabaikan ancaman Hanuel beberapa jam lalu.Dia merebahkan tubuhnya di samping sang kekasih.Memeluk tubuh ringkih itu begitu posesif lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Hanuel.
"Seperti nya kau benar-benar tidak takut mati manusia"
Jay terkikik lucu,dia tahu Hanuel belum tidur.Gadis itu hanya memejam.
"Han apa vampir juga tidur?"
"Tidak,hanya memejamkan mata"
Tawa Jay langsung memenuhi kesunyian di malam itu.
ⓁⒺⓉ ⓂⒺ ⒾⓃ
Tiga puluh hari sudah semenjak Jay dan Hanuel menjadi sepasang kekasih.Makin hari kedua nya semakin lengket.Kemana-mana selalu bersama.Bahkan Jay sudah terbilang dua puluh hari tinggal di apartemen Hanuel.
Dia tidak ingin pulang meskipun Hanuel mengancam atau mengusir nya secara paksa.
Jay lebih suka tinggal bersama vampir dingin seperti Hanuel dari pada harus tinggal bersama ayahnya yang tempramental.
"Han hari ini aku ada latihan bersama teman-temanku"
"Hmn...pergi saja sana,tidak usah kembali juga tidak apa-apa"
Jay terkekeh mendengar nya.Dia sudah tidak tersinggung lagi dengan kalimat-kalimat tajam sang kekasih.Hanuel memang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓
Vampiros"ʟᴏᴠᴇ ᴏʀ ʙʟᴏᴏᴅ? ɪ'ʟʟ ɢɪᴠᴇ ᴀɴʏᴛʜɪɴɢ ʏᴏᴜ ɴᴇᴇᴅ ʙᴜᴛ,ʏᴏᴜ ꜱʜᴏᴜʟᴅ ʙᴇ ᴍɪɴᴇ ᴘʟᴇᴀꜱᴇ ʟᴇᴛ ᴍᴇ ɪɴ ʏᴏᴜʀ ᴡᴏʀʟᴅ"