Cuaca hari ini mendung,semendung hati seseorang yang tengah berdiri di atas rooftop itu.Tatapan matanya bagitu lurus ke depan.Entah apa yang di terawangnya.Terkadang mata itu juga berkedip hampa.
Surai hitamnya yang di tiup angin berkibar membentuk gelombang indah.
Sesekali kaki jenjang yang di lapisi sepatu Converse itu bergerak-gerak menyapu bebatuan di atas lantai keramik.
Suasana begitu sunyi,sesunyi hati sang empu.
Tuk
Tuk
Tuk
Terdengar langkah kaki yang saling bersahutan.Perlahan mendekat ke arah tubuh yang begitu tenang berdiri di ujung pembatas rooftop itu.
Kedua kelopak mata Hanuel terpejam ketika merasakan dua lengan melingkar di perutnya.Merasakan tubuh yang tak lagi hangat seperti dulu.Hawa napas yang berhembus di tengkuknya juga sudah tak hangat namun rasa menggelitik nya masih tertinggal.
Mengingat wajahnya membuat kelopak mata Hanuel semakin terpejam kuat.Banyak penyesalan yang ia rasakan sekarang.
"It's okay baby"bisikan lembut di telinga nya itu mampu membuat Hanuel sedikit tenang sebentar.
Dia membuka kelopak matanya dan hal pertama yang ia lihat adalah senyuman manis seseorang yang selalu membuat nya merasa bersalah akhir-akhir ini.
Tatapan reflek menelisik wajah sosok itu begitu intens.Sangat banyak perubahan dari fisik nya.Sontak Hanuel menunduk merasa bersalah.
"Maaf"
"I say,i'm fine baby jangan terlalu di pikir kan ok?"
Hanuel ragu,bahkan wajah nya enggan menatap si pria.Wajah itu hanya menoleh ke samping untuk menghindari kontak mata.
"Banyak sekali yang terjadi belakangan ini" bisik nya yang tentu saja dapat didengar oleh pria di depan.
"Dan aku tidak pernah menyesali cara takdir mempertemukan kita"ujar pria itu.Sontak Hanuel menoleh ke depan dimana sosok Jay berdiri menatap dirinya penuh seringaian.
Jujur,banyak perubahan pada pria itu.Tidak hanya fisik nya tapi juga sifatnya sedikit lebih agresif.Semenjak kejadian beberapa minggu lalu pria itu lebih sering membuat Hanuel sedikit kalang kabuk dengan tingkah nya.
Lebih tepatnya jantung Hanuel lah yang di buat resah.Hanuel jadi curiga jika organ tubuh nya kembali bekerja seperti manusia biasa.
Karena tiap kali berada di samping pria itu dirinya merasa sedikit gugup.Pasalnya Jay tak lagi menampilkan senyuman lebarnya yang terkesan bodoh bagi Hanuel namun kali ini pria itu selalu memiliki kebiasaan menyeringai ketika melihat Hanuel.
Seringai yang mengandung godaan.Hanuel tahu karena dia selalu membaca pikiran Jay.
"Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini?"
Hanuel mengembalikan kesadaran nya setelah mendengar pertanyaan itu dan kini matanya menerawang jauh meskipun yang terlihat dia sedang menatap Jay begitu dalam.
"Mungkin pergi?" Ujar nya lirih,sontak Jay menggenggam kedua telapak tangan nya erat.Sorot matanya menunjukkan kekhawatiran.Khawatir jika dia tidak bisa melihat Hanuel lagi.
"Kemana?"
Hanuel tidak langsung menjawab,wajahnya menoleh kesamping terlebih dahulu."entahlah, mungkin ke tempat yang jauh"
"Kenapa?"
"Kenapa?"bukan nya menjawab Hanuel malah mengulang kata yang keluar dari mulut Jay itu sambil menatap sang empu.
![](https://img.wattpad.com/cover/258474564-288-k375047.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓
Vampire"ʟᴏᴠᴇ ᴏʀ ʙʟᴏᴏᴅ? ɪ'ʟʟ ɢɪᴠᴇ ᴀɴʏᴛʜɪɴɢ ʏᴏᴜ ɴᴇᴇᴅ ʙᴜᴛ,ʏᴏᴜ ꜱʜᴏᴜʟᴅ ʙᴇ ᴍɪɴᴇ ᴘʟᴇᴀꜱᴇ ʟᴇᴛ ᴍᴇ ɪɴ ʏᴏᴜʀ ᴡᴏʀʟᴅ"