35.Break up

380 68 1
                                    

Tikkkk

Jay kebingungan ketika tidak bisa membuka pintu apartemen Hanuel.Apakah gadis itu sudah mengganti kodenya? Tapi setau Jay gadis itu tidak pernah bilang apapun padanya.

Tikkkk

Berkali-kali Jay mengetik kode yang sama namun tetap tak berhasil.Hanuel seperti nya memang sudah mengganti kodenya.

Terpaksa Jay mengetuk-ngetuk pintu itu, berharap sang kekasih mendengar suaranya.

"HAN-IE BUKA PINTU NYA!"

"HAN KAU DI DALAM KAN?"

Nihil,tak ada sahutan dari dalam.Hal itu sukses membuat Jay heran.Dia berinisiatif menelpon Hanuel tapi panggilan nya malah tidak di angkat.Tidak cukup sampai di situ,pesan yang Jay kirimpun tak gadis itu balas.

Ada apa ini,mengapa perasaan Jay tiba-tiba gelisah?

Berkali-kali Jay mencoba menghubungi Hanuel tapi tetap tak di angkat.Jay juga mengetuk pintu apartemen beberapa kali yang hasilnya tetap sama.Hanuel seperti nya tidak ada di dalam.

Jay menyenderkan punggungnya di dinding tepat di samping pintu sembari menatap layar ponselnya yang menampilkan foto Hanuel.Perasaannya jadi tidak enak.Dia merasa sesuatu terjadi pada kekasih nya itu.

Tapi kenapa? Padahal pagi tadi mereka baik-baik saja.Hanuel juga tidak berkata apapun.Banyak hal yang terpikir kan di kepala Jay.Tentang dimana keberadaan kekasih nya itu dan apa yang sedang terjadi padanya.

Pada akhirnya Jay hanya bisa mengusap wajah kasar sebelum berjalan berbalik arah.Sepertinya hari ini dia harus pulang kembali ke mansion orang tuanya.

Sungguh Jay benci itu tapi tak ada tempat lain.

Di sisi lain Hanuel menatap layar ponsel nya yang berdering beberapa kali menampilkan nama Jay.Pria yang akhir-akhir ini mengisi hari-hari nya.Dia sengaja tidak mengangkat panggilan itu.

Hanuel tiba-tiba terpikir kan perkataan Sunghoon pagi tadi.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Kenapa kau tanyakan itu padaku Han,kau sendiri pasti tahu apa yang harus kau lakukan"

Jika di pikirkan lagi,Jay benar-benar tulus padanya.Tapi Hanuel sendiri tidak tahu bagaimana perasaan nya.Beberapa minggu ini dia tidak merasakan hal dari pria itu selain rasa obsesi terhadap darah nya.Apakah itu yang di sebut cinta?

Bukan,cinta tidak seperti itu setahu Hanuel.Dia rasa,dia memang hanya memanfaatkan manusia tersebut.

Jika pria itu mati bersama rasa cinta terhadap Hanuel,itu malah semakin membuat Hanuel merasa bersalah.

Jika dia melepaskan pria itu maka dirinya malah akan semakin membuat pria itu merasa kecewa.Tapi bila di pertahankan juga akan membuat nya lebih luka lagi.Sebab banyak hal yang Jay tidak ketahui dari Hanuel.

Termasuk fakta bahwa dia akan mati perlahan akibat Hanuel yang menghisap darahnya terus menerus.

"Apa yang harus aku lakukan?"gumam Hanuel dengan tatapan kosong.Dia tak tahu harus melakukan apa tapi jemari nya malah mengetikkan sesuatu di layar ponselnya sebelum mengirim pesan tersebut pada seseorang.

"Kurasa ini adalah pilihan yang terbaik"

  ⓁⒺⓉ ⓂⒺ ⒾⓃ

Jam tujuh pagi ketika Jay terbangun di kamar nya sendiri.Hal pertama yang ia lakukan adalah mengecek ponselnya.Apakah ada kabar dari kekasih nya.Dan benar saja,satu pesan dari Hanuel tidak sempat ia lihat semalam.

Jay begitu semangat membuka pesan itu, sebelum isi di dalamnya membuat kening Jay berkerut.

Haniee❤️
Jay mari akhiri saja hubungan ini,maaf tapi aku benar-benar tidak memiliki perasaan padamu sampai saat ini jadi mari bersikap seperti pertama kali kita bertemu,maaf tapi mulai saat ini kita putus.

Jay🖤
TIDAK BOLEH
JANGAN MEMUTUSKAN SESUATU SECARA SEPIHAK
SIAPA YG BILANG KAU BOLEH MENGATAKAN PUTUS!

Ekspresi wajah Jay langsung tidak bersahabat.Rahangnya mengerat dengan gigi yang bergemeletuk.Amarahnya memuncak ketika selesai membalas pesan dari Hanuel.

"Putus?..."Jay menaikkan sebelah sudut bibirnya dengan tatapan tajam."...itu tidak akan pernah terjadi,sampai kapanpun kau akan tetap menjadi milikku!"

Jay segera beranjak dari kasur nya.Mengganti baju secepat kilat lalu menyambar kunci mobil.Dia harus pergi menemui gadisnya itu.

SKIP

Jay kembali berada di depan pintu apartemen Hanuel.Mengetuk nya beberapa kali tapi sama seperti kemarin tak ada jawaban dari dalam.Sepertinya gadis itu benar-benar pergi ke suatu tempat tapi Jay tidak tahu di mana.

Mencoba menghubungi tapi kali ini nomer Hanuel tidak aktif.Berkali-kali Jay berpikir,apakah dia berbuat kesalahan sampai Hanuel mengirimi nya pesan seperti semalam?

Tapi kemarin pagi mereka baik-baik saja.Bahkan Hanuel masih sempat mencium pipinya.Lalu apa sebenarnya yang terjadi pada gadis itu? Jay menggeram kesal.

Ketika sibuk memikirkan Hanuel, ponsel nya tiba-tiba berdering.Dengan coba memeriksa nya,berharap itu Hanuel tapi ternyata itu hanya lah panggilan dari Jake.

Dengan kesal Jay menjawab."kenapa?"

"Why? Yak kau pikir ini jam berapa? Apa kau berniat membolos sendiri-sendiri? Kenapa tidak mengajakku?"

Jay refleks menatap arloji di tangannya.Jam delapan lewat,namun bukan itu yang ia pikirkan sekarang.Yang terlintas di otaknya adalah Hanuel pasti sudah di sekolah sekarang.Yah itu harapannya.























Dan harapan nya harus pupus, lantaran sudah dari lima jam sejak Jay berada di kelas tapi Hanuel tak kunjung menampakkan batang hidungnya.Jay jadi panik sendiri.Dia bahkan melewatkan jam makan siang demi menunggu kabar dari sang gadis.

Penghuni kelas sampai terheran-heran karena Jay sedari tadi tak pernah bergerak jauh dari kursinya.Juga tak pernah bersuara.Yang pria itu lakukan hanya menatap ponsel dengan gurat wajah yang sulit di baca.

ⓁⒺⓉ ⓂⒺ ⒾⓃ
  

Dua hari berlalu,penyelidikan tentang kematian sepuluh para pelajar di Yonghwa sebenarnya sudah di tutup namun pagi tadi penyelidikan malah di perpanjang lantaran kembali di temukan korban baru.

Kali ini korbannya lima orang siswa.Kasusnya sama,mereka ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam area sekolah.

Para pemburu itu malah semakin gencar.Mereka bahkan sudah menaruh rasa curiga pada beberapa murid Yonghwa yang mereka duga bukan manusia biasa.

Sementara Jay sendiri tidak peduli dengan situasi di sekolah.Dia malah sibuk memikirkan Hanuel yang selama beberapa hari ini juga sudah tak pernah ada di sekolah.Bahkan Sunghoon juga tidak pernah terlihat.

Setiap hari Jay datang ke apartemen gadis itu tapi hasilnya tetap sama.Hanuel seperti tak ada di sana.Jay hanya bisa meratapi nasib,baru beberapa hari tapi dia sudah sangat merindukan gadis itu.

TBC...

See you,mau tidur dulu good night guys!😴

𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang