Pukul satu dini malam,seorang gadis terlihat gelisah di dalam selimutnya.Keningnya berkerut dengan keringat yang membanjiri wajah.Dia terlihat mengalami mimpi buruk.
"AAAAKH!"
Hanuel terbangun dengan napas terengah-engah.Tadi ia baru saja mengalami mimpi yang aneh.Hanuel menoleh ke samping mendapati jendela kamar terbuka. Pantas saja dingin!
Namun bukannya segera menutup jendela Hanuel malah merenung dengan pandangan lurus keluar jendela.Perasaan nya entah mengapa tiba-tiba jadi gelisah.Pikiran nya terus saja menuntut untuk keluar dari rumah.
'mungkin aku butuh sedikit udara segar?'
Pikirnya lalu segera bangkit dari kasur.Mengambil Hoodie hitam dan juga beanie untuk menutupi kepala.
Setelah memasang sneaker, ia segera menutup pintu lalu keluar dari area apartment.
Pukul satu tengah malam sebenarnya bukan waktu yang tepat untuk keluar.Apalagi untuk ukuran gadis seperti Hanuel yang sudah pasti akan berbahaya.Tapi tak perlu khawatir Hanuel kan nyatanya bukan manusia biasa.
Hanuel berjalan menyusuri jalan tanpa tujuan.Dia hanya menatap sekitar yang amat sunyi,tentu saja sekarang pukul satu malam semua orang pasti sedang dalam mimpi saat ini.
Berjalan sambil menatap ujung sepatunya Hanuel jadi terpikir dengan hal aneh yang terjadi pada tubuhnya setelah meminum darah Jay sewaktu itu.
Khasiat dari cairan merah itu memang dasyat.Hanuel sampai merasa bugar kembali seakan rasa laparnya dapat terbayar hanya dengan setetes darah milik Jay tersebut.Namun, akhir-akhir ini dia jadi sering gelisah.Bermimpi aneh dan terkadang di waktu tertentu dia akan panik tanpa sebab.
Hanuel heran. Apa ini efek dari darah itu ya?
BUKKKK
"....AKU ADALAH MALAIKAT MAUTMU MANUSIA BODOH!"
Hanuel menoleh ke samping setelah mendengar kegaduhan.Dia mencium keberadaan bau mahkluk kotor di daerah ini.Tak ingin memusingkan nya karena ia duga itu adalah vampir rendahan yang sedang mengincar mangsanya.
"Berani kau sssst"
BUKKKK
Hanuel tiba-tiba menghentikan langkah.Dia menoleh kembali ke arah gang sempit tadi.Penciuman nya merasakan sesuatu yang sangat familiar. Aroma ini...
"Jay?"
Sementara Jay yang sebenarnya sudah tak sanggup lagi bergerak kembali memaksa tubuhnya bangkit meskipun gagal.Pergerakannya terkunci akibat mahkluk di hadapan nya.
Dia dicekik hingga susah bernapas.Jay menatap jijik pada mahluk itu.Ketika ingin menancapkan taring nya di leher Jay, tiba-tiba muncul bayangan hitam yang menarik mahluk itu secepat kilat menjauh.Cekikan di leher Jay pun terlepas hingga ia bisa meresa legah sedikit.
Jay menatap sosok bayangan hitam lain yang menyeret mahkluk yang akan mencelekainya tadi.
"LEPAS!"
Mahluk itu berhasil melepaskan cengkraman seseorang dari lehernya dengan kesal.Namun ketika berhasil menatap sosok berbaju hitam dengan masker yang menutupi setengah wajangnya itu senyum sombong tiba-tiba saja terpatri di bibirnya.
"Owh maaf tapi dia adalah mangsaku jadi sebaiknya kau cari saja yang lain atau aku akan menghabisimu!"
"..."
Sosok itu tak merasa takut atau terintimidasi sama sekali dengan mahluk hampir serupa di hadapan nya.Dia hanya diam dengan tatapan datar.
"Vampire murni seperti mu mencampuri urusan mahluk seperti kami bukankah itu sesuatu yang sangat tercela benar bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓
Vampire"ʟᴏᴠᴇ ᴏʀ ʙʟᴏᴏᴅ? ɪ'ʟʟ ɢɪᴠᴇ ᴀɴʏᴛʜɪɴɢ ʏᴏᴜ ɴᴇᴇᴅ ʙᴜᴛ,ʏᴏᴜ ꜱʜᴏᴜʟᴅ ʙᴇ ᴍɪɴᴇ ᴘʟᴇᴀꜱᴇ ʟᴇᴛ ᴍᴇ ɪɴ ʏᴏᴜʀ ᴡᴏʀʟᴅ" (Dalam masa revisi)
